7 Perbedaan Haji dan Umrah: Waktu Pelaksanaan hingga Hukumnya

7 Perbedaan Haji dan Umrah: Waktu Pelaksanaan hingga Hukumnya

Daffa Ichyaul Majid Sarja - detikHikmah
Senin, 01 Des 2025 13:15 WIB
Ilustrasi haji atau umrah
Ibadah haji dan umrah. Foto: Getty Images/iStockphoto/Aviator70
Jakarta -

Haji dan umrah menjadi ibadah dambaan setiap umat Islam di seluruh dunia. Ibadah ini dilaksanakan di Tanah Suci Makkah sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT.

Ibadah haji dan umrah memiliki banyak kesamaan, tapi juga memiliki perbedaan terutama dalam hal rukun. Lantas apa perbedaan mendasar dari haji dan umrah?

Pengertian Haji dan Umrah

Dikutip dari buku Manajemen Haji dan Umrah karya Dr. Ahmad Zuhdi, MA, dilihat dari sisi etimologi, haji berarti niat (Al Qasdu), sedangkan menurut syara berarti niat menuju Baitul Haram dengan amal-amal yang khusus.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Haji dilakukan di tempat-tempat dan waktu tertentu. Tempat tertentu yang dimaksud adalah Ka'bah dan Mas'a (tempat sa'i), juga Padang Arafah (tempat wukuf), Muzdalifah (tempat mabit), dan Mina (tempat melontar jumrah).

Sedangkan yang dimaksud dengan waktu tertentu adalah bulan-bulan haji yaitu dimulai dari Syawal sampai sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah. Amalan ibadah tertentu adalah thawaf, sa'i, wukuf, mabit di Muzdalifah, melontar jumrah, dan mabit di Mina.

ADVERTISEMENT

Perbedaan Haji dan Umrah

Dinukil dari buku Ibadah Haji Rukun Islam Kelima oleh Ahmad Sarwat Lc.,MA, setidaknya ada empat perbedaan utama antara ibadah haji dan umrah dari segi waktu, rukun, hingga hukumnya.

1. Haji Terikat Waktu Tertentu

Hal paling mendasar yang membedakan keduanya adalah waktu. Ibadah haji memiliki waktu yang sangat spesifik dan tidak bisa dikerjakan sembarang waktu. Ibadah ini hanya dapat dilakukan satu kali dalam setahun. Inti dari ibadah haji jatuh pada tanggal 9 Dzulhijjah, yaitu saat ritual wukuf di Arafah.

Sebaliknya, ibadah umrah bisa dikerjakan kapan saja tanpa ada ketentuan waktu. Bisa dikerjakan sepanjang tahun. Bahkan dalam sehari bisa saja ibadah umrah dilakukan berkali-kali, mengingat rangkaian ibadah umrah sangat sederhana.

2. Haji Harus ke Arafah, Muzdalifah, Mina

Cakupan wilayah ibadah haji jauh lebih luas. Jemaah haji tidak hanya beribadah di sekitar Ka'bah, tetapi wajib melakukan perjalanan fisik ke luar Kota Makkah. Rangkaian ibadah haji melibatkan Arafah, Muzdalifah, dan Mina.

Sementara itu, ibadah umrah lebih ringkas karena secara teknis lokasinya terpusat di dalam Masjidil Haram saja. Inti ibadah umrah meliputi berihram dari miqat, tawaf mengelilingi Ka'bah, serta sa'i di Shafa dan Marwah.

3. Haji Hukumnya Wajib

Umat Islam telah sampai kepada ijma' bahwa ibadah haji hukumnya wajib, fardhu 'ain bagi setiap muslim yang mukallaf dan mampu. Ibadah haji merupakan salah satu dari rukun Islam.

Berbeda dengan ibadah umrah, para ulama memiliki perbedaan pandangan. Mazhab Al-Hanafiyah dan Al-Malikiyah berpendapat bahwa hukum umrah adalah sunnah, bukan wajib. Sedangkan mazhab Al-Hanafiyah dan Al-Malikiyah menegaskan bahwa umrah hukumnya wajib, minimal satu kali seumur hidup.

4. Haji Memakan Waktu yang Lama

Rangkaian ibadah haji lebih banyak memakan waktu dibandingkan dengan ibadah umrah. Ibadah haji paling cepat dilakukan minimal empat hari, yaitu tanggal 9, 10, 11, 12 Dzulhijjah. Itu pun bila mengambil nafar awal. Sedangkan bila mengambil nafar tsani, berarti ditambah lagi menjadi 5 hari.

Sementara umrah tergolong ibadah yang singkat. Secara praktik, rangkaian ibadah umrah yang terdiri dari ihram, tawaf, sa'i, dan tahallul (bercukur) bisa diselesaikan dalam waktu 2 hingga 3 jam saja.

5. Haji Butuh Kekuatan Fisik Lebih

Ibadah haji membutuhkan kondisi fisik yang prima dan stamina ekstra. Rangkaian ritual haji jauh lebih panjang, rumit, dan memakan waktu berhari-hari. Medan yang ditempuh pun lebih berat karena melibatkan perpindahan tempat.

Momentum ibadah haji berbarengan dengan jutaan manusia dalam waktu yang amat sempit, ini tidak terjadi dalam ibadah umrah, karena tidak ada tumpukan massa dan tidak sampai terjadi pergerakan massa dari satu tempat ke tempat lain.

6. Rukun Haji dan Umrah

Mengutip dari buku Manajemen Haji dan Umrah karya Dr. Ahmad Zuhdi, MA, rukun dalam haji dan umrah merupakan syarat yang harus dipenuhi seseorang ketika melaksanakan ibadah tersebut.

Rukun haji terdiri dari ihram, wukuf di Arafah, thawaf ifadah, sa'i antara Shafa dan Marwah, tahallul atau mencukur rambut, serta tertib dalam menjalankan rukun. Sementara rukun umrah jumlahnya lebih sedikit, yaitu ihram, thawaf, sa'i, tahallul, tertib.

7. Biaya Pelaksanaan

Biaya haji umumnya lebih tinggi dibandingkan umrah karena waktu pelaksanaan yang lebih lama, memiliki rangkaian ibadah lebih banyak dan berbagai tempat berbeda.

Sementara biaya ibadah umrah cenderung lebih terjangkau karena durasinya singkat, ritualnya lebih sederhana, dan seluruh prosesi dilakukan di Kota Makkah.




(kri/kri)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads