Hal tersebut termuat dalam Sirah Nabawiyah karya Ibnu Hisyam. Menurut Sayyidina Ali RA, Rasulullah SAW berpostur sedang, tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu pendek. Kulitnya putih. Beliau memiliki rambut yang ikal pendek dan tidak lebat terurai serta bergelombang seperti pada umumnya.
Wajah Rasulullah SAW disebut tidak lebar dan tidak pula tirus. Kedua mata beliau lebar dan hitam, bulu matanya panjang, pundaknya bidang, ada bulu-bulu tipis di dada dan pusarnya. Untuk tangan dan telapak kaki beliau keras tidak berbulu.
Sayyidina Ali RA mengatakan, Rasulullah SAW berjalan seperti melambai seolah-olah berjalan di tanah yang landai. Jika menoleh, beliau menoleh dengan seluruh wajahnya. Selain itu, di antara kedua pundaknya ada cap nubuwah yang merupakan tanda khusus pada nabi.
Rasulullah SAW memiliki kepribadian yang mulia. Dalam kacamata Sayyidina Ali RA, Rasulullah SAW adalah orang yang amat dermawan, lapang dada, bicaranya jujur, suka menepati janji, perangainya lemah-lembut, dan paling mulia pergaulannya.
Jika pertama melihatnya, kata Sayyidina Ali RA, orang akan merasa segan. Namun, setelah bergaul dengannya tentu mencintainya. Orang yang menyebutkan ciri-ciri beliau akan berkata, "Aku belum pernah melihat orang yang mirip dengan Rasulullah."
Ungkapan Sayyidina Ali RA tentang gambaran Rasulullah SAW tersebut diriwayatkan Imam At-Tirmidzi. Namun, Al-Albani mendhaifkan hadits tersebut dalam Dha'if as-Sunan.
Dalam Ra'aitu an-Nabiyya Shallallahu 'alaihi wa Sallam: Mi'atu Qisshatin min Ru'a an-Nabiy karya Abdul Aziz Ahmad Abdul Aziz terdapat riwayat yang menjelaskan tentang ketampanan Rasulullah SAW. Riwayat ini berasal dari Abu Ubaidah bin Ammar bin Yasir RA dari Rabi' binti Mu'wadz RA.
Ia berkata kepada Rabi', "Coba gambarkan kepada kami tentang ciri-ciri Rasulullah SAW." Rabi' menjawab, "Wahai anakku, seandainya engkau melihat beliau, maka engkau laksana melihat matahari terbit." (HR Darimi dan Thabrani dalam al-Ausath. Riwayat ini berkualitas hasan li ghairibi)
Dalam riwayat lain yang bersumber dari Jabir bin Samrah RA, ia berkata, "Aku pernah melihat Rasulullah SAW pada malam bulan purnama dengan mengenakan hiasan merah. Aku pun memandang beliau dan ke arah bulan secara bergantian."
Jabir menambahkan, "Sungguh, dalam pandangan mataku, Rasulullah SAW lebih tampan daripada bulan purnama itu." (HR Tirmidzi dan ia mengatakan hadits ini hasan. Ad Darimi dan Hakim turut meriwayatkannya)
(kri/lus)
Komentar Terbanyak
Ada Penolakan, Zakir Naik Tetap Ceramah di Kota Malang
Sosok Ulama Iran yang Tawarkan Rp 18,5 M untuk Membunuh Trump
Respons NU dan Muhammadiyah Malang soal Ceramah Zakir Naik di Stadion Gajayana