Saat Gempuran Israel Tak Mampu Goyahkan Keimanan Warga Gaza

Saat Gempuran Israel Tak Mampu Goyahkan Keimanan Warga Gaza

Rahma Harbani - detikHikmah
Selasa, 31 Okt 2023 14:00 WIB
A mourner reacts while burying the body of a Palestinian child of al-Agha family, who was killed in Israeli strikes, in Khan Younis in the southern Gaza Strip October 11, 2023. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa     TPX IMAGES OF THE DAY
Potret warga Gaza yang menjadi korban gempuran Israel. (Foto: REUTERS/IBRAHEEM ABU MUSTAFA)
Jakarta -

Angka korban jiwa yang dirilis Kementerian Kesehatan (Kemenkes) di Gaza terus bertambah setiap harinya. Gempuran Israel di Jalur Gaza--dan mulai menyebar ke wilayah Palestina lain--juga seakan tak pandang bulu hingga menargetkan warga sipil, fasilitas umum, hingga tempat ibadah.

Di tengah keputusasaan para warga Palestina melihat keluarga atau kerabatnya satu per satu gugur, hal itu tidak lantas menggugurkan keimanan dan ketakwaan mereka kepada Allah SWT. Setidaknya bagi sejumlah warga Gaza berikut.

Tak Lupa Ucap Alhamdulillah

dr Ahmad Abu Musa adalah seorang dokter yang bertugas di jalur di Gaza. Sejak awal terjadi serangan Israel ke Jalur Gaza dia sehari-hari bertugas membantu para korban. Tak hanya korban meninggal dan luka, termasuk juga korban yang selamat pun dia tolong dan tenangkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dan di antara korban-korban itu ada anggota keluarganya. Putra dan ayahnya gugur dalam satu waktu akibat serangan bom tentara Israel ke Jalur Gaza. Ketika kehilangan 2 anggota keluarga yang sangat dia sayangi, dr Abu Musa tetap tegar dan profesional. Dia tetap berusaha tenang dan berulang kali mengucapkan lafaz hamdalah.

Abu Musa dikabarkan kehilangan putranya sekaligus ayahnya dalam satu waktu. Dilihat detikHikmah (30/10/2023) melalui unggahan video dari Aljazeera Plus (AJ+), dokter tersebut hanya menghampiri jenazah keluarganya sebentar lalu ia mengusapkan wajahnya sembari pergi menjauh.

ADVERTISEMENT

Orang-orang sekitar dokter tersebut memberi ucapan bela sungkawa padanya. Namun, dokter yang bekerja di bagian selatan Gaza ini justru membalasnya dengan tenang, "Alhamdulillah, segala puji bagi Allah."

Hal serupa juga dilakukan oleh seorang pria Palestina saat menyambangi rumahnya yang hancur total sebagai salah satu sasaran gempuran pesawat tempur Israel. Kabar ini dinukil dari unggahan video seorang dosen sekaligus translator bersertifikat, Manar Owais, melalui Instagram-nya.

Lelaki tersebut tidak hentinya mengucapkan lafaz hamdalah meski rumahnya sudah hancur lebur. Sebab, menurutnya, keselamatan diri dan keluarganya merupakan hal yang utama untuk disyukuri.

"Ini takdir kami. Alhamdulillah. Kami semua selamat. Alhamdulillah. Uang dan harta akan kembali pada-Nya," katanya sembari terus tersenyum.

Sujud Syukur kepada Allah SWT

Cerita lainnya datang dari seorang anak laki-laki Palestina yang mengalami luka-luka akibat serangan udara Israel. Luka-luka maupun perban di tangannya tidak lantas menghentikan anak tersebut untuk melakukan sujud syukur.

Dinukil dari IlmFeed di Instagram, anak tersebut melakukan sujud syukur kepada Allah SWT sesaat turun dari ambulans di depan sebuah rumah sakit. Hal itu sebagai wujud mengekspresikan rasa syukurnya atas pertolongan dan izin Allah SWT yang membawanya selamat sampai rumah sakit.

"Seorang anak Palestina yang terluka dalam serangan udara, bersujud syukur kepada Allah setelah dibawa ke rumah sakit," demikian bunyi keterangannya.

"Kami Ikhlas, Yakin pada Ketetapan Allah"

Demikianlah yang diucapkan oleh seorang ayah di Gaza yang kehilangan keluarganya melalui serangan Israel. Lelaki yang tidak diketahui namanya tersebut mengaku kehilangan dua putranya sekaligus dalam satu waktu.

Putranya yang pertama berusia 22 tahun dan putra bungsunya baru berusia 3,5 tahun. "Aku kehilangan (putraku) lainnya. Semoga Allah mengampuni dosanya. Hancur, tubuhnya hancur," kata lelaki tersebut, dikutip dari unggahan video akun media sosial X @JamelMic.

Di tengah kehilangan tersebut, sang ayah itu tetap tegas menguatkan orang-orang sekitarnya yang juga mengalami kehilangan. Ia mengingatkan sesama korban tersebut agar senantiasa berdoa kepada Allah SWT dengan potongan surah Al Baqarah ayat 156 berikut,

إِنَّا لِلهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ

Bacaan latin: Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun

Artinya: Ya Allah, berilah aku pahala dalam musibahku dan berilah aku pengganti yang lebih baik.

Lelaki tersebut juga berulang kali mengingatkan bahwa manusia hidup di dunia karena Allah SWT dan pasti akan kembali kepada-Nya. Kemudian, ia mengingatkan pula bahwa orang yang mati syahid akan memberi syafaat bagi 70 anggota keluarganya di akhirat kelak.

"Syuhada akan memberi syafaat untuk 70 anggota keluarganya. 70 orang yang akan diberi syafaat. Kamu tersiksa sekarang? Kita di sini karena Allah, Allah (juga) yang akan mengambil kita," pungkasnya.




(rah/erd)
Duka untuk Palestina

Duka untuk Palestina

73 konten
Israel masih terus melakukan serangan di Gaza, Palestina. Total sudah 26 hari Israel menggempur wilayah itu tanpa henti. Sejak 7 Oktober hingga Selasa kemarin, Kementerian Kesehatan Gaza menyebut 8.525 orang tewas. Sebanyak 3.500 adalah anak-anak.

Hide Ads