Dalam industri makanan dan minuman, terutama di restoran atau bar, terdapat istilah open bill, closed bill, dan split bill. Ketiganya mengacu pada cara pembayaran ketika kita memesan makanan dan minuman. Sudahkah kamu memahami apa perbedaan open bill, closed bill, dan split bill, detikers?
Untuk memudahkan kamu dalam memahami cara pembayaran di restoran atau bar, penting untuk mengetahui perbedaan antara open bill, closed bill, dan split bill. Setiap sistem memiliki cara kerja dan tujuan yang berbeda, tergantung pada preferensi pelanggan dan kebijakan tempat tersebut.
Supaya tidak keliru, sebaiknya kita memahami perbedaan open bill, closed bill, dan split bill. Yuk, simak penjelasan lengkap yang dihimpun detikJateng dari laman All Ears English, The Restaurant HQ, Chron, Small Business Trends, dan Reader's Digest berikut ini!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apa Itu Open Bill?
Dalam konteks bar atau restoran, open bill mengacu pada sistem di mana semua pesanan dicatat terlebih dahulu dan dibayar belakangan. Pelanggan biasanya memberikan kartu debit atau kredit di awal sebagai jaminan. Setelah itu, mereka bisa memesan makanan atau minuman tanpa harus langsung membayar saat itu juga.
Di luar negeri, istilah yang lebih umum dipakai adalah 'open a tab'. Tab artinya catatan belanja yang terus berjalan sampai ditutup. Sistem ini umum digunakan di bar atau tempat yang menjual minuman, karena membuat transaksi lebih praktis dan cepat.
Di Indonesia, istilah open bill lebih sering digunakan di restoran atau bar yang menerapkan sistem serupa. Biasanya staf akan menanyakan, "Mau open bill, Kak?" saat tamu baru duduk. Ini artinya semua pesanan nanti dibayar sekaligus sebelum pulang.
Apa Itu Closed Bill?
Kebalikan dari open bill, closed bill berarti pelanggan langsung membayar setiap kali memesan. Ini biasa disebut juga pay as you go, terutama di negara berbahasa Inggris. Tidak ada tagihan terbuka yang harus ditutup di akhir.
Di bar-bar Amerika, pelanggan bisa memilih untuk tidak 'open a tab'. Mereka cukup bilang, "I'll pay as I go". Dengan cara ini, setiap minuman langsung dibayar begitu diberikan. Sistem ini cocok untuk orang yang hanya ingin satu atau dua item saja.
Di Indonesia, sistem ini juga umum, terutama di kafe atau tempat makan cepat (fast food). Pelayan akan langsung memberikan tagihan begitu pelanggan membuat pesanan. Tidak ada pencatatan lanjutan atau total di akhir.
Apa Itu Split Bill?
Split bill adalah membayar tagihan makan di restoran atau bar dengan membagi biaya secara adil di antara semua orang, sehingga setiap orang membayar bagiannya sendiri. Praktik ini dianggap sebagai cara yang paling adil ketika makan bersama dalam kelompok besar.
Di luar negeri, praktik ini juga dikenal dengan istilah 'going Dutch'. Meski terdengar seperti mengacu pada orang Belanda (Dutch), ternyata istilah ini berasal dari kesalahpahaman sejarah.
Pada abad ke-17 dan ke-18, banyak orang berbahasa Jerman yang pindah ke Amerika, terutama di Pennsylvania. Mereka disebut Pennsylvania Dutch, padahal mereka sebenarnya berasal dari Jerman (kata Deutsch dalam bahasa Jerman berarti 'Jerman').
Kelompok ini terkenal dengan kebiasaan tidak meninggalkan utang dan selalu membayar bagian mereka sendiri di restoran atau bar. Karena itulah, kebiasaan membayar masing-masing ini akhirnya dikenal sebagai 'going Dutch'.
Apa Perbedaan Open Bill, Closed Bill, dan Split Bill?
Berdasarkan penjelasan lengkap di atas, kamu sudah memahami apa pengertian dari open bill, closed bill, dan split bill, bukan? Untuk lebih memahami perbedaan ketiganya, mari kita ulas kembali!
Open bill adalah sistem di mana pelanggan bisa memesan makanan atau minuman tanpa langsung membayar setiap pesanan. Di awal, pelanggan akan memberikan kartu kredit atau debit sebagai jaminan. Semua pesanan akan dicatat dan dibayar sekaligus di akhir, setelah pelanggan selesai. Di luar negeri, sistem ini sering disebut dengan istilah 'open a tab' di mana semua transaksi dicatat dalam satu tab yang akan ditutup pada saat pembayaran.
Sementara itu, closed bill adalah kebalikan dari open bill. Dalam sistem ini, pelanggan langsung membayar setiap kali memesan tanpa ada pencatatan untuk pembayaran di akhir. Istilah ini juga dikenal dengan 'pay as you go' di negara-negara berbahasa Inggris. Sistem ini lebih sederhana dan cocok bagi mereka yang hanya ingin memesan satu atau dua item saja, tanpa perlu membuka tab atau menunggu hingga akhir untuk membayar.
Terakhir, split bill adalah cara membayar tagihan dengan cara membagi biaya di antara semua orang yang ikut makan atau minum bersama. Di luar negeri, praktik ini lebih dikenal dengan istilah 'going Dutch'. Istilah ini berhubungan dengan orang Jerman di Pennsylvania yang terkenal selalu membayar bagian mereka sendiri setiap kali makan bersama.
Jadi, sudah paham tentang berbagai istilah yang berhubungan dengan pembayaran ini, detikers? Semoga penjelasan di atas bermanfaat!
(sto/rih)