Puasa di Australia, WNI Ini Obati Kangen dengan Sajian Bukaan Indonesia

Puasa di Negeri Rantau

Puasa di Australia, WNI Ini Obati Kangen dengan Sajian Bukaan Indonesia

Lusiana Mustinda - detikHikmah
Selasa, 18 Apr 2023 08:15 WIB
Cerita WNI menjalankan puasa di Australa.
Foto: Desty F (Dok. Pribadi)
Jakarta - Hampir semua orang Indonesia akan kangen dengan segala tradisi dan kuliner khas bulan Ramadan. Hal ini juga dirasakan oleh Desty F, WNI yang kini tengah bekerja sebagai Digital PR dan Content Strategist di Perth, Australia.

Meski baru setahun tinggal di Australia, akan tetapi Desty sudah terbiasa merantau ke negeri orang sejak tahun 2018. Ia pernah tinggal di Malaysia dan juga Kroasia, sebelum akhirnya tinggal di Australia.

"Yang paling dikangenin sama Indonesia itu pasti masakannya," ujar Desty saat dihubungi detikHikmah beberapa waktu lalu. Ia menyebutkan, takjil dan jajanan pasar yang khusus ada di Ramadan jadi salah satu makanan paling dikangenin. Begitu juga dengan kolak dan es.

"Selama aku tinggal di Eropa dan Australia tidak terlalu semarak puasanya seperti Indonesia. Di sini tidak ada azan, takjil festival dan ngga ada banyak promo jelang Ramadan," ujarnya.

Buka Puasa dengan Selera dan Tradisi Indonesia

Meski tinggal jauh dari Indonesia, akan tetapi Desty tetap mempertahankan tradisi di Indonesia. Misalnya memiliki kebiasaan minum teh manis hangat dan es. "Walaupun rasanya nggak sama tapi aku mencoba create something yang rasanya mirip. Bikin es campur dengan buah-buahan. Pas lagi di Australia dan Eropa aku coba bikin es pakai peach atau sari kelapa dan buah-buahan yang ada di sana. Meski beda tapi aku coba bikin yang mirip."

Untuk mengobati kerinduan masakan Indonesia, tak jarang Desty bikin bakwan atau berkunjung ke Malaysia Kitchen untuk menikmati masakan yang mirip dengan citarasa Indonesia.

Untuk lamanya berpuasa, Desty mengaku tidak ada kendala berarti selama Ramadan. Karena beda waktunya hanya satu jam dengan Indonesia.

"Kendalanya paling waktu aku lagi tinggal di share house sama temen jadi harus menyiapkan sahur lebih dulu. Supaya ngga bangun di tengah malam. Misal nyalain microwave kan nanti bisa mengganggu. Jadi habis tarawih atau sholat Isya aku udah mulai nyiapin makanan dan taro di kamar pas jam sahur tinggal makan," tambahnya.


(lus/erd)
Puasa di Tanah Rantau

Puasa di Tanah Rantau

17 konten
Nuansa Ramadan di negeri orang tentunya berbeda dengan suasana Ramadan di tanah air. Hal itu dilatarbelakangi banyak faktor terutama budaya lokal setempat.

Hide Ads