4 Cara Menghindari Sifat Takabur yang Bisa Dicontoh dari Imam Al Ghazali

4 Cara Menghindari Sifat Takabur yang Bisa Dicontoh dari Imam Al Ghazali

Jihan Najla Qatrunnada - detikHikmah
Jumat, 03 Nov 2023 10:15 WIB
Angry screaming male driver driving car. Driving training and fear of traffic car traffic concept
Foto: Getty Images/ozgurcankaya
Jakarta -

Takabur adalah sifat yang sangat tercela dan dibenci oleh Allah SWT. Tentunya, kita harus selalu menjauhi sifat tercela ini. Lalu, bagaimana cara menghindari sifat takabur ini?

Takabur juga biasa dikenal dengan sebutan sombong. Secara Bahasa, takabur artinya adalah sifat merasa diri lebih besar. Sedangkan secara istilah, takabur berarti sikap mental dan perbuatan yang merasa diri lebih segalanya dan memandang kecil serta rendah orang lain. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam buku Akidah Akhlak Madrasah Aliyah Kelas X karya Aminudin dan Harjan Syuhada.

Orang yang memiliki sifat takabur atau sombong disebut dengan mutakabir. Arti dari mutakabir sendiri adalah orang yang merasa dirinya besar. Bagi mutakabir, tidak ada orang yang sederajat dengannya, baik dari segi kekayaan, kepintaran, ketenaran, dan lain sebagainya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sifat takabur sangatlah dibenci oleh Allah SWT. Hal ini tercantum dalam surah Luqman https://www.detik.com/hikmah/quran-online/luqman/3487 ayat 18-19 yang berbunyi,

وَلَا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمْشِ فِى الْاَرْضِ مَرَحًاۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُوْرٍۚ (18) وَاقْصِدْ فِيْ مَشْيِكَ وَاغْضُضْ مِنْ صَوْتِكَۗ اِنَّ اَنْكَرَ الْاَصْوَاتِ لَصَوْتُ الْحَمِيْرِ ࣖ (19)

ADVERTISEMENT

Terjemahan: "Janganlah memalingkan wajahmu dari manusia (karena sombong) dan janganlah berjalan di bumi ini dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi sangat membanggakan diri. Berlakulah wajar dalam berjalan) dan lembutkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai."

Untuk itu, seorang muslim tentu saja diperintahkan untuk menghindari sifat tercela ini agar tidak mendapat murka dari Allah SWT. Lalu, bagaimana cara menghindari sifat takabur?

Cara Menghindari Sifat Takabur Ala Imam Al Ghazali

Imam Al Ghazali adalah salah satu imam muslim yang banyak menjadi panutan. Filsuf besar ini sering membahas tentang penyakit hati sekaligus cara menyembuhkannya.

Diambil dari Buku Saku dari untuk Orang Sombong karya Wardaturrwang, Imam Al Ghazali menerangkan cara menghindari sifat takabur dalam salah satu kitab terkenalnya yang berjudul Bidayatul Hidayah. Berikut adalah ulasannya.

1. Tidak Merasa Lebih Walau kepada Anak Kecil

Ketika melihat anak yang lebih kecil atau terhadap orang yang lebih muda daripada kita, Imam Al Ghazali memberi tips untuk menghindari sifat takabur dengan cara mengatakan pada diri sendiri bahwa anak itu belum memiliki dosa sama sekali.

Beda halnya dengan diri kita yang sudah lebih tua, sudah lebih dahulu menjalani hidup beserta manis pahitnya. Logikanya, kita tentu memiliki lebih banyak dosa daripada anak tadi.

Kita perlu menanamkan mindset bahwa kita ini hanyalah orang sepuh yang kebetulan bernafas lebih lama daripada anak tersebut. Namun, dalam urusan kesucian dari dosa dan penyakit hati, maka kemungkinan besar anak-anak inilah yang lebih baik daripada kita.

Oleh karena itu, kita tidak boleh sombong barang sedikit pun walau terhadap anak kecil.

2. Berbaik Sangka kepada Orang yang Lebih Tua

Ketika berhadapan dengan orang yang lebih tua, kita juga dilarang untuk berpikir bahwa diri kita lebih daripada dirinya. Baik dari segi kepintaran, iman, pahala, dan lain sebagainya.

Sebab, Imam Al Ghazali menasihati kita bahwa bisa saja orang yang hidupnya lebih lama dan panjang dari kita ini, sejalan dengan amal ibadah yang dia kerjakan.

Bisa jadi, umur hidupnya dia habiskan untuk beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT saja. Sedangkan diri kita belum tentu mau melakukannya.

Maka dari itu, kesombongan juga tidak boleh terbesit sedikit pun ketika harus berhadapan dengan orang yang lebih tua.

3. Tidak Minder terhadap Orang yang Lebih Pintar

Apabila bertemu atau berhadapan dengan orang yang lebih pintar, tak jarang diri ini merasa minder karena mereka lebih banyak mencapai kesuksesan daripada kita.

Imam Al Ghazali mengingatkan kepada kita, apabila melihat orang yang lebih pintar dan telah dianugerahi apa yang belum kita miliki serta mencapai apa yang belum bisa kita capai, maka kita harus menyadari bahwa diri mereka lebih baik daripada kita.

Sepintar-pintar apa pun kita, tentu masih banyak orang yang lebih pandai di atas kita. Oleh karena itu, kita dilarang untuk merasa sebagai orang yang paling pintar. Sebaliknya, kita harus mau menerima ketika ada orang yang menyampaikan sebuah ilmu kepada kita.

4. Berlaku Sabar kepada Orang yang Lebih Bodoh

Imam Al Ghazali berpesan, "Pada orang yang bodoh, katakanlah bahwa sesungguhnya dia bermaksiat dalam ketidaktahuan, sedang kita melakukan maksiat dalam keadaan sadar dan cukup ilmu untuk mengetahui bahwa tindakan kita salah. Itu akan menjadi 'alasannya' nanti di akhirat. Sedangkan siksa pada kita jelas akan lebih berat."

Artinya, kita tidak bisa menyepelekan atau merendahkan orang yang lebih bodoh dari kita, terutama ketika mereka melakukan sebuah kesalahan.

Sebab, orang yang belum tahu tentang suatu ilmu, maka dirinya tidak akan dimintai pertanggung jawaban di akhirat kelak terhadap kesalahan yang dirinya belum tahu ilmunya. Sedangkan diri kita yang sudah berilmu dan sudah tahu apa yang kita lakukan adalah kesalahan namun tetap melakukan hal tercela itu, tentu akan mendapat siksa yang lebih pedih daripada orang bodoh tadi.

Itulah beberapa cara menghindari sifat takabur yang harus dilakukan muslim.




(lus/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads