Iblis pernah mengungkapkan golongan manusia yang disukai dan dibenci olehnya. Hal ini terangkum dalam dialog iblis dengan Nabi Yahya bin Zakaria AS.
Dialog keduanya terangkum dalam Kitab Ihya Ulumuddin oleh Imam Ghazali. Riwayat tersebut menceritakan, Nabi Yahya AS pernah bertemu dengan iblis dalam bentuk aslinya. Lalu, Nabi Yahya AS bertanya padanya, "Hai iblis, terangkan kepadaku tentang manusia yang paling kau sukai dan manusia yang paling kaubenci."
Iblis pun menjawab, "Manusia yang paling kusukai adalah orang mukmin yang kikir dan manusia yang paling kubenci adalah orang fasik yang pemurah,"
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nabi Yahya AS pun kembali bertanya mengenai alasan mengapa iblis menyukai dan membenci kelompok manusia tersebut, "Mengapa demikian?"
Lalu, iblis menjawab, kekikiran manusia sudah cukup memuaskan baginya dan sebaliknya, orang dermawan membuatnya takut.
"Apabila orang yang dermawan (meskipun fasik) melakukan perbuatan dosa, aku takut Allah memperlihatkan kasih sayang-Nya kepada orang itu karena kedermawannnya."
Setelahnya, iblis pergi dan berkata lagi, "Jika bukanlah kamu Yahya, niscaya aku tidak akan memberitahukan kepadamu."
Riwayat ini juga sekaligus menunjukkan keistimewaan Nabi Yahya AS. Sebagaimana dijelaskan Syaikh Muhammad bin Ahmad RA dalam Nashaihul 'Ibad, Nabi Yahya AS adalah sosok orang yang berhasil mengalahkan empat perkara yakni, mengalahkan hawa nafsu, iblis, lisan, dan amarah.
Larangan Kikir dan Anjuran Bersedekah
Larangan kikir sudah dijelaskan dalam sejumlah ayat Al-Qur'an maupun hadits. Dikutip dari buku Bebas Tes Surga atau Neraka oleh Muh Akbar Nasrulah, kikir adalah sifat tercela di mana seseorang enggan berbagi atau memberi sesuatu yang dimiliki kepada orang lain. Sifat ini merupakan lawan dari sifat dermawan.
Berkenaan larangan menjadi orang yang kikir pernah dijelaskan dalam surah Ali Imran ayat 80. Allah SWT berfirman,
وَلَا يَحْسَبَنَّ ٱلَّذِينَ يَبْخَلُونَ بِمَآ ءَاتَىٰهُمُ ٱللَّهُ مِن فَضْلِهِۦ هُوَ خَيْرًا لَّهُم ۖ بَلْ هُوَ شَرٌّ لَّهُمْ ۖ سَيُطَوَّقُونَ مَا بَخِلُوا۟ بِهِۦ يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ ۗ وَلِلَّهِ مِيرَٰثُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۗ وَٱللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ
Artinya: "Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karunia-Nya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat. Dan kepunyaan Allah-lah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan,"
Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW juga mengingatkan umatnya terkait sifat kikir atau bakhil, "Hati-hatilah kamu terhadap sifat bakhil, karena bakhil telah merusak orang-orang sebelum kalian. Mereka memutuskan silaturahmi, berbuat bakhil dan berbuat maksiat, semuanya disebabkan oleh penyakit bakhil ini." (HR Ahmad)
Sebaliknya, Rasulullah SAW menyebut, bersedekah dalam kondisi kikir adalah bentuk sedekah dengan pahala yang paling besar pahalanya. Dari Abu Hurairah RA pernah mengutip sabda Rasulullah SAW sebagai berikut,
جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِيِّ ﷺ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّ الصَّدَقَةِ أَعْظَمُ أَجْرًا قَالَ أَنْ تَصَدَّقَ وَأَنْتَ صَحِيحٌ شَحِيحٌ تَخْشَى الْفَقْرَ وَتَأْمُلُ الْغِنَى وَلَا تُمْهِلُ حَتَّى إِذَا بَلَغَتْ الْحُلْقُومَ قُلْتَ لِفُلَانٍ كَذَا وَلِفُلَانٍ كَذَا وَقَدْ كَانَ لِفُلَانِ.
Aritnya: Ada seorang laki-laki datang kepada Nabi SAW lalu berkata, "Ya Rasulullah, sedekah mana yang paling besar pahalanya?"
Beliau bersabda, "Yaitu jika engkau bersedekah, engkau itu masih sehat dan sebenarnya engkau kikir. Kau takut menjadi fakir dan engkau sangat berharap menjadi kaya. Tetapi janganlah engkau menunda-nunda sehingga apabila nyawamu telah sampai di kerongkongan lalu berkata, 'Yang ini untuk fulan dan yang ini untuk fulan,' padahal yang demikian itu memang untuk fulan." (HR Muttafaq'alaih)
Imam an-Nawawi dalam Syarah Riyadhus Shalihin Jilid 1 berpendapat, sifat kikir dalam seseorang paling terlihat saat dalam keadaan sehat. Menurutnya, bersedekah dalam kondisi tersebut membuktikan keikhlasan hatinya dan cintanya yang besar pada Allah SWT.
(rah/erd)
Komentar Terbanyak
Di Masjid Al Aqsa, Menteri Garis Keras Israel Serukan Ambil Alih Gaza
Menteri Israel Pimpin Ibadah Yahudi di Halaman Masjid Al Aqsa
Dari New York, 15 Negara Barat Siap Akui Negara Palestina