Salah satu video seorang anak laki-laki di Jalur Gaza menjalani operasi tanpa bius tersebar di media sosial. Anak tersebut terlihat melafalkan salah satu ayat Al-Qur'an sebagai pengalih rasa sakit dari operasi yang dijalaninya.
Dilihat detikHikmah, Senin (30/10/2023), video tersebut memperlihatkan seorang anak laki-laki berjaket hitam dengan motif merah tengah dioperasi pada bagian luka sobek di kaki kirinya. Raut wajahnya terlihat menahan rasa sakit namun dialihkannya membaca surah Al Isra ayat 23 yang berbunyi,
Ϋ ΩΩΩΩΨΆΩ°Ω Ψ±ΩΨ¨ΩΩΩΩ Ψ§ΩΩΩΩΨ§ ΨͺΩΨΉΩΨ¨ΩΨ―ΩΩΩΩΨ§ Ψ§ΩΩΩΩΨ§Ω Ψ§ΩΩΩΩΨ§ΩΩ ΩΩΨ¨ΩΨ§ΩΩΩΩΨ§ΩΩΨ―ΩΩΩΩΩ Ψ§ΩΨΩΨ³Ω°ΩΩΨ§Ϋ Ψ§ΩΩ ΩΩΨ§ ΩΩΨ¨ΩΩΩΨΊΩΩΩΩ ΨΉΩΩΩΨ―ΩΩΩ Ψ§ΩΩΩΩΨ¨ΩΨ±Ω Ψ§ΩΨΩΨ―ΩΩΩΩ ΩΨ§Ω Ψ§ΩΩΩ ΩΩΩΩ°ΩΩΩ ΩΨ§ ΩΩΩΩΨ§ ΨͺΩΩΩΩΩ ΩΩΩΩΩΩ ΩΨ§Ω Ψ§ΩΩΩΩ ΩΩΩΩΩΨ§ ΨͺΩΩΩΩΩΨ±ΩΩΩΩ ΩΨ§ ΩΩΩΩΩΩ ΩΩΩΩΩΩ ΩΨ§ ΩΩΩΩΩΩΨ§ ΩΩΨ±ΩΩΩΩ ΩΨ§
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bacaan latin: Wa qaαΈΔ rabbuka allΔ ta'budΕ« illΔ iyyΔhu wa bil-wΔlidaini iαΈ₯sΔnΔ(n), immΔ yabluganna 'indakal-kibara aαΈ₯aduhumΔ au kilΔhumΔ falΔ taqul lahumΔ uffiw wa lΔ tanhar humΔ wa qul lahumΔ qaulan karΔ«mΔ(n).
Artinya: "Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah engkau membentak keduanya, serta ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik."
Video tersebut diramaikan oleh seorang penulis asal Lebanon, Adam Sharkawi, yang menarik hingga 3,1 juta penonton X--dulu dikenal sebagai Twitter--sejak diunggah pada Senin, 23 Oktober 2023 lalu. "Al-Qur'an sebagai alternatif anestesi. Allah menyertaimu, Gaza," tulisnya.
Menurut keterangan Documenting Oppression Against Muslims (DOAM), operasi bedah di Jalur Gaza saat ini dilakukan tanpa anestesi atau obat bius apapun kepada pasiennya. Hal ini sebagai imbas pembatasan suplai obat-obatan yang dilakukan oleh Israel.
Sebelumnya diberitakan pada Jumat (20/10/2023), rumah sakit di Jalur Gaza mendekati ambang kehancuran akibat blokade Israel pada kebutuhan barang pokok. Banyak pasien yang kurang mendapatkan perawatan secara optimal, termasuk mereka menjalani operasi tanpa obat bius.
"Kami tidak punya obat bius, (tapi) harus menjahit seorang anak. Dokter-dokter ini memberi tahu kita hal ini, bahwa mereka menjahit orang-orang di lantai tanpa anestesi hanya untuk menghentikan pendarahan agar mereka tetap hidup," ungkap Dokter sekaligus juru bicara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Dr Margaret Harris dikutip dari CBS News.
Kesaksian serupa diungkapkan oleh seorang ahli bedah ortopedi dr Nidal Abed yang dilaporkan dari AP News. "Tidak ada yang lebih ngeri dari jeritan pasien yang dioperasi tanpa cukup anestesi, kecuali mungkin wajah-wajah penuh ketakutan mereka yang menunggu giliran operasi," ungkapnya.
Tanpa persediaan medis yang cukup, dr Abed mengatakan hanya bisa merawat pasien dengan apa pun yang ditemukan, seperti pakaian untuk perban, cuka untuk antiseptik, jarum jahit untuk alat bedah.
"Kami kekurangan segalanya, dan kami menghadapi operasi yang sangat rumit," kata dr Abed, yang bekerja dengan Doctors Without Borders, kepada The Associated Press dari Rumah Sakit Al Quds.
Lebih lanjut, Abed menambahkan, semakin banyak korban terluka imbas serangan Israel yang semakin intensif dan memenuhi rumah sakit. Pasien memenuhi rumah sakit hingga melebihi daya tampungnya sehingga ia melakukan tindakan medis termasuk pembedahan darurat kepada pasien di manapun yang dia bisa, lantai koridor, dan lainnya.
(rah/lus)
Komentar Terbanyak
MUI Serukan Setop Penjarahan: Itu Bentuk Pelanggaran Hukum
Berangkat ke Mesir, Ivan Gunawan Kawal Langsung Bantuan untuk Gaza
BPJPH Dorong Kesiapan Industri Nonpangan Sambut Kewajiban Sertifikasi Halal