Penduduk Sangat Ingkar, Rasulullah Dakwah di Thaif Hanya 10 Hari

Penduduk Sangat Ingkar, Rasulullah Dakwah di Thaif Hanya 10 Hari

Nilam Isneni - detikHikmah
Minggu, 11 Jun 2023 06:00 WIB
ilustrasi nabi muhammad
Ilustrasi dakwah Rasulullah di Thaif. Foto: iStock
Jakarta -

Kisah dakwah Rasulullah SAW selalu menarik perhatian. Salah satunya ketika Rasulullah SAW berdakwah di Thaif selama 10 hari saja.

Majdi Muhammad Asy-Syahawi dalam buku Saat-Saat Rasulullah Bersedih menceritakan sebuah riwayat dari Muhammad bin Jubair bin Muth'im mengenai kisah dakwah Rasulullah SAW di Thaif.

Diceritakan, sepeninggal Abu Thalib, orang-orang Quraisy semakin berani menyakiti Rasulullah SAW. Akhirnya beliau pergi ke Thaif untuk berdakwah di sana dan ditemani oleh Zaid bin Haritsah RA. Peristiwa ini terjadi pada beberapa malam terakhir di bulan Syawal tahun ke-10 kenabian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Muhammad bin Umar Al Waqidi mengatakan pula, "Rasulullah SAW tinggal di Thaif selama 10 hari, dan tidak seorang pun dari pemuka Thaif yang tidak didatangi oleh Rasulullah SAW dan disampaikan dakwah, namun tidak seorang pun dari mereka yang mau memenuhi dakwah beliau."

Hal itu dikarenakan mereka khawatir jika dakwah dari Nabi Muhammad SAW akan mempengaruhi kalangan muda mereka. Hingga akhirnya, mereka mengusir Rasulullah SAW dan mengatakan, "Wahai Muhammad, pergilah engkau dari negeri kami dan carilah pengikutmu di tempat lain."

ADVERTISEMENT

Lalu para penduduk Thaif pun mulai menghasut orang-orang yang bodoh agar mengusir Rasulullah SAW. Akhirnya mereka pun melempari beliau dengan bebatuan hingga kedua kaki beliau menjadi terluka dan berdarah.

Zaid yang saat itu menemani dakwah Nabi SAW berusaha melindungi Rasulullah SAW ketika meninggalkan Thaif dan kembali ke Makkah dengan penuh kesedihan. Sebab, tidak seorang pun dari mereka yang mau menerima dakwahnya baik dari kaum laki-laki maupun dari kaum perempuan.

Rasulullah SAW pun akhirnya memilih untuk singgah di suatu tempat yang bernama Nakhlah. Di tempat tersebut beliau melakukan salat Tahajud dan membaca surah Jin.

Pada saat itu terdapat 7 jin yang berasal dari penduduk Nashaibin ingin mendengarkan ayat-ayat Al-Qur'an yang dibaca oleh Rasulullah SAW. Namun, kedatangan mereka sama sekali tidak disadari oleh Rasulullah SAW. Hingga akhirnya turunlah firman Allah SWT dalam surah Al-Ahqaf ayat 29,

ΩˆΩŽΨ§ΩΨ°Ω’ Ψ΅ΩŽΨ±ΩŽΩΩ’Ω†ΩŽΨ§Ω“ Ψ§ΩΩ„ΩŽΩŠΩ’ΩƒΩŽ Ω†ΩŽΩΩŽΨ±Ω‹Ψ§ Ω…Ω‘ΩΩ†ΩŽ الْجِنِّ ΩŠΩŽΨ³Ω’ΨͺΩŽΩ…ΩΨΉΩΩˆΩ’Ω†ΩŽ Ψ§Ω„Ω’Ω‚ΩΨ±Ω’Ψ§Ω°Ω†ΩŽΫš ΩΩŽΩ„ΩŽΩ…Ω‘ΩŽΨ§ Ψ­ΩŽΨΆΩŽΨ±ΩΩˆΩ’Ω‡Ω Ω‚ΩŽΨ§Ω„ΩΩˆΩ’Ω“Ψ§ Ψ§ΩŽΩ†Ω’Ψ΅ΩΨͺΩΩˆΩ’Ψ§Ϋš ΩΩŽΩ„ΩŽΩ…Ω‘ΩŽΨ§ Ω‚ΩΨΆΩΩŠΩŽ ΩˆΩŽΩ„Ω‘ΩŽΩˆΩ’Ψ§ اِلٰى Ω‚ΩŽΩˆΩ’Ω…ΩΩ‡ΩΩ…Ω’ Ω…Ω‘ΩΩ†Ω’Ψ°ΩΨ±ΩΩŠΩ’Ω†ΩŽ Ω’Ω©

Artinya: "(Ingatlah) ketika Kami hadapkan kepadamu (Nabi Muhammad) sekelompok jin yang mendengarkan (bacaan) Al-Qur'an. Ketika menghadirinya, mereka berkata, "Diamlah!" Ketika (bacaannya) selesai, mereka kembali kepada kaumnya sebagai pemberi peringatan."

Kisah dakwah Rasulullah SAW ini juga diceritakan oleh Ali Muhammad Ash-Shallabi dalam Kitab Sirah Nabawiyah Jilid 1.

Pada mulanya, Rasulullah SAW berkeinginan untuk mengadakan pusat dakwah baru. Beliau meminta pertolongan dari kaum Tsaqif namun mereka menolak bahkan mereka mengintimidasi Nabi Muhammad SAW dengan melempar batu. Lalu dalam perjalanan pulang dari Thaif tersebut ia bertemu dengan Addas, seorang Nasrani yang kemudian masuk Islam.

Al-Waqiqi mencatat bahwa peristiwa tersebut terjadi pada bulan Syawal, tahun ke-10 kenabian, setelah wafatnya Abu Thalib dan Khadijah. Ia menyebutkan pula bahwa beliau tinggal di Thaif selama 10 hari.

Alasan Rasulullah SAW memilih Thaif sebagai tempat tujuan dakwahnya karena Thaif adalah wilayah yang sangat strategis bagi masyarakat Quraisy. Bahkan kaum Quraisy sangat menginginkan wilayah tersebut dapat mereka kuasai.

Sebelumnya mereka telah mencoba untuk melakukan hal itu. Bahkan mereka melompat ke lembah Wajj. Hal demikian lantaran Thaif memiliki sumber daya pertanian yang sangat kaya. Hingga akhirnya orang-orang Tsaqif takut kepada mereka dan mau bersekutu dengan mereka.

Tidak sedikit dari orang-orang kaya di Makkah yang memiliki simpanan harta di Thaif. Juga di sanalah mereka mengisi waktu-waktu rehat di musim panas. Adapun Kabilah Bani Hasyim dan Abdu Syam senantiasa menjalin komunikasi baik dengan orang-orang Thaif. Sebagaimana juga orang-orang suku Makhzum memiliki keterkaitan kerjasama bisnis dengan orang-orang Tsaqif.

Karenanya, apabila Rasulullah SAW berhasil melakukan dakwah di Thaif, sesungguhnya hal ini bisa menjadi kejutan yang dapat mengagetkan kaum kafir Quraisy sehingga mereka merasa terancam.




(kri/kri)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads