Meski baru setahun tinggal di Australia, akan tetapi Desty sudah terbiasa merantau ke negeri orang sejak tahun 2018. Ia pernah tinggal di Malaysia dan juga Kroasia, sebelum akhirnya tinggal di Australia.
"Yang paling dikangenin sama Indonesia itu pasti masakannya," ujar Desty saat dihubungi detikHikmah beberapa waktu lalu. Ia menyebutkan, takjil dan jajanan pasar yang khusus ada di Ramadan jadi salah satu makanan paling dikangenin. Begitu juga dengan kolak dan es.
"Selama aku tinggal di Eropa dan Australia tidak terlalu semarak puasanya seperti Indonesia. Di sini tidak ada azan, takjil festival dan ngga ada banyak promo jelang Ramadan," ujarnya.
Buka Puasa dengan Selera dan Tradisi Indonesia
Meski tinggal jauh dari Indonesia, akan tetapi Desty tetap mempertahankan tradisi di Indonesia. Misalnya memiliki kebiasaan minum teh manis hangat dan es. "Walaupun rasanya nggak sama tapi aku mencoba create something yang rasanya mirip. Bikin es campur dengan buah-buahan. Pas lagi di Australia dan Eropa aku coba bikin es pakai peach atau sari kelapa dan buah-buahan yang ada di sana. Meski beda tapi aku coba bikin yang mirip."
Untuk mengobati kerinduan masakan Indonesia, tak jarang Desty bikin bakwan atau berkunjung ke Malaysia Kitchen untuk menikmati masakan yang mirip dengan citarasa Indonesia.
Untuk lamanya berpuasa, Desty mengaku tidak ada kendala berarti selama Ramadan. Karena beda waktunya hanya satu jam dengan Indonesia.
"Kendalanya paling waktu aku lagi tinggal di share house sama temen jadi harus menyiapkan sahur lebih dulu. Supaya ngga bangun di tengah malam. Misal nyalain microwave kan nanti bisa mengganggu. Jadi habis tarawih atau sholat Isya aku udah mulai nyiapin makanan dan taro di kamar pas jam sahur tinggal makan," tambahnya.
(lus/erd)
Komentar Terbanyak
Ada Penolakan, Zakir Naik Tetap Ceramah di Kota Malang
Sosok Ulama Iran yang Tawarkan Rp 18,5 M untuk Membunuh Trump
Respons NU dan Muhammadiyah Malang soal Ceramah Zakir Naik di Stadion Gajayana