Gunung Sinai atau Jabal Musa adalah salah satu gunung yang bersejarah dalam Islam. Dalam buku Quranku Sahabatku Jilid 2 karya H. Prof. Dr. Afif Muhammad, M.a. dijelaskan bahwa Gunung Sinai adalah tempat Nabi Musa menerima wahyu pertama berupa kitab Taurat.
Letaknya berada di Semenanjung Sinai, Mesir, dengan ketinggian sekitar 2.285 meter di atas permukaan laut. Dalam bahasa Ibrani gunung ini disebut Har Sinai, sedangkan dalam Al-Qur'an sering disebut Thur Sina atau Bukit Tursina.
Gunung Sinai dalam Al-Qur'an
Gunung Sinai tercatat beberapa kali dalam Al-Qur'an. Salah satunya dalam Surat At-Tin ayat 2, Allah berfirman:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
وَطُوْرِ سِيْنِيْنَۙ
Arab latin: Wa ṭūri sīnīn(a).
Artinya: demi gunung Sinai,
Selain itu, dalam Surat Al-Qashash ayat 46, Allah SWT juga menyebut peristiwa Nabi Musa yang dipanggil di Gunung Sinai:
وَمَا كُنْتَ بِجَانِبِ الطُّوْرِ اِذْ نَادَيْنَا وَلٰكِنْ رَّحْمَةً مِّنْ رَّبِّكَ لِتُنْذِرَ قَوْمًا مَّآ اَتٰىهُمْ مِّنْ نَّذِيْرٍ مِّنْ قَبْلِكَ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُوْنَ
Arab latin: Wa mā kunta bijānibiṭ-ṭūri iż nādainā wa lākir raḥmatam mir rabbika litunżira qaumam mā atāhum min nażīrim min qablika la'allahum yatażakkarūn(a).
Artinya: Engkau (Nabi Muhammad) tidak pula berada di dekat gunung (Sinai) ketika Kami memanggil (Musa). Akan tetapi, (engkau mengetahuinya) semata-mata karena rahmat dari Tuhanmu agar engkau memberi peringatan kepada kaum yang belum didatangi oleh seorang pun pemberi peringatan sebelum engkau agar mereka mendapat pelajaran.
Kedua ayat ini memperlihatkan bahwa Gunung Sinai adalah tempat yang istimewa. Di gunung inilah Nabi Musa menerima perintah dan wahyu dari Allah.
Sejarah Nabi Musa AS Menerima Wahyu di Gunung Sinai
Dalam buku Mengenal Tuhan karya Bey Arifin dijelaskan, Nabi Musa AS dipanggil Allah SWT untuk naik ke Gunung Sinai. Beliau tinggal di sana selama 40 hari 40 malam, berdialog dengan Allah dan menerima wahyu.
Suatu ketika Nabi Musa memohon agar dapat melihat wujud Allah. Permintaan ini disebutkan dalam Surat Al-A'raf ayat 143.
وَلَمَّا جَاۤءَ مُوْسٰى لِمِيْقَاتِنَا وَكَلَّمَهٗ رَبُّهٗۙ قَالَ رَبِّ اَرِنِيْٓ اَنْظُرْ اِلَيْكَۗ قَالَ لَنْ تَرٰىنِيْ وَلٰكِنِ انْظُرْ اِلَى الْجَبَلِ فَاِنِ اسْتَقَرَّ مَكَانَهٗ فَسَوْفَ تَرٰىنِيْۚ فَلَمَّا تَجَلّٰى رَبُّهٗ لِلْجَبَلِ جَعَلَهٗ دَكًّا وَّخَرَّ مُوْسٰى صَعِقًاۚ فَلَمَّآ اَفَاقَ قَالَ سُبْحٰنَكَ تُبْتُ اِلَيْكَ وَاَنَا۠ اَوَّلُ الْمُؤْمِنِيْنَ
Arab latin: Wa lammā jā'a mūsā limīqātinā wa kallamahū rabbuh(ū), qāla rabbi arinī anẓur ilaik(a), qāla lan tarānī wa lākininẓur ilal-jabali fa inistaqarra makānahū fa saufa tarānī, falammā tajallā rabbuhū lil-jabali ja'alahū dakkaw wa kharra mūsā ṣa'iqā(n), falammā afāqa qāla subḥānaka tubtu ilaika wa ana awwalul-mu'minīn(a).
Artinya: Ketika Musa datang untuk (bermunajat) pada waktu yang telah Kami tentukan (selama empat puluh hari) dan Tuhan telah berfirman (langsung) kepadanya, dia berkata, "Ya Tuhanku, tampakkanlah (diri-Mu) kepadaku agar aku dapat melihat Engkau." Dia berfirman, "Engkau tidak akan (sanggup) melihat-Ku, namun lihatlah ke gunung itu. Jika ia tetap di tempatnya (seperti sediakala), niscaya engkau dapat melihat-Ku." Maka, ketika Tuhannya menampakkan (keagungan-Nya) pada gunung itu, gunung itu hancur luluh dan Musa pun jatuh pingsan. Setelah Musa sadar, dia berkata, "Maha Suci Engkau. Aku bertobat kepada-Mu dan aku adalah orang yang pertama-tama beriman."
Allah kemudian menampakkan diri-Nya kepada gunung. Namun gunung itu langsung hancur, dan Nabi Musa pun jatuh pingsan.
Setelah sadar kembali, Nabi Musa bersujud, memohon ampun, dan berkata dengan penuh kerendahan hati:
"Mahasuci Engkau Tuhan, aku tobat minta ampun, dan ya akulah orang yang benar-benar percaya kepada-Mu."
Peristiwa di Gunung Sinai ini menjadi momen penting, karena sejak saat itu Nabi Musa menerima Taurat yang menjadi pedoman bagi Bani Israil.
Gunung Sinai di Masa Kini
Sampai sekarang, Gunung Sinai tetap didatangi banyak orang. Tidak hanya karena nilai sejarahnya, tetapi juga karena keindahannya. Di kawasan ini terdapat Biara St. Catherine, salah satu biara Kristen tertua di dunia yang masih aktif hingga saat ini.
Namun, suasana Gunung Sinai belakangan ini mulai berubah. Dilansir dari BBC, sejak tahun 2021 pemerintah Mesir meluncurkan Proyek Transformasi Agung untuk menjadikan kawasan ini sebagai destinasi wisata modern. Proyek tersebut mencakup pembangunan hotel mewah, vila, pusat belanja, hingga kereta gantung menuju puncak gunung.
Pemerintah Mesir menyebutnya "hadiah Mesir untuk dunia dan semua agama", dengan target mendatangkan 30 juta wisatawan pada tahun 2028. Proyek ini diharapkan bisa menggerakkan kembali sektor pariwisata setelah sempat menurun akibat pandemi Covid-19 dan konflik di Gaza.
(inf/lus)
Komentar Terbanyak
Kemenhaj Rombak Sistem Antrean Haji, Tak Ada Lagi Masa Tunggu 48 Tahun
Antrean Haji Tiap Daerah Akan Dipukul Rata 26-27 Tahun
Bahlil Lahadalia Ditunjuk Jadi Ketua Dewan Pembina Pemuda Masjid Dunia