Takabur atau Sombong, Pahami agar Tidak Sengsara Dunia Akhirat

Takabur atau Sombong, Pahami agar Tidak Sengsara Dunia Akhirat

Hanif Hawari - detikHikmah
Kamis, 16 Nov 2023 12:30 WIB
sombong hikmah
Ilustrasi takabur (Foto: Getty Images/iStockphoto/Khosrork)
Jakarta -

Takabur atau sombong sudah tidak asing di telinga masyarakat sebagai sebuah sifat yang buruk. Sifat ini merupakan salah satu jebakan syaitan dan banyak manusia yang terperangkap di dalamnya.

Syeikh Muhammad Nawawi al-Bantani dalam bukunya Miroqil 'Ubudiyah Syarah Bidayah al-Hidayah mengatakan, takabur ialah pandangan hamba kepada dirinya sebagai orang mulia dan pandangannya kepada orang lain dengan penghinaan. Apabila seorang itu menganggap dirinya mulia, tapi memandang orang lebih mulia darinya atau seperti dirinya, maka orang tersebut tidak dianggap menyombongkan diri kepada orang lain.

Andaikan orang itu meremehkan orang lain, namun orang tersebut menganggap dirinya lebih hina dan andaikata orang tersebut menganggap orang lain seperti dirinya atau sama sepertinya, orang tersebut tidak dianggap sombong. Akan tetapi, orang yang sombong ialah orang yang menganggap dirinya lebih baik daripada orang lain.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menukil buku Akidah Akhlak Anak Kelas X yang diterbitkan oleh Kementerian Agama, takabur atau sombong adalah anak dari ujub, akar dari sombong sendiri adalah ujub. Jadi ujub melahirkan kesombongan.

Akan tetapi, ada perbedaan antara ujub dengan sombong. Adapun ujub tidak membutuhkan orang lain, sedangkan sombong membutuhkan orang lain sebagai pembandingnya.

ADVERTISEMENT

Allah SWT sangat melarang manusia memiliki sifat sombong. Hal ini sebagaimana firman-Nya dalam surat Luqman ayat 18:

وَلَا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمْشِ فِى الْاَرْضِ مَرَحًاۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُوْرٍۚ - ١٨

"Dan janganlah kamu memalingkan wajah dari manusia (karena sombong) dan janganlah berjalan di bumi dengan angkuh. Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri." (QS Luqman ayat 18).

Macam-Macam Takabur

Ketahuilah, pihak yang disombongi itu mempunyai 3 pembagian yaitu Allah SWT, Rasul-Nya dan makhluk. Dikutip dari buku Ensiklopedia Akhlak Rasul Jilid 2 oleh Syaikh Muhammad Al-Mishri, takabur atau sombong terbagi menjadi tiga macam:

  1. Takabur kepada Allah SWT, inilah jenis takabur yang paling keji, sebagaimana takaburnya Fir'aun dan Namrud, di mana keduanya menolak menjadi hamba Allah.
  2. Takabur kepada Rasulullah, dengan cara menolak tunduk dan patuh kepada Rasulullah karena kesombongan dan kebodohannya, sebagaimana yang dilakukan orang-orang kafir di Mekkah.
  3. Takabur kepada hamba, yaitu dengan cara mengagung-agungkan diri sendiri dan menganggap remeh orang lain. Sehingga ia enggan patuh padanya, dan merasa dirinya lebih tinggi.

Sombong jenis ini meski berada di bawah tingkatan kedua jenis sebelumnya, namun besar juga dosanya. Sebab kesombongan dan keagungan hanya patut disandangkan kepada Allah semata.

Ciri-Ciri Takabur

Saat seseorang merasa lebih tinggi dari orang lain, tumbuhlah benih kesombongan di dalam dirinya. Mengutip buku Jiwa yang Lapang oleh A.K. berikut ciri-ciri orang takabur:

  • Memuju-muji diri sendiri.
  • Menganggap dirinya paling baik dan paling benar.
  • Menganggap dirinya tidak pernah salah.
  • Merendahkan atau meremehkan orang lain.
  • Mencela dan memburuk-burukkan orang lain.

Akibat Takabur di Dunia dan Akhirat

Sungguh akibat dari sikap takabur sangat mengerikan di dunia maupun di akhirat. Kembali mengutip buku dari Syaikh Muhammad Al-Mishri, berikut akibat takabur:

  • Allah mengharamkan rasa cinta-Nya kepada orang-orang yang sombong.
  • Allah memalingkan dari ayat-ayat-Nya.
  • Allah mengunci hatinya.
  • Sombong merupakan salah satu sifat penduduk neraka.
  • Orang yang sombong tidak percaya akhirat dan tidak menyiapkan diri untuknya.
  • Orang-orang sombong dihinakan Allah SWT saat sekarat dan mati.
  • Tidak dibukakan baginya pintu-pintu langit.
  • Sengsara di hari kiamat.
  • Mereka digiring di hari kiamat seperti semut kecil.
  • Orang sombong berjumpa dengan Allah dalam keadaan murka.
  • Allah memanggil orang-orang sombong dengan penuh celaan dan olokan.



(hnh/lus)

Hide Ads