Presiden Prabowo Subianto resmi melantik Arif Satria sebagai Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Sosok ini dikenal luas sebagai akademisi sekaligus tokoh strategis yang memiliki pengalaman panjang di dunia pendidikan dan penelitian, terutama dalam bidang kelautan, lingkungan, dan kebijakan publik.
Pelantikan digelar di Istana Negara, Jakarta, Senin (10/11/2025). Pengangkatan tersebut didasarkan pada Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 123 P Tahun 2025 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Kepala dan Wakil Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir dari laman resmi IPB, Prof. Dr. Arif Satria, S.P., M.Si., adalah pria kelahiran Pekalongan, Jawa Tengah, 17 September 1971. Ia dikenal sebagai sosok akademisi sekaligus pemimpin visioner.
Sebelum menjabat sebagai Kepala BRIN, Arif Satria dikenal sebagai Rektor IPB University selama dua periode, yaitu sejak 2017 hingga 2024. Ia juga dipercaya sebagai Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI).
Peran di Organisasi Keilmuan dan Aktivisme Islam
Selain kiprah akademik, Arif aktif dalam organisasi keilmuan dan kemasyarakatan:
1. Ketua Umum ICMI (2021-2026)
Sebagai Ketum ICMI, Arif menegaskan visi ICMI sebagai "rumah besar umat Islam" dan pusat pemikiran cendekiawan yang memberi kontribusi nyata bagi bangsa. Ia mendorong integrasi pemikiran akademik dan praktik sosial demi pembangunan nasional.
2. Alumni HMI / Presidium KAHMI
Arif Satria memiliki latar belakang sebagai aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan terlibat aktif di Korps Alumni HMI (KAHMI). Dalam kapasitasnya, ia mendorong kualitas kader HMI dan alumni KAHMI agar menjadi insan pencipta yang bertanggung jawab, bukan sekadar pengikut, sekaligus memperkuat kontribusi sosial dan intelektual organisasi.
Latar Belakang Pendidikan dan Akademik
Arif Satria menempuh pendidikan sarjana di Institut Pertanian Bogor (IPB) dengan fokus pada Program Studi Penyuluhan Pertanian, Departemen Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian IPB pada 1995.
Ia kemudian menjalani karier akademiknya sebagai dosen di Jurusan Sosial Ekonomi Perikanan, Fakultas Perikanan IPB pada 1997 atau dua tahun setelah lulus S1.
Arif kemudian memperoleh gelar Magister dari Universitas Indonesia (UI) dengan fokus pada bidang Sosiologi, dan kemudian meraih gelar Doktor (Ph.D.) dari Kagoshima University, Jepang, dalam bidang Environmental Sociology.
Ia juga sempat mengikuti berbagai program akademik dan penelitian di luar negeri, termasuk di Jepang, Belanda, dan Australia, yang memperkaya perspektifnya dalam bidang riset dan kebijakan publik.
Arif aktif di berbagai organisasi nasional dan internasional. Ia pernah menjabat sebagai Ketua Umum Ikatan Sarjana Oseanologi Indonesia (ISOI) serta menjadi Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI). Di luar itu, Arif sering menjadi narasumber dalam forum-forum global terkait isu perubahan iklim dan keberlanjutan.
Berikut beberapa posisi yang pernah dan masih diduduki Arif Satria:
Ketua, Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), 2021-2026
Wakil Ketua, Panitia Seleksi KPK, 2024
Ketua, Dewan Pertimbangan Forum Rektor Indonesia, 2021-2023
Komisaris Utama, PTPN Holding 2018-2022
Ketua Umum, Forum Rektor Indonesia 2020-2021
Ketua, Perhimpunan Sarjana Pertanian Indonesia 2011-2016
Presidium, Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI)
(dvs/lus)












































Komentar Terbanyak
Gus Irfan soal Umrah Mandiri: Pemerintah Saudi Izinkan, Masa Kita Larang?
Cak Imin Sebut Indonesia Gudang Ulama
MUI Surakarta Jelaskan Hukum Jenazah Raja Dimakamkan dengan Busana Kebesaran