5 Keutamaan Bulan Ramadhan, Salah Satunya Waktu Jadi Mustajab untuk Berdoa

5 Keutamaan Bulan Ramadhan, Salah Satunya Waktu Jadi Mustajab untuk Berdoa

Berliana Intan Maharani - detikHikmah
Senin, 06 Mar 2023 10:30 WIB
Family gathering and eat together while iftar during ramadhan in Malaysia
5 Keutamaan Bulan Ramadhan. Foto: Getty Images/ibnjaafar
Jakarta - Bulan Ramadhan adalah bulan kesembilan dalam urutan bulan Islam sekaligus menjadi bulan yang paling utama. Di bulan ini, umat muslim diwajibkan untuk berpuasa selama satu bulan penuh mulai dari terbitnya fajar hingga maghrib.

Bulan Ramadhan juga menjadi bulan yang istimewa dan penuh berkah. Allah SWT telah memberikan beberapa keistimewaan dan keutamaan pada bulan Ramadhan dibandingkan dengan bulan lainnya. Artikel ini akan menjelaskan lima keutamaan bulan Ramadhan yang perlu diketahui umat Islam:

Keutamaan Bulan Ramadhan

1. Bulan Diturunkannya Al-Qur'an

Mengutip dari buku Berpuasa Seperti Rasulullah karya Saliem Al-Hilali dan Ali Hasan Ali Abdulhamied, bulan Ramadhan merupakan bulan diturunkannya Al-Qur'an sehingga bulan ini memiliki keutamaan dari bulan lainnya. Allah ta'ala telah menurunkan kitab suci Al-Qur'an di bulan Ramadhan sebagai petunjuk kepada umat manusia, obat penawar bagi kaum mukminin, dan petunjuk ke jalan yang benar.

Salah satu sebab dipilihnya bulan Ramadhan menjadi bulan puasa juga lantaran diturunkannya Al-Qur'an pada bulan tersebut. Hal ini sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 185:

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۗوَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗيُرِيْدُ اللّٰهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِكُمُ الْعُسْرَ ۖوَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ

Artinya: "Pada bulan Ramadhan yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang haq dan yang batil). Maka barang siapa di antara kamu hadir (di tempat tinggalnya atau bukan musafir) pada bulan itu, berpuasalah. Siapa yang sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya) sebanyak hari (yang ditinggalkannya) pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu agar kamu bersyukur." (QS Al-Baqarah 185)

2. Diborgolnya Jin dan Setan, Ditutupnya Pintu Neraka, Dibukanya Pintu Surga

Masih dalam sumber yang sama, dikatakan bahwa di bulan Ramadhan kejahatan akan berkurang di muka bumi. Setan dan jin akan diborgol dan tidak diberi kebebasan oleh Allah SWT untuk merusak umat manusia seperti di bulan lainnya. Hal ini karena umat muslim di bulan ini sedang sibuk menunaikan ibadah puasa. Oleh sebab itu, pintu-pintu neraka ditutup dan pintu-pintu surga dibuka oleh Allah SWT.

Dalam hadits juga telah ditegaskan perihal keutamaan ini, sebagaimana diriwayatkan dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda:

إِذَا كَانَ أَوَّلُ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ صُفْدَتِ الشَّيَاطِيْنُ وَمَرَدَةُ الْحِنِّ، وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ فَلَمْ يُفْتَحْ مِنْهَا بَابٌ، وَفُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ فَلَمْ يُعْلَقَ مِنْهَا بَابٌ. وَنَادَي مُنَادٍ: يَا بَاغِيَ الْخَيْرِ أَقْبِلْ، وَيَا بَاغِيَ الشَّرِّ أَقْصِرْ، وَلِلَّهِ عُتَقَاءُ مِنَ النَّارِ، وَذَلكَ كُلٌّ لَيْلَةٍ.

Artinya: "Pada malam pertama bulan Ramadhan, setan-setan dan jin-jin pembangkang dibelenggu, pintu-pintu neraka ditutup, dan tidak ada satupun pintunya yang dibuka. Pintu-pintu surga akan dibuka dan tidak ada satu pintunya yang ditutup, dan penyeru akan berseru 'Hai pencari kebaikan, datanglah, dan hai pencari keburukan, berhentilah.' Allah mempunyai orang-orang yang terbebas dari neraka, dan itu terjadi pada setiap malam" (HR At-Tirmidzi).

3. Terjadinya Malam Lailatul Qadar

Allah SWT telah menetapkan terjadinya malam lailatur qadar di bulan Ramadhan karena Dia menurunkan Al-Qur'an pada bulan tersebut. Malam lailatul qadar dikenal sebagai malam kemuliaan yang lebih baik dari 1000 bulan. Sebagaimana dalam Al-Qur'an surat Al-Qadr ayat 3:

لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ

Artinya: "Lailatulqadar itu lebih baik daripada seribu bulan."

Melansir dari arsip detikEdu, menurut para ulama mazhab Syafi'i, lailatul qadar jatuh pada 21 dan 23 Ramadhan. Sedangkan sebagian dari ulama lainnya berpendapat lailatul qadar akan jatuh di 27 Ramadhan. Maka dari itu, menjelang akhir bulan puasa umat muslim dianjurkan untuk berdoa menyampaikan hajatnya dan merutinkan ibadahnya.

4. Bulannya Umat Islam Berpuasa

Dikutip dari buku Ramadhan for Girls karya Arie Yanti, umat muslim yang menunaikan ibadah puasa di bulan Ramadhan akan mendapatkan dua kegembiraan. Rasulullah SAW pernah bersabda:

"Bagi orang yang berpuasa akan mendapat dua kegembiraan, kegembiraan ketika ia berbuka serta kegembiraan ketika ia menemui Rabb nya." (HR Bukhari dan Muslim)

Selain itu, keutamaan di bulan Ramadhan bagi umat muslim yang berpuasa yaitu adanya jaminan pengampunan dosa bagi yang bersungguh-sungguh menunaikan ibadahnya. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

"Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharap ridho Allah semata, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu" (HR Bukhari dan Muslim)

5. Waktu Mustajab Terijabahnya Doa

Dalam sumber yang sama dari sebelumnya, umat muslim yang menunaikan ibadah puasa (https://www.detik.com/tag/puasa) Ramadhan memiliki waktu mustajab terijabahnya doa. Waktu mustajab ini merupakan waktu khusus yang mana apabila seorang hamba berdoa di waktu tersebut, maka doa itu tidak akan tertolak. Hal ini sebagaimana dalam sabda Rasulullah SAW:

"Sesungguhnya orang yang berpuasa pada saat berbuka mempunyai waktu dimana doanya tidak tertolak." (HR Ibnu Majah).

Itulah lima keutamaan di Bulan Ramadhan yang dapat dipahami umat muslim. Semoga umat muslim dapat menjadikan keutamaan bulan Ramadhan sebagai kesempatan mustajab untuk berdoa, melakukan amal kebaikan, dan menggiatkan ibadahnya,




(lus/lus)

Hide Ads