Sunyinya Ramadan di Finlandia, Rindu Suara Adzan dan Bukber

Cerita Ramadan di Negeri Rantau

Sunyinya Ramadan di Finlandia, Rindu Suara Adzan dan Bukber

Ari Nursenja Rivanti - detikHikmah
Senin, 08 Apr 2024 20:30 WIB
puasa di Finlandia
Foto: Ari Nursenja Rivanti
Helsinki -

Banyak hal yang dirindukan dari Ramadan. Termasuk lantunan adzan, senandung sholawat dan tabuhan suara bedug. Namun yang paling membuat rindu adalah momen kumpul bersama keluarga saat buka puasa. Hal itu tak bisa dirasakan saat Ramadan di Finlandia.

Setiap Muslim menunjukkan kegembiraan mereka dalam persiapan makan untuk berbuka dan sahur setiap hari. Tawa anak-anak yang baru belajar puasa pun menjadi lebih meriah saat azan Magrib terdengar.

Ada ungkapan bahwa kita harus berbuka dengan sesuatu yang manis selama Ramadan, namun kebahagiaan sejati terletak pada berbuka bersama keluarga atau orang terdekat. Menu makanan sederhana seperti gorengan atau sop buah pun terasa istimewa.

Kesenangan itu berasal dari kebersamaan daripada jenis makanannya. Sungguh, suasana itu yang sangat dirindukan!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

puasa di Finlandiasuasana buka puasa di Finlandia Foto: Ari Nursenja Rivanti



Suasana Ramadan di negeri rantau terasa sangat berbeda, kami melewati Ramadan di Helsinki, Finlandia. Sebuah kota yang jaraknya hampir 10 ribu kilometer dari Indonesia.

Ramadan di Helsinki terjadi selama musim semi, ketika durasi puasa dapat mencapai 20-21 jam. Matahari terbit sekitar pukul tiga pagi dan Magrib sekitar pukul sebelas malam.

Kondisi ini menjadikan waktu puasa sangat panjang, berbeda dengan pengalaman puasa sebelumnya yang hanya 10 jam. Di Helsinki, kami menetap di tempat yang terdapat komunitas muslim.

ADVERTISEMENT

Di sini terdapat masjid, meskipun tidak sebanyak di Indonesia. Adanya masjid dan komunitas muslim ini memudahkan kami untuk mengetahui kapan Ramadan dimulai. Di sini juga kami dapat berpartisipasi dalam kegiatan keagamaan meskipun jauh dari tanah air.

Selain memperoleh informasi dari komunitas Muslim Indonesia, kami juga mengandalkan sebuah aplikasi Muslim Pro sebagai alat bantu utama. Melalui aplikasi ini, kami dapat mengetahui berbagai informasi esensial seperti jadwal sholat, arah kiblat, bacaan Al-Qur'an, direktori makanan halal, dan tempat-tempat untuk menemukan makanan halal terdekat. Fungsi penting lain dari aplikasi ini yakni memberitahu tentang awal dan akhir Ramadan serta Idul Fitri.

Berbeda dengan di Indonesia, ketika di Helsinki, waktu berbuka puasa ditandai dengan notifikasi dari ponsel.

puasa di Finlandiasuasana Ramadan di Finlandia Foto: Ari Nursenja Rivanti

Hal lain yang juga bikin rindu Ramadan di tanah air adalah tidak ada penjual takjil dadakan seperti di Indonesia. Takjil di sini biasanya sangat sederhana, terdiri dari air putih, biskuit, dan permen.

Ketika kerinduan terhadap makanan Indonesia menjadi sangat kuat, kami perlu mencari organisasi masyarakat yang biasanya membuka layanan preorder makanan Indonesia. Dengan cara ini, kami bisa menikmati makanan seperti kolak, gorengan, ayam penyet, soto, ikan bakar, bakmi, atau bakso. Meski demikian, keaslian rasa masakan Indonesia tentu saja tak tertandingi.

Beberapa kali komunitas muslim lokal dan kedutaan besar Indonesia di Helsinki menggelar kegiatan buka bersama yang kemudian dilanjut tarawih. Ini menjadi momen berharga karena sangat jarang mendengar langsung suara adzan dan bacaan ayat suci Al-Qur'an.

Momen-momen tersebut sangat berarti, mengingatkan pada kehangatan dan ketenangan, seolah mendengar suara seorang ibu.

Adanya kesempatan menjalani Ramadan jauh dari tanah air menjadikan kami merasa bersyukur atas nikmat ini. Meskipun Ramadan di sini terasa sepi dan dingin, kami yakin ada banyak keberkahan di dalamnya.

Hal sederhana seperti kumandang adzan, tadarus Al-Qur'an, tarawih berjamaah dan buka puasa bersama saat akhir pekan seolah menjadi hal yang istimewa saat kami berada jauh dari tanah kelahiran.

Sebuah sajak dari Ibnu 'Arabi yang diterjemahkan Abdul Hadi W.M. menjadi untaian kalimat yang menggambarkan perasaan kami sebagai muslim perantau.

Kupergi

Jika kupergi mencari Dia Takkan putus ku mencari
Jika menjelang ke hadirat-Nya
Melejitlah Dia dariku
Walau tak jauh dari mataku
Tiada aku melihat-Nya
Semula dalam diriku Dia ada
Tapi tak bertemu sepanjang hayatku

Ari Nursenja Rivanti

Mahasiswa Doktoral Teacher Education di University of Applied Science,Finland

Artikel ini merupakan kolaborasi detikHikmah dengan PPI Dunia. Seluruh isi artikel menjadi tanggungjawab penulis. (Terimakasih - Redaksi)




(dvs/dvs)
Puasa di Tanah Rantau

Puasa di Tanah Rantau

17 konten
Nuansa Ramadan di negeri orang tentunya berbeda dengan suasana Ramadan di tanah air. Hal itu dilatarbelakangi banyak faktor terutama budaya lokal setempat.

Hide Ads