Kepemimpinan dalam konsep Al-Qur'an disebut dengan istilah Imamah, pemimpin dengan istilah Imam. Pemimpin dalam pandangan Al-Qur'an sebenarnya adalah pilihan Allah, bukan pilihan atau kesepakatan manusia sebagaimana yang dipahami selama ini.
Menukil buku Pendidikan Agama Islam oleh Asep Rudi Nurjaman, kepemimpinan adalah proses mempengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Kepemimpinan bukan suatu hal yang menyenangkan, tetapi merupakan tanggung jawab sekaligus amanah yang berat yang harus diemban sebaik-baiknya.
Allah SWT berfirman dalam surat Al-Mu'minun ayat 8-11:
وَالَّذِيۡنَ هُمۡ لِاَمٰنٰتِهِمۡ وَعَهۡدِهِمۡ رَاعُوۡنَ ۙ ٨ وَالَّذِيۡنَ هُمۡ عَلٰى صَلَوٰتِهِمۡ يُحَافِظُوۡنَۘ ٩ اُولٰٓٮِٕكَ هُمُ الۡوَارِثُوۡنَ ۙ ١٠ الَّذِيۡنَ يَرِثُوۡنَ الۡفِرۡدَوۡسَؕ هُمۡ فِيۡهَا خٰلِدُوۡنَ ١١
Artinya: Dan (sungguh beruntung) orang yang memelihara amanat-amanat dan janjinya, serta orang yang memelihara sholatnya. Mereka itulah orang yang akan mewarisi, (yakni) yang akan mewarisi (surga) Firdaus. Mereka kekal di dalamnya.
Ciri-Ciri Pemimpin menurut Islam
Mengutip buku Pendidikan Agama Islam oleh Asep Rudi Nurjaman, pemimpin dalam Islam mempunyai beberapa ciri-ciri, diantaranya:
- Niat yang ikhlas.
- Laki-laki.
- Tidak meminta jabatan.
- Berpegang dan konsisten pada hukum Allah.
- Memutuskan perkara dengan adil.
- Senantiasa ada ketika diperlukan.
- Menasehati rakyat.
- Tidak menerima hadiah.
- Mencari pemimpin yang baik.
- Lemah lembut.
- Tidak meragukan rakyat.
- Terbuka untuk menerima ide dan kritikan.
Allah telah memberitahu kepada manusia, tentang pentingnya kepemimpinan dalam Islam. Sebagaimana dalam Al-Qur'an kita menemukan banyak ayat yang berkaitan dengan masalah kepemimpinan.
Seperti yang tercantum dalam Al-Qur'an surat Al-Baqarah ayat 30:
وَاِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلٰۤىِٕكَةِ ِانِّيْ جَاعِلٌ فِى الْاَرْضِ خَلِيْفَةً ۗ قَالُوْٓا اَتَجْعَلُ فِيْهَا مَنْ يُّفْسِدُ فِيْهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاۤءَۚ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ ۗ قَالَ اِنِّيْٓ اَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُوْنَ
Artinya: Dan (ingatlah) ketika Rabbmu berfirman kepada para malaikat, "Aku hendak menjadikan khalifah di bumi." Kemudian malaikat berkata, "Apakah Kau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memujiMu dan mensucikan nama-Mu?" Allah berfirman, "Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kau ketahui."
(hnh/erd)
Komentar Terbanyak
Ada Penolakan, Zakir Naik Tetap Ceramah di Kota Malang
Sosok Ulama Iran yang Tawarkan Rp 18,5 M untuk Membunuh Trump
Respons NU dan Muhammadiyah Malang soal Ceramah Zakir Naik di Stadion Gajayana