Jangan Lupa Cek Lagi Arah Kiblat Sore Ini, Ada Apa?

Jangan Lupa Cek Lagi Arah Kiblat Sore Ini, Ada Apa?

Rahma Harbani - detikHikmah
Sabtu, 15 Jul 2023 07:00 WIB
Ilustrasi meluruskan kiblat saat Rashdul Kiblat terkait fenomena matahari di atas Kabah.
Ilustrasi kiblat. (Foto: Fuad Hasyim/detikcom)
Jakarta -

Ada imbauan dari pemerintah bagi seluruh muslim untuk melakukan verifikasi arah kiblat sore ini. Pengecekan bisa dilakukan dengan alat ataupun melihat arah bayangan benda.

Imbauan pengecekan ulang tersebut dikeluarkan oleh Kementerian Agama (Kemenag) beberapa waktu lalu. Hal ini dilakukan karena akan adanya fenomena matahari tepat di atas Ka'bah pada 15 dan 16 Juli 2023 atau 26 dan 27 Zulhijah 1444 Hijriah pukul 16.27 WIB atau 17.27 WITA.

Peristiwa matahari di atas Ka'bah tersebut dikenal dengan istilah istiwa a'zam atau rashdul kiblat. Saat itu, matahari yang berada tepat di atas Ka'bah membuat arah kiblat seakan searah dengan matahari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal ini ditandai dengan bayang-bayang benda tegak lurus yang akan membelakangi arah kiblat. Sebagaimana dijelaskan dalam tinjauan astronomi atau ilmu falak.

"Ini adalah waktu yang tepat bagi kita, umat muslim Indonesia untuk kembali mengecek arah kiblat," imbuhnya," kata Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais dan Binsyar), Kementerian Agama, Adib dalam keterangan persnya, dikutip Sabtu (15/7/2023).

ADVERTISEMENT

Cara Cek Arah Kiblat dengan Bandul

Pengecekan arah kiblat yang akurat dapat dilakukan dengan alat seperti teodolit dan kompas. Sebab, kompas dipengaruhi oleh medan magnet alami maupun buatan sehingga dapat memengaruhi keakuratan pengukuran.

Bila detikers tidak punya alat-alat tersebut, tidak perlu khawatir. Pengecekan arah kiblat juga dapat menggunakan alat bantu seperti benda atau tongkat dengan lot atau bandul. Berikut tata cara pengecekannya.

1. Tentukan tempat yang akan diketahui arah kiblatnya, dengan mencari lokasi yang datar, rata, dan terkena cahaya matahari

2. Sediakan tongkat lurus ataupun benda tegak tidak berongga lainnya (seperti spidol papan tulis, botol plastik PET, botol minum/tumbler, dsb) atau jika tidak tersedia, dapat menggunakan benang berbandul

3. Siapkan jam yang telah dikalibrasikan atau dicocokkan dengan waktu BMKG (http://jam.bmkg.go.id), RRI, Telkom, atau jam digital di ponsel masing-masing

4. Tancapkan tongkat di atas permukaan tanah dan pastikan benar-benar tegak lurus (90 derajat dari permukaan tanah) atau gantungkan benang berbandul

5. Tunggu hingga waktu rashdul kiblah tiba, lalu amati bayangan tongkat atau benang pada waktu tersebut

6. Setelah itu, tandai ujung bayangan dan tarik garis lurus dengan pusat bayangan, baik tongkat atau bandul

7. Garis lurus yang menghadap dari ujung ke pusat bayangan merupakan arah kiblat untuk tempat tersebut

Dikutip dari laman Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), verifikasi arah kiblat dilakukan karena adanya bayangan benda yang terbentuk dan akan mengarah ke Ka'bah ketika matahari tepat berada di atas Ka'bah atau pusat arah kiblat bagi muslim di seluruh dunia.

Secara ilmiah, fenomena matahari tepat berada di atas Ka'bah secara astronomis disebut juga dengan Kulminasi Agung atau Great Culmination. Hal itu terjadi ketika deklinasi matahari bernilai sama atau kecil selisihnya dengan lintang geografis Ka'bah.

"Ketika deklinasi matahari bernilai sama atau selisihnya kecil dengan lintang geografis pengamat, matahari akan berada tepat di atas kepala pengamat (atau zenit) saat tengah hari," demikian penjelasan BRIN.

Jangan lupa cek lagi arah kiblatmu ya, detikers!




(rah/nwk)

Hide Ads