Sholat dhuha menjadi amalan sunnah yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Banyak keutamaan yang bisa diraih dengan mendirikan sholat dhuha.
Dari Abu Darda, ia berkata bahwa Rasulullah SAW menjelaskan hadits Qudsi, Allah SWT berfirman:
يا ابنَ آدمَ اركعْ لي من أولِ النهارِ أربعَ ركَعاتٍ أكْفِكَ آخِرَه
Artinya: "Wahai anak Adam, rukuklah (sholatlah) karena Aku pada awal siang (sholat dhuha) empat rakaat, maka Aku akan mencukupi (kebutuhan)mu sampai sore hari." (HR Tirmidzi)
Wirid Setelah Sholat Dhuha
Setelah sholat dhuha, umat muslim dapat melanjutkan amalan lainnya , salah satunya dengan membaca wirid. Tujuan dari bacaan wirid yang dilantunkan secara terus menerus ini adalah untuk memohon ampunan serta mengharap rezeki yang halal serta berlimpah. Tentu semua harapan ditujukan hanya kepada Allah SWT.
Bacaan Wirid Setelah Sholat Dhuha
Setelah mengerjakan sholat dhuha dapat dilanjutkan dengan membaca wirid untuk memuji kebesaran Allah SWT dengan bacaan sebagai berikut:
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي، وَتُبْ عَلَيَّ، إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ
Arab Latin: Allahummaghfirli wa tub 'alayya innaka anta tawwabur rohim.
Artinya: "Ya Allah, ampuni dosa saya dan terimalah taubat saya. Sesungguhnya Engkau maha penerima taubat dan Maha Pengampun."
Berdasarkan hadits yang diceritakan Aisyah r.a., Rasulullah SAW membaca dzikir tersebut setelah sholat dhuha sebanyak 100 kali. Hadits tersebut telah diriwayatkan oleh beberapa perawi, salah satunya Imam Bukhari, dengan kredibilitas sangat baik.
Selanjutnya, wirid setelah sholat dhuha dapat dilanjutkan dengan membaca bacaan sayyidul istighfar sebagai bagian dari dzikir pagi yang dapat diamalkan umat muslim.
اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ.
Arab Latin: Allahumma anta robbi laa ilaha illa anta, kholaqtani wa ana 'abduka wa ana 'ala 'ahdika wa wa'dika mastatho'tu. A'udzu bika min syarri maa shona'tu. Abu-u laka bini'matika 'alayya wa abu-u bi dzambii. Fagh-firlii fainnahu laa yagh-firudz dzunuuba illa anta.
Artinya: "Ya Allah, Engkau adalah Rabbku, tidak ada yang berhak disembah kecuali Engkau, Engkaulah yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku akan setia pada perjanjianku pada-Mu (yaitu aku akan mentauhidkan-Mu) semampuku dan aku yakin akan janji-Mu (berupa surga untukku). Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan yang kuperbuat. Aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku. Oleh karena itu, ampunilah aku. Sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa kecuali Engkau."
Wirid Asmaul Husna
Selain bacaan wirid yang diajarkan Rasulullah SAW, umat muslim juga dapat melanjutkan bacaan wirid Asmaul Husna. Ustadz Abdul Wahhab dalam bukunya Koleksi Lengkap Dzikir Pagi Petang menjelaskan bacaan wirid Asmaul Husna sebagai berikut:
يَا فَتَّاحُ يَا رَزَّاقُ
Latin: Ya Fattahu Ya Rozzaqu.
Artinya: "Wahai Dzat Yang Maha Pembuka dan Maha Memberi Rezeki."
يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ
Latin: Ya Hayyu Ya Qayyum.
Artinya: "Wahai Dzat Yang Maha Hidup dan Maha Berdiri Sendiri"
يَا غَنِيُّ يَا مُغْنِي
Latin: Ya Ghoniyyu Ya Mughni.
Artinya: "Wahai Dzat Yang Maha Kaya Raya dan Maha Memberi Kekayaan."
Selain dilancarkan rezeki, banyak juga dalil yang menjelaskan tentang keutamaan sholat dhuha seperti diampuni dosa serta dibangunkan istana di surga kelak.
Rasulullah SAW bersabda,
مَنْ حَافَظَ عَلَى شُفْعَةٍ الضُّحَى غُفِرَلَهُ ذُنُوْبَهُ وَ اِنْ كَانَتْ مِثْلُ زَبَدِ الْبَخْرِ
Artinya: "Barang siapa yang menjaga sholat dhuha, maka dosa dosanya akan diampuni walau sebanyak buih di lautan." (HR Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad)
Dalam hadits lainnya yang berasal dari Anas bin Malik yang mengatakan bahwa Rasullah SAW bersabda,
مَن صلَّى الضّحى ثِنْتَيْ عشرة ركعة بَنى الله له قَصرا من ذَهب في الجنَّة
Artinya: "Barang siapa sholat dhuha dua belas rakaat, maka Allah akan membangun baginya istana dari emas di surga." (HR Tirmidzi dan Ibnu Majah)
(dvs/nwk)
Komentar Terbanyak
Ada Penolakan, Zakir Naik Tetap Ceramah di Kota Malang
Sosok Ulama Iran yang Tawarkan Rp 18,5 M untuk Membunuh Trump
Respons NU dan Muhammadiyah Malang soal Ceramah Zakir Naik di Stadion Gajayana