Ilham: Pengertian, Contoh, dan Perbedaannya dengan Wahyu

Ilham: Pengertian, Contoh, dan Perbedaannya dengan Wahyu

Cicin Yulianti - detikHikmah
Minggu, 01 Jan 2023 09:30 WIB
Gambar Konten Koleksi Doa
Ilustrasi ilham, apa perbedaan ilham dan wahyu? Foto: Zaki
Jakarta -

Ilham artinya dalam Islam adalah sesuatu yang bersumber dari Allah ataupun malaikat, yang membuat seseorang dapat memahami perintah, larangan, motivasi, hingga ancaman.

Ilham berbeda dengan wahyu atau rasa was-was dalam hati. Ilham datang dari malaikat sedangkan rasa was-was datangnya dari setan. Lantas, apa itu ilham dalam Islam?

Pengertian Ilham

Mengutip buku Kamus Al-Quran: Quranic Explorer karya Ali As-Sahbuny, ilham secara bahasa memiliki arti menelan, meneguk, mengajarkan, dan mewahyukan. Kata lain dari ilham adalah intuisi (wijdan) yang menyakinkan hati seseorang kemudian mendorong dirinya untuk mengikuti tanpa diketahui datangnya dari mana.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

Menurut Rasyid Ridlo, ilham adalah sutu perasaan emosional yang diyakini jiwa sehingga jiwa tersebut terdorong untuk melakukan sesuatu yang dikehendaki ilham secara tanpa sadar.

Sedangkan Al-Jurjani mengatakan bahwa ilham artinya dalam Islam adalah sesuatu yang dibisikkan ke dalam hati melalui limpahan karunia ilahiah. Ilham tersebut ia artikan sebagai ilmu pengetahuan yang mengajak kepada amal, tanpa didasarkan kepada ayat dan dalil.

Perbedaan Ilham dengan Wahyu

Perbedaan mendasar antara ilham dengan wahyu adalah bahwa wahyu tidak dapat diminta untuk turun karena statusnya adalah hak paten dari Allah SWT sedangkan ilham menurut beberapa ulama sufi dapat diminta kepada Allah.

Selain itu, wahyu turunnya hanya saat masa kenabian dan berakhir sejak meninggalnya Nabi Muhammad SAW. Sedangkan ilham, keberadaannya masih tetap ada bagi manusia selama belum terjadinya hari akhir.

Contoh-Contoh Ilham

Mengutip buku Hakekat Tasawuf oleh Syaikh Abdul Qadir Isa, contoh dari ilham adalah seperti apa yang terjadi pada Maryam saat ia berteduh di bawah pohon kurma. Saat itu Maryam mendengar perkataan Allah tanpa adanya perantara.

Allah berkata kepadanya:

وَهُزِّىٓ إِلَيْكِ بِجِذْعِ ٱلنَّخْلَةِ تُسَٰقِطْ عَلَيْكِ رُطَبًا جَنِيًّا

فَكُلِى وَٱشْرَبِى وَقَرِّى عَيْنًا ۖ فَإِمَّا تَرَيِنَّ مِنَ ٱلْبَشَرِ أَحَدًا فَقُولِىٓ إِنِّى نَذَرْتُ لِلرَّحْمَٰنِ صَوْمًا فَلَنْ أُكَلِّمَ ٱلْيَوْمَ إِنسِيًّا


Artinya: Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu, Maka makan, minum dan bersenang hatilah kamu. Jika kamu melihat seorang manusia, maka katakanlah: "Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa untuk Tuhan Yang Maha Pemurah, maka aku tidak akan berbicara dengan seorang manusiapun pada hari ini". (QS. Maryam : 25-26)

Selain itu, contoh dari ilham pernah dirasakan oleh Nabi Musa saat ia bersedih karena anaknya hendak dibunuh Firaun. Allah kemudian memberinya ilham sebagaimana terkandung dalam Al-Quran surat Al-Qashash ayat 7:

وَأَوْحَيْنَآ إِلَىٰٓ أُمِّ مُوسَىٰٓ أَنْ أَرْضِعِيهِ ۖ فَإِذَا خِفْتِ عَلَيْهِ فَأَلْقِيهِ فِى ٱلْيَمِّ وَلَا تَخَافِى وَلَا تَحْزَنِىٓ ۖ إِنَّا رَآدُّوهُ إِلَيْكِ وَجَاعِلُوهُ مِنَ ٱلْمُرْسَلِينَ


Artinya: "Dan kami ilhamkan kepada ibu Musa; "Susuilah dia, dan apabila kamu khawatir terhadapnya maka jatuhkanlah dia ke sungai (Nil). Dan janganlah kamu khawatir dan janganlah (pula) bersedih hati, karena sesungguhnya Kami akan mengembalikannya kepadamu, dan menjadikannya (salah seorang) dari para rasul."




(erd/erd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads