Selain ibadah wajib, Nabi Muhammad SAW menganjurkan umatnya untuk melaksanakan amalan sunnah, salah satunya adalah puasa. Puasa sunnah yang disyariatkan dalam Islam terdapat banyak macamnya, di antaranya adalah puasa Arafah.
Puasa Arafah jatuh setiap tanggal 9 Dzulhijjah, mengutip buku Fiqih Islam wa Adilatuhu Jilid 3 oleh Wahbah az-Zuhaili. Puasa ini begitu dianjurkan bagi orang yang sedang tidak melaksanakan ibadah haji, lantaran memiliki keistimewaan yang besar. Sebagaimana sabda Rasulullah dari Abu Qatadah RA:
صَوْمُ يَوْم عَرَفَةَ يُكَفِّرُ سَنَتَيْنِ مَاضِيَةً وَمُسْتَقْبَلَةً
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya: "Puasa pada hari Arafah dapat menghapuskan dosa selama dua tahun, tahun yang lalu dan tahun yang akan datang." (HR Muslim, Ahmad, an-Nasa'i, Ibnu Majah & Abu Dawud)
Selain itu, hari Arafah adalah momen di mana manusia akan dibebaskan Allah SWT dari azab api neraka. Rasulullah SAW bersabda,
ما مِنْ يَوْمِ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللَّهُ فِيهِ عَبْدًا مِنَ النَّارِ مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ
Artinya: "Jumlah manusia yang dibebaskan Allah dari neraka, yang paling banyak adalah pada hari Arafah." (HR Muslim)
Puasa Arafah bagi Jemaah Haji
Wahbah az-Zuhaili menjelaskan, tanggal 9 Dzulhijjah merupakan musim haji. Sebab itu, banyak dari kaum muslim yang sedang melaksanakan rukun haji yaitu wukuf di padang Arafah. Sehingga mereka tidak disunnahkan berpuasa pada hari itu, supaya memiliki kekuatan untuk berdoa dan mengerjakan amal ibadah lain.
Sesuai dengan yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar:
سُئِلَ ابْنُ عُمَرَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَرَفَةَ بِعَرَفَةَ فَقَالَ حَجَتُ مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَمْ يَصُمْهُ وَمَعَ أَبِي بَكْرٍ فَلَمْ يَصُمْهُ وَمَعَ عُمَرَ فَلَمْ يَصُمْهُ وَمَعَ عُثْمَانَ فَلَمْ يَصُمْهُ وَأَنَا لَا أَصُومُهُ وَلَا آمُرُ بِهِ وَلَا أَنْهَى عنه
Artinya: 'Ibnu Umar ditanya perihal puasa Arafah ketika berada di Arafah. Ia menjawab, "Aku berhaji dengan Rasulullah, beliau tidak puasa pada hari Arafah, (ketika) bersama Abu Bakar beliau juga tidak puasa, begitu juga ketika bersama Umar dan Usman, mereka tidak berpuasa maka aku pun tidak berpuasa, tidak menyuruh dan tidak melarang berpuasa pada hari itu." (HR Tirmidzi & Ahmad)
Adapula yang diriwayatkan oleh Ummu Fadhal binti Harits, melansir kitab Zadul Ma'ad oleh Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah:
"Bahwasanya ada beberapa orang yang berjalan di depan ku ketika berhaji dan pada hari Arafah. Mereka sedang mempertanyakan, apakah di hari itu Nabi SAW berpuasa atau tidak. Sebagian mereka berpendapat bila Rasulullah berpuasa, dan sebagian lainnya mengatakan tidak. Kemudian aku mengirimkan satu gelas susu kepada Nabi SAW yang saat itu sedang menunggangi untanya di hari Arafah, dan beliau meminumnya." (HR Bukhari, Malik, & Ahmad)
(rah/rah)
Komentar Terbanyak
MUI Serukan Setop Penjarahan: Itu Bentuk Pelanggaran Hukum
Berangkat ke Mesir, Ivan Gunawan Kawal Langsung Bantuan untuk Gaza
Cara Praktis Buka 8 Pintu Rezeki Sesuai Ajaran Al-Qur'an