Manusia Diciptakan dari Apa? Ini Penjelasannya Menurut Islam

Manusia Diciptakan dari Apa? Ini Penjelasannya Menurut Islam

Nur Umar Akashi - detikJateng
Jumat, 30 Mei 2025 14:00 WIB
Ilustrasi Ibu dan Bayi
Ibu dan bayi manusia. (Foto: Getty Images/iStockphoto/ImagingStocker)
Solo -

Pertanyaan mengenai manusia diciptakan dari apa selalu menarik untuk dibahas. Ada yang beranggapan manusia berasal dari senyawa kimia. Ada pula teori evolusi Charles Darwin yang termasyhur. Bagaimana pandangan Islam?

Disadur dari buku Filsafat Pendidikan Islam Jilid 1 oleh Dr Suhardi SPd IMA dkk, dalam Islam, manusia diciptakan dari dua jenis benda, yakni benda padat dan cair. Yang termasuk kategori benda padat adalah berbagai macam tanah, sedangkan benda cair berupa air mani.

Keterangan mengenai bahan-bahan penciptaan manusia tersebut dapat ditemukan secara gamblang dalam ayat-ayat Al-Quran yang agung. Simak pembahasan lebih lengkapnya di bawah ini, yuk!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Manusia Diciptakan dari Apa?

Telah dijelaskan secara sekilas di atas bahwasanya manusia diciptakan dari tanah. Hal ini bisa detikers pahami tatkala menelaah proses penciptaan Nabi Adam AS, sebagai berikut:

Tahap Pertama: dari Tanah

Menurut keterangan dari situs NU Online, pada tahap kesatu, manusia pertama alias Nabi Adam AS diciptakan dari tanah (turaab). Allah SWT berfirman dalam surat Ali-Imran ayat 59:

ADVERTISEMENT

اِنَّ مَثَلَ عِيْسٰى عِنْدَ اللّٰهِ كَمَثَلِ اٰدَمَ ۗ خَلَقَهٗ مِنْ تُرَابٍ ثُمَّ قَالَ لَهٗ كُنْ فَيَكُوْنُ

Artinya: "Sesungguhnya perumpamaan (penciptaan) Isa bagi Allah adalah seperti (penciptaan) Adam. Dia menciptakannya dari tanah kemudian berfirman kepadanya, 'Jadilah!' maka, jadilah sesuatu itu."

Dalam ayat ini, Allah SWT menyamakan penciptaan Nabi Isa yang serupa dengan Nabi Adam, yakni sama-sama dari tanah. Nabi Isa, yang lahir dari rahim Maryam, berasal dari unsur sel telur ibunya. Sel tersebut berasal dari darah, sedangkan darah bersumber dari makanan. Pada gilirannya, makanan tumbuh dari tanah. Oleh karena itu, praktis dikatakan bahwasanya Nabi Isa, sebagaimana Nabi Adam, tercipta dari tanah.

Ada juga perkataan Nabi Muhammad SAW tentang penciptaan Nabi Adam. Beliau bersabda:

أنتم بنو أدم، و أدم من تراب

Artinya, "Kalian semua adalah anak cucu Adam, dan Adam terbuat dari tanah."

Tahap Kedua: dari Tanah Basah

Pada tahap kedua, berdasar uraian dari laman NU Online, tanah dicampur air. Tanah ini disebut dengan kata thin. Istilah ini merujuk pada tanah yang sudah bercampur air sehingga basah.

Allah SWT berfirman dalam surat Shad ayat 71:

اِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلٰۤىِٕكَةِ اِنِّيْ خَالِقٌۢ بَشَرًا مِّنْ طِيْنٍ

Artinya: "(Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat, "Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah."

Juga firman-Nya dalam surat al-An'am ayat 2:

هُوَ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ طِيْنٍ ثُمَّ قَضٰٓى اَجَلًا ۗوَاَجَلٌ مُّسَمًّى عِنْدَهٗ ثُمَّ اَنْتُمْ تَمْتَرُوْنَ

Artinya: "Dialah yang menciptakan kamu dari tanah, kemudian Dia menentukan batas waktu hidup (masing-masing). Waktu yang ditentukan (untuk kebangkitan setelah mati) ada pada-Nya. Kemudian, kamu masih meragukannya."

Tahap Ketiga: dari Tanah Liat Kering

Pada fase ketiga, tanah yang tadinya basah, sudah menjadi kering dan keras. Allah SWT berfirman:

فَاسْتَفْتِهِمْ اَهُمْ اَشَدُّ خَلْقًا اَمْ مَّنْ خَلَقْنَا ۗاِنَّا خَلَقْنٰهُمْ مِّنْ طِيْنٍ لَّازِبٍ

Artinya: "Maka, tanyakanlah kepada mereka (musyrik Makkah), "Apakah mereka (manusia) lebih sulit penciptaannya ataukah selainnya (langit, bumi, dan lainnya) yang telah Kami ciptakan?" Sesungguhnya Kami telah menciptakan (bapak) mereka (Adam) dari tanah liat."

Menurut Imam Raghib al-Ashfihani, kata 'Laazib' dalam ayat di atas berarti tanah yang sudah mengeras. Tanah keras ini adalah fase lanjutan dari tanah sebelumnya yang masih lembek karena mengandung air.

Tahap Keempat: dari Tanah Lumpur Hitam

Dr Shalah al-Khalidi menjelaskan bahwa pada tahap ini, tanah liat kering berubah menjadi hitam, berbau tidak enak, berubah bentuk, dan kering. Allah SWT berfirman:

وَاِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلٰۤىِٕكَةِ اِنِّيْ خَالِقٌۢ بَشَرًا مِّنْ صَلْصَالٍ مِّنْ حَمَاٍ مَّسْنُوْنٍۚ

Artinya: "(Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat, "Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering dari lumpur hitam yang dibentuk." (QS al-Hijr: 28)

Tahap Kelima: dari Tanah Shalshal

Pada tahap kelima, berupa tanah kering yang mengeluarkan bunyi ketika diketuk. Hal ini difirmankan langsung oleh-Nya dalam surat ar-Rahman ayat ke-14:

خَلَقَ الْاِنْسَانَ مِنْ صَلْصَالٍ كَالْفَخَّارِ

Artinya: "Dia telah menciptakan manusia dari tanah kering seperti tembikar."

Kata 'Shalshal' dalam ayat di atas oleh Imam al-Baidhawi diartikan sebagai tanah kering yang bila diketuk mengeluarkan suara. Keterangan senada juga dibawakan oleh Dr Shalah al-Khalidi. Tanah tersebut mampu mengeluarkan suara karena sifat kering dan kerasnya.

Setelah lima fase di atas, Allah SWT meniupkan ruh kepada Nabi Adam. Firman-Nya dalam Al-Quran:

فَاِذَا سَوَّيْتُهٗ وَنَفَخْتُ فِيْهِ مِنْ رُّوْحِيْ فَقَعُوْا لَهٗ سٰجِدِيْنَ

Artinya: "Maka, apabila Aku telah menyempurnakan (kejadian)-nya dan telah meniupkan roh (ciptaan)-Ku ke dalamnya, menyingkirlah kamu kepadanya dengan bersujud." (QS al-Hijr: 29)

Tahapan Penciptaan Manusia Dalam Al-Quran

Pembahasan di atas mengisahkan secara ringkas penciptaan Nabi Adam AS sebagai manusia pertama di muka Bumi. Allah SWT juga berfirman mengenai tahapan pembentukan manusia secara umum dalam surat al-Mu'minun ayat 12 hingga 16.

وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْاِنْسَانَ مِنْ سُلٰلَةٍ مِّنْ طِيْنٍ ۚ. ثُمَّ جَعَلْنٰهُ نُطْفَةً فِيْ قَرَارٍ مَّكِيْنٍ ۖ. ثُمَّ خَلَقْنَا النُّطْفَةَ عَلَقَةً فَخَلَقْنَا الْعَلَقَةَ مُضْغَةً فَخَلَقْنَا الْمُضْغَةَ عِظٰمًا فَكَسَوْنَا الْعِظٰمَ لَحْمًا ثُمَّ اَنْشَأْنٰهُ خَلْقًا اٰخَرَۗ فَتَبَارَكَ اللّٰهُ اَحْسَنُ الْخٰلِقِيْنَۗ. ثُمَّ اِنَّكُمْ بَعْدَ ذٰلِكَ لَمَيِّتُوْنَ ۗ. ثُمَّ اِنَّكُمْ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ تُبْعَثُوْنَ.

Artinya: "Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari sari pati (yang berasal) dari tanah. [12] Kemudian, Kami menjadikannya air mani di dalam tempat yang kukuh (rahim). [13] Kemudian, air mani itu Kami jadikan sesuatu yang menggantung (darah). Lalu, sesuatu yang menggantung itu Kami jadikan segumpal daging. Lalu, segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang. Lalu, tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian, Kami menjadikannya makhluk yang (berbentuk) lain. Maha Suci Allah sebaik-baik pencipta. [14] Kemudian, sesungguhnya kamu setelah itu benar-benar akan mati. [15] Kemudian, sesungguhnya kamu pada hari Kiamat akan dibangkitkan." [16]

Disadur dari detikHikmah, ringkasnya, melalui ayat di atas, Allah SWT menerangkan tahapan-tahapan penciptaan manusia dari sari pati tanah yang dijadikan mani. Selanjutnya, air mani tersebut bergabung dengan sel telur sehingga terbentuklah segumpal darah (alaqah).

Fase alaqah kemudian berlanjut menjadi fase mudghah (segumpal daging). Berikutnya, bermunculan tulang-belulang yang kemudian dibungkus dengan daging. Terakhir, ditiupkanlah ruh ke dalam janin sehingga menjadi manusia.

Demikian penjelasan ringkas mengenai terbuat dari apakah manusia itu menurut Islam. Hanya Allah-lah pemilik seluruh ilmu pengetahuan, baik yang terlihat maupun tersembunyi. Wallahu a'lam bish-shawab.




(sto/ahr)


Hide Ads