Riyadhah dalam Islam, Seperti Apa Penjelasannya?

Riyadhah dalam Islam, Seperti Apa Penjelasannya?

Christavianca Lintang - detikHikmah
Kamis, 05 Jan 2023 13:00 WIB
Muslim woman in headscarf and hijab prays with her hands up in air in mosque.Religion praying concept.
Ilustrasi arti riyadhah. Foto: Getty Images/zeynep boğoçlu
Jakarta -

Riyadhah adalah salah satu strategi pendidikan tasawuf yang telah dirumuskan oleh para sufi dalam melatih dan meneguhkan jiwanya dari hawa nafsu, rayuan syaitan, dan dari hal-hal negatif lainnya. Riyadhah juga kerap disebut dengan Latihan-latihan rohani. Sebab, secara istilah, riyadhah adalah latihan kejiwaan melalui upaya membiasakan diri agar tidak melakukan hal-hal yang dapat mengotori jiwanya. Hal ini dijelaskan oleh Muhamad Basyrul Muvid, M.Pd dalam buku Pendidikan Tasawuf.

Senada dengan penjelasan sebelumnya, Drs. H. Syukriadi Sambas dan Tata Sukayat M.Ag dalam Buku Quantum Doa, secara bahasa riyadhah adalah latihan atau olahraga. Sedangkan riyadhah dalam istilah tasawuf berarti latihan kerohanian dengan menjalankan ibadah dan menundukkan keinginan nafsu sahwat.

Menurut pemahaman kalangan tasawuf riyadhah dalam pengertian seperti tadi telah dilakukan oleh Rasulullah SAW. Ketika berkhalwat di Gua Hira dengan melatih diri, mengelola jiwa, berzikir, merenung atau berpikir, memperhatikan kejadian alam dan susunannya serta memperhatikan segala keadaan masyarakat yang penuh kejahilan serta kerusakan dalam berbagai aspek kehidupan.

Riyadhah perlu dilakukan untuk memperoleh ilmu ma'rifah yang bisa didapat melalui kebaikan yang terus menerus. Dalam hal tersebut, riyadhah berguna untuk menempa jasmani dan akal budi orang yang melakukan latihan-latihan tersebut sehingga mampu untuk menangkap dan menerima komunikasi dari ghaib (malakut) yang transedental.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Muhamad Basyrul Muvid, M. Pd. Dalam bukunya yang berjudul Strategi dan Metode Kaum Sufi dalam Mendidik Jiwa menjelaskan bahwa mujahadah diindikasikan bahwa prosesnya perlu dibarengi dengan riyadhah. Mujahadah sebagai usaha batin yang fokusnya pada pengendalian dan penguasaan diri dari belenggu jawa nafsu dan syahwat. Berbeda dengan riyadhah, riyadhah sebagai usaha fisik yang dipresentasikan melalui latihan-latihan rohani seperti ibadah yang giat, istiqamah dalam ibadah wajib maupun sunnah, zikir yang diperbanyak, melakukan berbagai amal saleh, dan menghiasi diri dengan sikap terpuji.


Proses Menjalankan Riyadhah

Melansir pada buku Titian para Sufi & Ahli Makrifah yang ditulis oleh Syekh H. Dr. Ahmad Sabban al-Rahmaniy, Rgg., M.A. dan bin asy-Syekh al-'Arif Billah Abdurrahman Rajagukguk, proses untuk menjalankan riyadhah harus dimulai dengan niat ikhlas dan tulus semata-mata untuk bertobat dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Kemudian, ketika sudah memiliki pondasi niat yang kuat, maka hendaklah untuk mencari guru mursyid untuk bimbingan kepada jalan Allah SWT.

M Quraish Shihab dalam Logika Agama menyebut riyadhah memiliki tiga tujuan utama:

ADVERTISEMENT

1. Menyingkirkan hambatan dalam menempuh jalan spiritual atau jalan menuju Allah dan ini ditempuh dengan zuhud.

2. Menundukkan nafs al-ammarah yang selalu mendorong pada keburukan agar mencapai ketenangan jiwa (an-nafs al-muthmainnah) dengan melakukan aneka ibadah yang disertai dengan pemahaman substansinya dan dapat juga disertai lagu-lagu atau wejangan yang menggugah hati menuju kesuciannya.

3. Talhif al-qalb atau melembutkan jiwa agar mampu menerima cahaya Ilahi. Ini dapat dicapai melalui perenungan dan penanaman rasa cinta suci yang didasari oleh sifat-sifat terpuji.

Itulah penjelasan mengenai Riyadhah dalam Islam dan beberapa tujuannya. Semoga mudah dipahami ya detikers.




(lus/lus)

Hide Ads