Dalam buku Filsafat Pendidikan Islam oleh Sudarto, pendidik secara fungsional yaitu orang yang melakukan kegiatan untuk memberikan pengetahuan, pendidikan, keterampilan, pengalaman, serta ilmu kepada seseorang.
Mengutip dari jurnal pendidikan agama Islam dengan tema 'Kedudukan Guru dalam Perspektif Pendidikan Islam' yang disusun Ahmad Miftahul Huda dkk, menjelaskan guru ialah seseorang yang mampu menjadi suri tauladan dengan menginternalisasikan ilmunya dalam menjalani kewajibannya dengan baik. Hadari Nawawi menerangkan bahwa guru ialah seseorang yang profesinya sebagai pengajar pada lembaga pendidikan tertentu untuk membentuk kedewasaan dari peserta didik.
Istilah Guru dalam Pendidikan Islam
Dr. H. Muhammad Kosim, M.Ag. dalam bukunya 'Ilmu Pendidikan Perspektif Islam' menjelaskan ada beberapa istilah guru dalam bahasa Arab yang sering digunakan. Istilah-istilah tersebut adalah sebagai berikut:
1. Ustadz
Kata ustadz pastinya sudah tak asing lagi. Kata ini sering digunakan oleh masyarakat untuk memanggil mereka yang sering berdakwah dan sedikit banyak mengetahui ilmu agama Islam.
Penggunaan kata ustadz mengandung makna bahwa seorang guru diharuskan memiliki komitmen yang tinggi terhadap profesionalitas diri dalam mengemban tugas mengajar sebagai guru. Tugas guru yang paling utama adalah meningkatkan mutu proses dan hasil kerja yang dilakukan dengan selalu memperbaiki dan memperbaharui model, strategi serta metode yang digunakan dalam pembelajaran sesuai dengan mengikuti arah perkembangan zaman.
2. Mu'allim
Kata mu'allim, memiliki arti mengetahui dan menangkap hakikat. Memiliki makna bahwa guru dituntut harus mampu menjelaskan hakikat ilmu pengetahuan yang diajarkannya serta menjelaskan dimensi teoritis dan praktisnya, serta memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mengamalkan apa yang telah dipelajari.
3. Murobbi
Kata murobbi, berasal dari kata Rabb yang berarti Tuhan. Tuhan sebagai Rabb al-alamin dan Rabb al-naas, yaitu yang menciptakan, mengatur dan memelihara seisi alam termasuk di dalamnya adalah manusia.
Manusia memiliki kedudukan yang tinggi di dunia, yaitu sebagai khalifah fil ardhi (utusan Allah di bumi) yang diberikan tugas untuk mengembangkan kreativitasnya untuk berkreasi, mengatur serta memelihara alam sebagai titipan dari Allah SWT.
Dapat ditarik kesimpulan, maka guru dalam konteks ini dapat didefinisikan sebagai orang yang mendidik dan menyiapkan peserta didik agar mampu berkreasi, mengatur serta memelihara hasil kreasinya untuk tidak menimbulkan malapetaka bagi dirinya, masyarakat dan alam sekitarnya.
4. Mursyid
Kata mursyid biasa kita dengar dan digunakan dikalangan orang-orang yang mengikuti thoriqoh dalam bertasawuf. Kata mursyid dalam Al-Qur'an bersandingan dengan kata "dhalalah" yang berarti kesesatan.
Dapat disimpulkan, bahwa mursyid adalah orang yang memberikan petunjuk untuk mengarahkan kita kepada jalan yang benar serta meninggalkan perbuatan-perbuatan maksiat dan sesat.
5. Muddaris
Kata mudarris, berasal dari kata darrasa, yadrusu, darsan, yang berarti terhapus, hilang bekasnya, menghapus, menjadikan usang, melatih, mempelajari. Oleh karena itu, muddaris berusaha mencerdaskan peserta didiknya, memberantas kebodohan, serta melatih keterampilan sesuai bakat, minat dan kemampuan peserta didik.
6. Mu'addib
Kata mu'addib, berasal dari kata adab yang berarti moral, etika dan adab atau kemajuan lahir dan batin. Lantas mu'addib adalah orang yang mampu mempersiapkan peserta didik untuk bertanggung jawab dalam membangun peradaban yang berkualitas di masa depan.
Keenam istilah di atas memiliki titik tekan yang berbeda tentang kriteria pendidik. Oleh sebab itu, masing-masing istilah itu harus bersinergi untuk membuat kriteria pendidik ideal. Dengan demikian, pendidik ideal dalam Islam adalah perpaduan dari sosok ustadz, mu'allim, murobbi, mursyid, muddaris dan mu'addib.
(hnh/dvs)
Komentar Terbanyak
Ada Penolakan, Zakir Naik Tetap Ceramah di Kota Malang
Sosok Ulama Iran yang Tawarkan Rp 18,5 M untuk Membunuh Trump
Respons NU dan Muhammadiyah Malang soal Ceramah Zakir Naik di Stadion Gajayana