Persatuan Ulama Muslim Internasional (IUMS) menyerukan aksi bersuara menyatakan dukungan untuk Gaza dan Masjid Al Aqsa pada hari Jumat, 8 Desember 2023. Seruan ini tidak hanya terbatas ditujukan kepada negara-negara Islam, namun berlaku bagi seluruh masyarakat dunia.
"Persatuan Ulama Muslim Internasional mendesak seluruh umat Islam untuk menetapkan hari Jumat mendatang (8 Desember 2023) sebagai hari untuk mendukung Gaza dan melindungi Masjid Al Aqsa," demikian pernyataannya, dikutip Kamis (7/12/2023).
Melalui pernyataan tersebut, aksi bela Palestina yang dimaksud IUMS merujuk pada aksi demonstrasi damai dan aksi duduk di seluruh dunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebagai ekspresi solidaritas penuh terhadap Gaza, orang-orang Palestina yang pemberani," bunyi keterangannya.
Selain itu, IUMS mengatakan, aksi pada Jumat besok disebut sebagai upaya meningkatkan tekanan pada pemerintah untuk merespons aksi pendudukan dan melindungi hak asasi manusia sesuai dengan prinsip-prinsip moral.
IUMS juga mengutip seruan terbaru dari Uni Eropa untuk mengajak seluruh lapisan masyarakat bersatu melawan ketidakadilan serta genosida yang menimpa nyawa tak berdosa karena pendudukan pada warga Palestina.
Selain itu, IUMS menyatakan, aksi dukungan Palestina besok sejalan dengan kecaman yang ditujukan pada organisasi zionis yang hendak menggelar unjuk rasa di Yerusalem. Rencananya, mereka menggelar aksi tersebut pada hari ini, Kamis (7/12/2023).
IUMS menyebut, Uni Eropa juga mengecam hal itu. Sebab, aksi ditujukan untuk menuntut kontrol penuh atas Masjid Al Aqsa dan Yerusalem hingga pencopotan Departemen Wakaf dan Urusan Islam yang bertanggung jawab atas Masjid Al Aqsa.
"(Hal ini) menimbulkan ancaman serius terhadap situs suci Islam dan hak-hak rakyat Palestina," kata IUMS.
"Uni Eropa mendesak umat Islam, laki-laki dan perempuan, dan semua orang di dunia untuk secara tegas menentang upaya-upaya berbahaya yang menargetkan tempat-tempat suci Islam dan merusak perdamaian dan stabilitas di wilayah tersebut," lanjut IUMS dalam keterangannya.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan melalui kantor berita Palestina, WAFA, sudah lebih dari 16.000 warga Palestina menjadi korban serangan Israel di Gaza sejak mereka melancarkan aksi pada tanggal 7 Oktober 2023.
Selain hampir dua bulan melakukan serangan berdarah, pasukan Israel juga memutus pasokan kebutuhan dasar seperti air, listrik, air, obat-obatan, dan bahan bakar hingga menyebabkan jutaan warga Palestina berisiko kelaparan. Sementara itu, pelanggaran terhadap Masjid Al Aqsa terus dilakukan oleh pasukan Israel dan para pemukim.
(rah/lus)
Komentar Terbanyak
Mengoplos Beras Termasuk Dosa Besar & Harta Haram, Begini Penjelasan MUI
Daftar Kekayaan Sahabat Nabi
Info Lowongan Kerja BP Haji 2026, Merapat!