Ulama Fikih Wahbah az-Zuhaili dalam kitab fikihnya menyebut, puasa secara syariat artinya menahan diri dari segala hal yang membatalkannya sejak terbit fajar sampai terbenamnya matahari. Puasa juga termasuk salah satu rukun Islam.
Dari Abdullah bin Umar RA dia berkata, Rasulullah SAW bersabda,
بُنِيَ الْإِسْلَامُ عَلَى خَمْسٍ : شَهَادَةِ أَنْ لَا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ ، وَ إِقَامِ الصَّلَاةِ ، وَ إِيْتَاءِ الزَّكَاةِ ، وَ حَجِّ الْبَيْتِ ، وَ صَوْمِ رَمَضَانَ . رواه البخاري و مسلم .
"Islam dibangun di atas lima perkara: persaksian bahwa tiada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, pergi haji, dan puasa di bulan Ramadhan'". (HR Bukhari dan Muslim)
Selain puasa Ramadan, ada juga puasa sunnah yang dikerjakan Rasulullah SAW semasa hidupnya. Puasa ini juga dianjurkan bagi para sahabat dan umat Islam pada umumnya sebagaimana disebutkan dalam sejumlah riwayat.
Macam-macam Puasa Sunnah
Mengutip Ringkasan Fikih Sunnah Sayyid Sabiq karya Syaikh Sulaiman Ahmad Yahya Al-Faifi, berikut beberapa puasa sunnah yang dikerjakan Rasulullah SAW dan dianjurkan bagi umatnya.
1. Puasa Enam Hari di Bulan Syawal
Diriwayatkan dari Abu Ayyub al-Anshari RA, Nabi SAW bersabda, "Barang siapa yang berpuasa Ramadan kemudian diikuti puasa enam hari bulan Syawal, maka seakan-akan ia berpuasa setahun." (HR Al-Jamaah, selain Bukhari dan an-Nasa'i)
2. Puasa di Bulan Zulhijah
Puasa sunnah yang dikerjakan di bulan Zulhijah antara lain puasa Arafah (9 Zulhijah) dan puasa 10 hari pertama di bulan tersebut.
Diriwayatkan Abu Qatadah RA, dia berkata, Rasulullah SAW bersabda,
"Puasa hari Arafah menghapus dosa-dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang. Puasa hari Asyura menghapus dosa satu tahun yang lalu." (HR Al-Jamaah, kecuali Bukhari dan At-Tirmidzi)
Dari Hafshah RA, dia berkata, "Empat hal yang tidak pernah ditinggalkan oleh Rasulullah SAW yaitu: puasa Asyura (10 Muharam), puasa 10 hari bulan Zulhijah, puasa 3 hari setiap bulan, dan salat 2 rakaat sebelum salat fajar (subuh)." (HR Ahmad dan an-Nasa'i)
3. Puasa Bulan Muharam
Puasa yang lebih ditekankan pada bulan Muharam adalah puasa Asyura (10 Muharam), sehari sebelumnya, dan sehari sesudahnya. Diriwayatkan Abu Hurairah RA, dia berkata,
"Rasulullah SAW ditanya tentang salat apa yang paling utama setelah salat wajib?" Beliau menjawab, "Salat di tengah malam." Beliau ditanya lagi, "Puasa apa yang paling utama setelah puasa wajib?" Beliau menjawab, "Puasa di bulan yang kalian sebut Muharam." (HR Muslim dan lainnya)
4. Puasa Bulan Syakban
Rasulullah SAW banyak berpuasa di hari-hari bulan Syakban. Aisyah RA berkata, "Tidaklah aku melihat Rasulullah berpuasa sebulan penuh kecuali bulan Ramadan, dan tidaklah aku melihatnya puasa paling banyak dalam sebulan, kecuali di bulan Syakban." (HR Bukhari dan Muslim)
5. Puasa Asyhurul Hurum
Puasa Asyhurul Hurum adalah puasa sunnah yang dikerjakan di bulan-bulan yang diharamkan berperang, yakni bulan Zulkaidah, Zulhijah, Muharam, dan Rajab. Umat Islam disunnahkan untuk memperbanyak puasa.
6. Puasa Senin dan Kamis
Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, ia mengatakan bahwa Nabi SAW paling banyak berpuasa di hari Senin dan Kamis. Ketika ditanya alasannya, beliau menjawab,
"Sesungguhnya amal-amal itu diajukan (kepada Allah) setiap hari Senin dan Kamis, maka Allah mengampuni setiap muslim atau setiap mukmin, kecuali mutahajirin (dua orang yang sedang bermusuhan." (HR Ahmad dengan sanad shahih)
7. Puasa Ayyamul Bidh
Puasa Ayyamul Bidh adalah puasa yang dikerjakan tiga hari setiap bulan dalam kalender Hijriyah, yakni tanggal 13, 14, dan 15. Abu Dzar Al-Ghifari RA berkata, "Rasulullah SAW memerintahkan kami untuk berpuasa setiap bulan tiga hari di hari-hari Ayyamul Bidh yaitu setiap tanggal 13, 14, dan 15 (bulan-bulan Hijriyah) dan beliau bersabda, 'Itu (pahalanya) seperti puasa setahun'." (HR an-Nasa'i dan dishahihkan oleh Ibnu Hibban)
8. Puasa Daud
Puasa Daud adalah puasa yang dikerjakan oleh Nabi Daud AS semasa hidupnya. Puasa ini dikerjakan selang seling dengan sehari berpuasa dan sehari berbuka. Diriwayatkan dari Abdullah bin Amr RA, dia berkata, Rasulullah SAW bersabda,
"Puasa yang paling dicintai oleh Allah adalah puasa Nabi Daud AS, dan salat paling dicintai Allah adalah salat Nabi Daud. Ia tidur setengah malam dan bangun sepertiganya dan beliau tidur lagi seperenam malam. Beliau puasa sehari dan berbuka (tidak berpuasa) sehari." (HR Ahmad dan Ibnu Majah)
Hikmah Puasa Sunnah
Disebutkan dalam Kitab Shahih Fiqh As-Sunnah li An-Nisaa' karya Syaikh Ahmad Jad, memperbanyak puasa sunnah merupakan salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Sehingga, seseorang dapat memetik manfaat dan keutamaan dari menjalankan puasa sunnah tersebut.
Salah satu keutamaan puasa sunnah termaktub dalam Ash-Shahihain dari riwayat Abu Said Al-Khudri RA yang mendengar Rasulullah SAW bersabda,
مَنْ صَامَ يَوْمًا فِى سَبِيلِ اللَّهِ بَاعَدَ اللَّهُ وَجْهَهُ عَنِ النَّارِ سَبْعِينَ خَرِيفًا
Artinya: "Barang siapa berpuasa sehari-hari di jalan Allah, maka Allah akan menjauhkan mukanya dari api neraka sejauh tujuh puluh musim gugur." (HR Bukhari dan Muslim)
(kri/erd)
Komentar Terbanyak
Ada Penolakan, Zakir Naik Tetap Ceramah di Kota Malang
Sosok Ulama Iran yang Tawarkan Rp 18,5 M untuk Membunuh Trump
Respons NU dan Muhammadiyah Malang soal Ceramah Zakir Naik di Stadion Gajayana