Al-Qur'an pernah menjadi buku terlaris di kalangan Kristen di Eropa dan koloninya, Amerika, tepatnya pada abad ke-18. Thomas Jefferson menjadi salah satu pembacanya.
Melansir History, Kamis (11/5/2023), bapak pendiri Amerika Serikat itu membaca Al-Qur'an karena ingin tahu tentang agama dan hukum Kekaisaran Ottoman (Kesultanan Utsmaniyah). Sejarah mencatat, Islam telah ada di Amerika Utara selama ratusan tahun, sejak budak yang ditangkap di Afrika membawa agama mereka.
Jefferson disebut membeli Al-Qur'an semasa menjadi mahasiswa hukum pada tahun 1765. Al-Qur'an Jefferson adalah terjemahan dari seorang pengacara Inggris bernama George Sale pada tahun 1734. Ini merupakan Al-Qur'an terjemahan langsung pertama dari bahasa Arab ke bahasa Inggris. Terjemahannya tetap dicetak hingga abad ke-20.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salinan Al-Qur'an koleksi Jefferson menarik perhatian pada awal 2019 lalu ketika Rashida Tlaib, salah satu dari dua wanita muslim pertama yang terpilih menjadi anggota Kongres, mengumumkan dirinya akan menggunakan Al-Qur'an tersebut pada upacara pelantikannya. Namun, dia kemudian memutuskan untuk menggunakan miliknya sendiri.
Denise A. Spellberg, seorang profesor sejarah di University of Texas di Austin dan penulis Thomas Jefferson's Qu'ran: Islam and the Founders mengatakan, sebagian besar kalangan Protestan baik di Inggris maupun di Amerika Utara menjadi pembaca Al-Qur'an karena rasa ingin tahu mereka.
Selain itu, kata Denise, mereka juga menganggap Al-Qur'an sebagai kitab hukum dan cara untuk memahami Muslim yang berinteraksi dengan mereka, tepatnya di Kekaisaran Ottoman dan di Afrika Utara.
Menurut catatan Columbia University Libraries, di wilayah Eropa sendiri, satu-satunya Al-Qur'an versi bahasa Eropa yang tersedia hingga pertengahan abad ke-17 adalah terjemahan Robert of Ketton.
Pada saat itu, Kepala Biara Cluny, Peter the Venerable, menugaskan Robert dan kolaboratornya untuk menerjemahkan literatur teologis, termasuk Al-Qur'an, untuk memberinya sumber-sumber penyangkalan terhadap Islam. Teks-teks ini kemudian dikenal sebagai Toledan Collection.
Koleksi tersebut beredar luas dalam manuskrip dan pada tahun 1543 terjemahan Al-Qur'an Robert diterbitkan dalam dua versi cetak.
(kri/erd)
Komentar Terbanyak
MUI Kecam Rencana Israel Ambil Alih Masjid Al Ibrahimi di Hebron
Pengumuman! BP Haji Buka Lowongan, Rekrut Banyak SDM untuk Persiapan Haji 2026
Guru Madin Dituntut Rp 25 Juta, FKDT Sayangkan Sikap Wali Murid