Sunnah Rasulullah Jilat Jemari Tangan setelah Makan

Sunnah Rasulullah Jilat Jemari Tangan setelah Makan

Kristina - detikHikmah
Selasa, 17 Okt 2023 12:30 WIB
Dinning table filled with different mezze.
Ilustrasi menjilat jemari setelah makan. Foto: iStock
Jakarta -

Rasulullah SAW mencontohkan beberapa adab saat makan. Salah satunya beliau menjilat jemarinya setelah makan sebelum mencucinya dengan air.

Sunnah Rasulullah SAW ini bersandar pada hadits yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas RA. Ia mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda,

"Jika seseorang dari kalian memakan makanan, maka janganlah ia membersihkan tangannya hingga ia menjilatinya atau menjilatkannya." (HR Bukhari dalam kitab Al-Ath'imah dan Muslim dalam kitab Al-Asyribah)

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Raghib As-Sirjani dalam kitab Ihya 345 Sunnah Nabawiyah, Wasa'il wa Thuruq wa Amaliyah menjelaskan, maksud menjilatinya dalam hadits tersebut adalah menjilati jari tangan sendiri, sedangkan maksud menjilatkannya adalah menjilatkannya kepada orang yang tidak jijik dengan hal tersebut, seperti anak kecil, suami atau istri.

Alasan Rasulullah SAW memerintahkan agar menjilat jemari tangan setelah makan karena dalam makanan tersebut terdapat keberkahan dan beliau tidak ingin seorang muslim menyia-nyiakan keberkahan tersebut. Sebagaimana sabda beliau dalam hadits yang diriwayatkan dari Jabir bin Abdillah RA,

ADVERTISEMENT

"Dan jangan seseorang membersihkan tangannya dengan kain (tisu) hingga ia menjilatinya karena ia tidak tahu di bagian mana keberkahan itu terletak." (HR Muslim dalam kitab Al-Asyribah, An-Nasa'i, dan Ahmad)

Menurut riwayat lain, Rasulullah SAW menekankan bahwa keberkahan itu terdapat di akhir makanan. Beliau bersabda,

"Sesungguhnya di akhir makanan terdapat keberkahan." (HR An-Nasa'i dalam kitab Adab Al-Akli An-Nahyu 'An Raf'i Ash-Shahfah Hatta Tul'aq dan Ahmad. Syu'aib Al-Arnauth mengatakan hadits ini sanadnya shahih sesuai dengan syarat Muslim. Al-Albani men-shahihkan hadits ini dalam As-Silsilah Ash-Shahihah)

Hadits menjilat jemari tangan setelah makan juga mengandung hikmah agar seseorang mengambil makanan secukupnya dan menghargai nikmat Allah SWT.

"Jika memahami betul hadits ini, maka kita akan mengetahui bahwa Islam mengajarkan seseorang untuk mengambil makanan secukupnya saja hingga ia dapat menghabiskannya hingga butiran terakhir dan meraih keberkahan darinya. Hadits tersebut mengandung anjuran menjaga makanan yang sedikit dan menghargai nikmat Allah walaupun kecil dalam pandangan kita," jelas Raghib As-Sirjani seperti diterjemahkan Andi Muhammad Syahrir.

Dalam buku 100 Sunnah yang Dilupakan karya Haifa Abdullah Rashid turut dijelaskan, anjuran menjilat jemari tangan dengan kedua bibir itu asalkan jemari dan bibir dalam keadaan suci dan bersih.

Selain menjilat jemari tangan, Rasulullah SAW juga memerintahkan agar membersihkan makanan yang terjatuh lalu memakannya. Beliau SAW bersabda,

"Apabila suapan makanan salah seorang di antara kamu jatuh, ambillah kembali lalu buang bagian yang kotor dan makanlah bagian yang bersih. Jangan dibiarkan suapan tersebut dimakan setan. Janganlah dia membersihkan tangannya sebelum dia menjilati jarinya. Karena dia tidak tahu makanan mana yang membawa berkah." (HR Muslim dan Ibnu Majah)

Imam an-Nawawi dalam Syarh Muslim menjelaskan, makanan yang jatuh boleh diambil dan dimakan asalkan tidak jatuh di tempat najis. Jika terjadi di tempat najis, kata Imam an-Nawawi, hendaknya diberikan kepada hewan dan tidak meninggalkannya untuk setan.




(kri/lus)

Hide Ads