Malaikat maut pasti akan mendatangi manusia, sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Qur'an surat As-Sajdah ayat 11
۞ قُلْ يَتَوَفَّىٰكُم مَّلَكُ ٱلْمَوْتِ ٱلَّذِى وُكِّلَ بِكُمْ ثُمَّ إِلَىٰ رَبِّكُمْ تُرْجَعُونَ
Arab-Latin: Qul yatawaffākum malakul-mautillażī wukkila bikum ṡumma ilā rabbikum turja'ụn
Artinya: Katakanlah: "Malaikat maut yang diserahi untuk (mencabut nyawa)mu akan mematikanmu, kemudian hanya kepada Tuhanmulah kamu akan dikembalikan".
Pembagian Golongan Manusia
Mengutip buku Lentera Kematian oleh Dr. H. Hakim Muda Harahap, M.S.I dijelaskan bahwa manusia terbagi kepada tiga golongan, yaitu golongan manusia muslim yang beriman, golongan manusia munafik dan golongan manusia kafir.
Golongan manusia beriman
Manusia muslim beriman ini terbagi kepada tiga tipologi, yaitu: pertama orang yang lebih banyak kesalahannya daripada kebaikannya. Tipe ini disebut zalimun linafsih.
Termasuk dalam tipe ini adalah orang yang melakukan dosa besar atau maksiat dan mati sebelum bertaubat, orang munafik yang masih ada imannya dan orang-orang yang menyia-nyiakan sebagian kewajiban dan melakukan perbuatan yang diharamkan. Mereka ini masih tetap dimasukkan ke dalam surga karena masih ada keimanan terpatri dalam jiwanya.
Kedua, orang yang menunaikan kewajiban dan meninggalkan yang diharamkan, tetapi sedikit mengerjakan yang disunnahkan. Tipe muslim ini disebut muqtasid fillah. Mereka ini tetap juga dimasukkan ke dalam surga dengan rahmat Allah.
Ketiga, orang yang melakukan segala kewajiban dan segala yang disunnahkan serta meninggalkan segala yang dilarang. Segala hidupnya dipersembahkan semata-mata untuk mengabdi kepada Allah. Tipe ini disebut sabiqun bil al-khairat. Mereka akan
ditempatkan di surga yang paling tinggi.
Golongan manusia munafik
Golongan kedua adalah manusia munafik. Manusia munafik ini terbagi kepada dua macam, yaitu pertama orang yang mengaku beriman kepada Allah dan hari kiamat secara lisan, tetapi batinnya menyembunyikan kekafiran. Orang yang seperti ini digolongkan sebagai orang yang kafir.
Kedua, orang yang mengaku beriman kepada Allah, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari kiamat, tetapi tidak merealisasikan imannya dalam bentuk ketaatan dan kepatuhan kepada Allah. Orang ini masuk dalam bagian golongan muslim beriman sebagaimana dikemukakan di atas.
Golongan manusia kafir
Golongan ketiga adalah manusia kafir. Mereka ini adalah golongan manusia yang tidak beriman kepada Allah, malaikat-malaikat, kitab-kitab, rasul-rasul dan hari kiamat serta tidak mengakui nabi Muhammad sebagai rasul-Nya.
Golongan munafik murni termasuk dalam golongan orang kafir ini.
Wujud Malaikat saat Mencabut Nyawa Manusia
Dalam proses pencabutan nyawa tiga golongan manusia di atas, malaikat maut membaginya kepada dua bagian, yaitu pertama manusia muslim beriman dan kedua manusia kafir dan orang yang jahat.
Ketika berhadapan dengan dua macam manusia ini, malaikat maut tampil dengan wajah yang berbeda dan tata cara pencabutan yang berbeda pula.
Golongan manusia muslim beriman, atau dalam bahasa Al-Qur'annya sabiqun bilkhairat, maka malaikat maut datang dengan wujud rupa yang tampan dan bersikap lemah lembut dalam proses pencabutannya. Sedangkan golongan manusia kafir dan orang yang jahat kelakuannya (zalimun linafsihi, mugtasid dan munafiK), maka malaikat maut datang dengan rupa yang menyeramkan dan menakutkan serta bersikap kasar pula dalam proses pencabutannya.
Perbedaan penampilan wajah dan tata cara pencabutan ini merupakan arahan langsung dari Allah kepada malaikat maut dan para pembantunya, seperti termaktub dalam surat An-Nazi'at ayat 1-2
وَٱلنَّٰزِعَٰتِ غَرْقًاوَٱلنَّٰشِطَٰتِ نَشْطًا
Arab-Latin: Wan-nāzi'āti garqā Wan-nāsyiṭāti nasyṭā
Artinya: Demi (malaikat-malaikat) yang mencabut (nyawa) dengan keras. Dan (malaikat-malaikat) yang mencabut (nyawa) dengan lemah-lembut.
Seseorang yang dicabut nyawanya secara lembut tentu ada penyebabnya, begitu juga sebaliknya, seorang yang dicabut nyawanya secara keras tentu ada penyebabnya.
Seorang manusia kafir dan orang jahat dicabut ruhnya secara keras karena keingkaran dan kedurhakannya kepada Allah. Seorang muslim mukmin dicabut ruhnya tentu karena ketaatan dan ketakwaannya kepada Allah. Jadi keras dan lembut adalah
suatu yang berbeda.
Dalam menghadapi manusia kafir dan orang yang jahat, malaikat maut mempunyai cara sendiri dengan mengatakan: "Wahai jiwa yang keji keluarlah kamu menuju kemurkaan dan kemarahan Allah."
Rasulullah SAW Melihat Malaikat Maut
Rasulullah SAW pernah melihat malaikat maut secara langsung di sisi kepala sahabat ansharnya. Tidak ada riwayat yang menjelaskan siapa nama sahabatnya ini.
Nabi memohon supaya sahabatnya diperlakukan dengan baik. Malaikat maut menghibur nabi bahwa ruh orang yang baik pasti kembali dengan tenang:
"Wahai jiwa yang tenang keluarlah menuju ampunan Allah dan keridhaan-Nya".
la mencabut ruh manusia muslim beriman dan memperlakukannya secara baik. Ruhnya keluar dengan tenang bagaikan air yang mengalir dari mulut kantong kulit. Ruh diambil dan dikafani dengan kain kafan surga dan menaburinya dengan minyak surga. Maha suci Allah atas karunia yang Allah anugerahkan kepada hamba-hamba-Nya yang beriman dan bertakwa kepada-Nya.
Al-Kalabi mengemukakan bahwa ketika malaikat mau mencabut ruh manusia muslim dan beriman, ia menyerahkan ruhnya kepada malaikat rahmat, apabila ia seorang manusia kafir dan jahat, ia menyerahkan ruhnya kepada malaikat azab.
Demikian gambaran wujud malaikat maut ketika mencabut nyawa seseorang.
Wallahu a'lam.
Simak Video "Silaturahmi Senior Golkar Usai Peresmian Masjid Baru di Markas Partai"
[Gambas:Video 20detik]
(dvs/lus)
Komentar Terbanyak
Hukum Patung dalam Ajaran Islam, Boleh atau Tidak?
Setan Dibelenggu pada Bulan Ramadan Menurut Hadits, Benarkah Demikian?
Ratusan Remaja Ngaji Bersama di Alun-alun Klaten