Surah Al Kahfi Ayat 19: Keadaan Pemuda Ashabul Kahfi Usai Bangun dari Tidur Panjang

Surah Al Kahfi Ayat 19: Keadaan Pemuda Ashabul Kahfi Usai Bangun dari Tidur Panjang

Anisa Rizki Febriani - detikHikmah
Jumat, 12 Mei 2023 10:15 WIB
Al-Quran yang menjadi pedoman hidup umat Islam.
Ilustrasi surah Al Kahfi (Foto: Getty Images/iStockphoto/mgstudyo)
Jakarta - Surah Al Kahfi ayat 19 menerangkan tentang para pemuda Ashabul Kahfi seusai bangun dari tidur panjangnya selama ratusan tahun. Sebagaimana diketahui, kisah mengenai pemuda Ashabul Kahfi tercantum dalam beberapa ayat di surah Al Kahfi.

Menurut Tafsir al Munir Jilid 8 oleh Prof Dr Wahbah az-Zuhaili, kisah Ashabul Kahfi merupakan satu dari sekian banyak keajaiban yang diisyaratkan dalam beberapa kitab suci terdahulu. Kaum-kaum di masa tersebut merasa takjub dengan kisah yang satu ini.

Pada tafsir tersebut juga dijelaskan bahwa pemuda Ashabul Kahfi ini adalah sekelompok lelaki mukmin yang berasal dari keluarga terhormat kota Dikyanus. Mereka melarikan diri untuk mempertahankan keyakinan dan agamanya dari orang-orang kafir yang memaksa menyembah berhala.

Surah Al Kahfi sendiri termasuk urutan ke-18 dalam mushaf Al-Qur'an dan terdiri atas 110 ayat. Surah ini merupakan golongan Makkiyah.

Sunarto dkk menjelaskan dalam bukunya yang bertajuk Pendidikan Lingkungan dan Budaya Jakarta bahwa Ashabul Kahfi terdiri dari dua kata, yaitu Ashab dan Al-Kahfi. Ashab artinya penghuni sedangkan Al-Kahfi adalah gua, jika digabung maka Ashabul Kahfi didefinisikan sebagai penghuni gua.

Surah Al Kahfi Ayat 19: Jelaskan tentang Kondisi Pemuda Ashabul Kahfi Usai Terbangun

وَكَذَٰلِكَ بَعَثْنَٰهُمْ لِيَتَسَآءَلُوا۟ بَيْنَهُمْ ۚ قَالَ قَآئِلٌ مِّنْهُمْ كَمْ لَبِثْتُمْ ۖ قَالُوا۟ لَبِثْنَا يَوْمًا أَوْ بَعْضَ يَوْمٍ ۚ قَالُوا۟ رَبُّكُمْ أَعْلَمُ بِمَا لَبِثْتُمْ فَٱبْعَثُوٓا۟ أَحَدَكُم بِوَرِقِكُمْ هَٰذِهِۦٓ إِلَى ٱلْمَدِينَةِ فَلْيَنظُرْ أَيُّهَآ أَزْكَىٰ طَعَامًا فَلْيَأْتِكُم بِرِزْقٍ مِّنْهُ وَلْيَتَلَطَّفْ وَلَا يُشْعِرَنَّ بِكُمْ أَحَدًا

Arab latin: Wa każālika ba'aṡnāhum liyatasā`alụ bainahum, qāla qā`ilum min-hum kam labiṡtum, qālụ labiṡnā yauman au ba'ḍa yaụm, qālụ rabbukum a'lamu bimā labiṡtum, fab'aṡū aḥadakum biwariqikum hāżihī ilal-madīnati falyanẓur ayyuhā azkā ṭa'āman falya`tikum birizqim min-hu walyatalaṭṭaf wa lā yusy'iranna bikum aḥadā

Artinya: "Dan demikianlah Kami bangunkan mereka agar mereka saling bertanya di antara mereka sendiri. Berkatalah salah seorang di antara mereka: Sudah berapa lamakah kamu berada (disini?)". Mereka menjawab: "Kita berada (disini) sehari atau setengah hari". Berkata (yang lain lagi): "Tuhan kamu lebih mengetahui berapa lamanya kamu berada (di sini). Maka suruhlah salah seorang di antara kamu untuk pergi ke kota dengan membawa uang perakmu ini, dan hendaklah dia lihat manakah makanan yang lebih baik, maka hendaklah ia membawa makanan itu untukmu, dan hendaklah ia berlaku lemah-lembut dan janganlah sekali-kali menceritakan halmu kepada seorangpun,"

Menurut Tafsir Kementerian Agama (Kemenag RI), dalam surah Al Kahfi ayat 19 Allah SWT menjelaskan peristiwa pemuda Ashabul Kahfi ketika bangun dari tidur panjangnya. Keadaan fisik mereka baik-baik saja seperti waktu sebelum mereka tertidur.

Secara keseluruhan, pemuda-pemuda tersebut sehat dan utuh. Pakaian yang melekat di badan mereka pun.

Kondisi tersebut merupakan keagungan dan kebesaran Allah SWT. Karenanya, iman para pemuda Ashabul Kahfi semakin kuat dalam menyembah Allah.

Usai terbangun dari tidurnya, mereka saling bertanya satu sama lain untuk mengetahui keadaannya. Salah seorang dari pemuda itu berkata kepada kawannya, "Berapa lama kalian tinggal dalam gua ini?"

Kawan-kawannya lalu menjawab, "Kita tinggal dalam gua ini sehari atau setengah hari,"

Jawaban itu tidak dapat memastikan berapa lama mereka tinggal, sehari atau setengah hari karena pengaruh tidur yang belum lenyap dari jiwa mereka. Pemuda tersebut belum melihat tanda-tanda yang menunjukkan sudah berapa lama mereka berada di gua tersebut.

Mayoritas ahli tafsir mengatakan bahwa waktu mereka datang memasuki gua ialah pagi hari, kemudian waktu ketika Allah membangunkan pemuda tersebut yaitu sore hari. Karenanya, orang yang menjawab menyangka bahwa mereka berada di gua itu satu atau setengah hari.

Lantas, kawannya yang lain berujar, "Tuhan kamu lebih mengetahui berapa lama kamu tinggal di sini,"

Perkataan pemuda terakhir sangat bijaksana untuk membantah pernyataan pernyataan dan jawaban dari kawan-kawannya. Lalu salah seorang di antara mereka pergi ke kota dengan membawa uang perak untuk membeli makanan.

Menurut riwayat, pemuda yang bernama Tamlikha sebelum membeli diminta terlebih dahulu memperhatikan makanan itu, mana yang halal dan haram. Bahkan, Tamlikha diminta untuk berhati-hati dalam perjalanan jangan sampai memberitahukan kepada seorang pun tentang keberadaan mereka.

Demikian pembahasan mengenai tafsir surah AlKahfi ayat 19. Detikers kini bisa membaca Al-Qur'an secara digital di Apps detikcom di SINI!


(aeb/erd)

Hide Ads