Malaikat Israfil akan memberikan tiupan kematian (al-sha'iq) melalui sangkakalanya atas perintah Allah SWT sebagai tanda berakhirnya seluruh kehidupan dunia. Namun, ada makhluk yang tidak mati pada waktu tersebut.
Disebutkan dalam Kitab An-Nihayah fi al-Fitan wa al-Malahim karya Imam Ibnu Katsir dan diterjemahkan oleh Ali Nurdin, tiupan sangkakala akan terjadi sebanyak tiga kali. Tiupan pertama adalah tiupan kejutan atau ketakutan (al-faza'), lalu tiupan kematian (al-sha'iq), dan yang ketiga tiupan kebangkitan (al-ba'ts).
Ini merupakan pendapat yang mendekati kebenaran menurut Ibnu Katsir, Ibnu al-'Arabi, Ibnu Taimiyah, al-Safarini, dan sejumlah ulama lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam Al-Yaum al-akhir al-Qiyamat al-Syughra wa alamat al-Qiyamah al-Kubra karya Umar Sulaiman al-Asyqar dan diterjemahkan oleh Irfan Salim dkk, dikatakan bahwa Allah SWT telah memberi tahu bahwa sebagian yang di langit dan di bumi tidak mati ketika makhluk-makhluk lain mati usai tiupan kematian. Sebagaimana Allah SWT berfirman,
وَنُفِخَ فِى الصُّوْرِ فَصَعِقَ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَمَنْ فِى الْاَرْضِ اِلَّا مَنْ شَاۤءَ اللّٰهُ ۗ ثُمَّ نُفِخَ فِيْهِ اُخْرٰى فَاِذَا هُمْ قِيَامٌ يَّنْظُرُوْنَ ٦٨
Artinya: "Sangkakala pun ditiup sehingga matilah semua (makhluk) yang (ada) di langit dan di bumi, kecuali mereka yang dikehendaki Allah. Kemudian, ia ditiup sekali lagi. Seketika itu, mereka bangun (dari kuburnya dan) menunggu (keputusan Allah)." (QS Az Zumar: 68)
Para ulama berbeda pendapat mengenai siapa yang Allah SWT kecualikan dalam firman-Nya, "kecuali mereka yang dikehendaki Allah" pada ayat tersebut. Ibn Hazm sebagaimana disebutkan dalam Fath al-Bari berpendapat, mereka adalah seluruh malaikat. Menurutnya, malaikat adalah roh yang tidak ada roh lagi di dalamnya, sehingga mereka tidak mati.
Umar Sulaiman al-Asyqar mengatakan, pendapat Ibn Hazm tersebut tidak diterima dengan alasan malaikat termasuk makhluk Allah SWT yang dipelihara dan dikuasai oleh Allah SWT juga.
Pendapat lain menyebut, makhluk yang tidak mati saat tiupan kematian adalah Malaikat Jibril, Mikail, Israfil, dan Malaikat Maut. Keempat malaikat tersebut adalah pemimpin malaikat yang mengatur urusan di bumi. Ini merupakan pendapat Muqatil dan lainnya.
Imam As-Suyuthi menukil sebuah riwayat dari Ibnu Abi Hatim, Abu Asy-Syaikh dalam Kitab Al-'Azhamah, dan Al Baihaqi dalam Kitab Syu'ab Al-Iman dari Ibnu Sabith yang mengatakan,
"Urusan dunia ini diatur oleh empat malaikat, yaitu Jibril, Mikail, Malaikat Maut (Izrail), dan Israfil. Jibril ditugasi mengatur angin dan bala tentara. Mikail ditugasi mengatur tetesan air hujan dan tumbuh-tumbuhan. Malaikat Maut ditugasi untuk mencabut nyawa, sedangkan Israfil turun membawa perintah dan urusan kepada mereka."
Sebagian ulama menambahkan para malaikat pembawa 'Arasy. Ulama yang mendukung pendapat ini mengatakan bahwa para pemikul 'Arasy bukanlah penduduk langit dan bumi, sebab 'Arasy berada di seluruh langit. Adapun, Jibril, Mikail, dan Malaikat Maut termasuk dalam kelompok yang berbaris dan bertasbih di sekitar 'Arasy.
Beda lagi dengan Imam Ahmad ibn Hanbal dan Ibn Taimiyah. Keduanya berpendapat bahwa yang dikecualikan Allah SWT dalam firman-Nya adalah bidadari yang ada di surga karena di surga tidak ada kematian. Imam Ahmad menambahkannya anak-anak muda di surga,
Terlepas dari perbedaan tersebut, sebagian ulama menyatakan bahwa sikap yang paling benar adalah tidak memaksakan diri untuk memaksakan siapa yang Allah SWT kecualikan itu (yang tidak mati saat sangkakala ditiup). Sebab, tidak ada dalil shahih yang secara gamblang menunjukkan hal itu.
Wallahu a'lam.
(kri/lus)
Komentar Terbanyak
Eks Menag Yaqut Tegaskan 2 Rumah Rp 6,5 M yang Disita KPK Bukan Miliknya
KPK Sebut Pejabat Kemenag Tiap Tingkat Dapat Jatah di Kasus Korupsi Kuota Haji
Cerita Khalid Basalamah Mengaku Jadi Korban dalam Kasus Kuota Haji