Gambaran saat Roh Orang Mukmin Dicabut, Disambut Malaikat dengan Ramah

Gambaran saat Roh Orang Mukmin Dicabut, Disambut Malaikat dengan Ramah

Devi Setya - detikHikmah
Kamis, 09 Feb 2023 09:03 WIB
Angel of death with soul in hands in the dark
Ilustrasi gambaran Malaikat Maut saat mencabut roh orang mukmin. Foto: Getty Images/iStockphoto/sqback
Jakarta -

Sakaratul maut akan dialami semua manusia ketika ajal telah tiba. Namun, istimewa bagi orang-orang yang beriman karena Malaikat Maut akan menjemput roh dalam keadaan terbaiknya. Bahkan malaikat akan menyambut dengan ramah.

Ada beberapa hadits Rasulullah SAW yang menggambarkan tampilan Malaikat Maut ketika hendak mencabut roh manusia. Bagi orang-orang beriman, Malaikat Maut datang dengan ramah. Sebaliknya, bagi orang kafir maka Malaikat Maut akan datang dalam keadaan menyeramkan.

Mengutip buku Menguak Rahasia Kehidupan Setelah Kematian oleh M. Khalilurrahman Al-Mahfani, dijelaskan perbedaan perlakuan Malaikat Maut ketika mencabut roh manusia. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam hadits Rasulullah SAW.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diriwayatkan oleh Ibnu Majah dari Abu Hurairah RA bahwa Nabi SAW bersabda, "Para Malaikat Maut hadir di sisi orang yang akan dicabut nyawanya. Jika ia orang shaleh, mereka berkata, 'Keluarlah, wahai jiwa baik yang ada di dalam jasad yang baik. Keluarlah dalam keadaan terpuji. Bergembiralah kamu dengan rahmat dan anugerah. Tuhan ridha dan tidak murka!' Ucapan itu terus diulang-ulang sampai ia keluar dari jasad. Kemudian mereka membawanya naik ke atas langit.

Dan ketika pintu langit akan dibukakan untuknya, ada yang bertanya, 'Siapa ini?' Mereka menjawab, 'Fulan bin Fulan. Lalu dikatakan, 'Selamat datang, wahai jiwa yang baik yang berada di jasad yang baik. Masuklah dengan terpuji. Bergembiralah dengan rahmat dan anugerah. Tuhan ridha dan tidak murka. Ucapan itu terus diulang-ulang sampai rombongan malaikat yang membawanya tiba di langit di mana Allah SWT berada.

ADVERTISEMENT

Tetapi kalau ia orang jahat, para Malaikat Maut itu berkata, 'Keluarlah wahai jiwa buruk yang berada di jasad yang buruk. Keluarlah dengan tercela. Bergembiralah dengan neraka jahim dan kegelapan.' Ucapan itu terus diulang-ulang sampai ia keluar, kemudian dibawa naik ke atas langit. Ketika meminta dibukakan pintunya, ada yang bertanya, 'Siapa ini?' Dijawab, Fulan bin Fulan. Dikatakan, Tidak ada ucapan selamat datang kepada jiwa buruk yang ada di jasad yang buruk. Pulanglah dengan tercela, karena pintu-pintu langit tidak dibukakan untukmu. la lalu dilemparkan dari langit kemudian kembali ke kubur."

Dalam hadits lain yang menguatkan hadits tersebut, diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA bahwa Nabi SAW bersabda, "Sesungguhnya orang yang akan meninggal dunia itu didatangi rombongan malaikat. Jika ia orang shaleh, mereka berkata, 'Keluarlah wahai jiwa yang baik.'" Selain itu, roh orang yang shaleh begitu keluar dari jasadnya maka akan disambut oleh malaikat yang kemudian membawanya naik.

Kondisi Keluarnya Roh Tergantung Keimanan

Kondisi keluarnya roh seseorang ini berkaitan dengan keimanannya dan suka tidaknya seseorang terhadap Allah SWT.

Sebagaimana disebutkan dalam hadits yang dikeluarkan Imam Bukhari dari Ubadah bin Shamit bahwa Nabi SAW bersabda, "Barang siapa yang suka bertemu Allah maka Allah pun suka bertemu dengannya. Dan barang siapa yang tidak suka bertemu Allah maka Allah pun tidak suka bertemu dengannya."

Allah SWT Menuntun Hamba-Nya yang Beriman

Salah satu istri Rasulullah SAW berkata, "Sesungguhnya kami tidak menyukai kematian." Rasulullah SAW bersabda, "Janganlah begitu. Ketika Malaikat Maut menunggui seorang mukmin yang hendak meninggal dunia, ia membawa kabar gembira berupa keridhaan dan kedermawanan Allah. Oleh sebab itu, tidak ada sesuatu yang lebih disukainya daripada apa yang sedang berada di depannya. Lalu, ia suka untuk segera bertemu Allah SWT dan Allah SWT pun suka untuk segera bertemu dengannya.

Namun, ketika Malaikat Maut menunggui seorang kafir yang hendak meninggal dunia, ia memberikan kabar dengan azab dan siksa Allah, sehingga tidak ada sesuatu yang lebih dibencinya daripada apa yang sedang ada di depan nya. Lalu, ia tidak suka untuk bertemu Allah, dan Allah juga tidak suka bertemu dengannya."

Aisyah RA istri Rasulullah SAW juga meriwayatkan bahwa, "Apabila Allah SWT menghendaki kebaikan pada seorang hamba, setahun sebelum ia meninggal dunia Allah telah mengutus malaikat untuk menuntun dan menolongnya sehingga orang-orang mengatakan, 'Si Fulan meninggalkan dunia dengan baik. Lalu, ketika sedang mengalami sakaratul maut ia melihat balasan pahalanya. Nyawanya begitu bersemangat, pertanda bahwa ia suka bertemu Allah dan Allah pun suka bertemu dengannya.

Namun, apabila Allah menghendaki keburukan pada seorang hamba, setahun sebelum meninggal dunia Allah sudah membiarkan setan menyesatkan dan memfitnahnya sehingga orang-orang mengatakan, 'Si Fulan mati dengan buruk. Lalu, ketika sedang mengalami sakaratul maut ia menyaksikan azab yang akan menimpanya, nyawanya murung pertanda bahwa ia tidak suka bertemu Allah dan Allah pun tidak suka bertemu dengannya."

Imam Tirmidzi juga meriwayatkan dari Anas RA bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya jika Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Agung menghendaki kebaikan pada seorang hamba, Dia akan menolongnya." Seorang sahabat bertanya, "Bagaimana caranya, Ya Rasulullah?" Beliau menjawab, "Yakni dengan menolongnya melakukan amal shaleh sebelum ia meninggal dunia!"

Malaikat Membawa Kain Sutra untuk Roh Orang Beriman

Dari Abu Hurairah menyebutkan bahwa Nabi bersabda, "Sesungguhnya ketika seorang mukmin dalam keadaan kritis, malaikat datang kepadanya dengan membawa sepotong kain sutra yang berisi minyak kasturi dan tangkai-tangkai bunga yang harum. la mencabut nyawanya seperti orang mencabut sehelai rambut dari adonan roti. Lalu dikatakan, sebagaimana firman Allah dalam surah al-Fajr ayat 27-28,

يٰٓاَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَىِٕنَّةُۙ ٢٧ ارْجِعِيْٓ اِلٰى رَبِّكِ رَاضِيَةً مَّرْضِيَّةً ۚ ٢٨

Artinya: "Wahai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan rida dan diridai."

Para ulama berpendapat, setelah roh orang beriman keluar dan dibungkus dengan kain sutra bersama tangkai-tangkai bunga tersebut, selanjutnya dibawalah roh tersebut ke illiyin (setinggi-tingginya tempat di surga).

Rasulullah SAW melanjutkan sabdanya,

"Sedangkan ketika seorang kafir yang berada dalam keadaan kritis, malaikat datang kepadanya dengan membawa kain wol yang di dalamnya terdapat api. Lalu, dicabut nyawa orang kafir tersebut dengan sangat keras. Kemudian dikatakan, 'Wahai jiwa yang buruk, keluarlah dalam keadaan murka dan dimurkai untuk merasakan kehinaan serta azab Allah. Dan ketika nyawanya sudah keluar, langsung diletakkan di atas api dan terdengarlah bersuara (seperti sesuatu yang mendidih kemudian dilipat) dan dibawa ke sijin (serendah-rendahnya tempat di dasar neraka)."

Wallahu a'lam.




(kri/kri)

Hide Ads