Dapat menyaksikan siksa kubur menjadi salah satu mukjizat yang diberikan Allah SWT kepada Rasulullah SAW. Kejadian ini juga menjadi sebab turunnya ayat Al-Qur'an surat Al-Anfal ayat 67-69.
Banyak mukjizat yang dimiliki Rasulullah SAW, bukan hanya bisa menyaksikan surga dan neraka, Rasulullah SAW juga diberkahi dengan dapat menyaksikan siksa kubur. Dengan demikian, Rasulullah SAW dapat menceritakan kepada para sahabat dan umat muslim sebagai gambaran kebesaran Allah SWT.
Turunnya Surat Al-Anfal Ayat 67-69
Dikutip dari buku 50 mukjizat Rasulullah oleh Fuad Kauma dijelaskan kisah ketika Rasulullah SAW menjadi saksi atas adanya siksa kubur. Dikisahkan oleh Umar ibnul-Khattab,
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pada suatu pagi, aku menjumpai Rasulullah SAW bersama Abu Bakar sedang duduk sambil menangis, lalu aku bertanya tentang sebab yang membuat keduanya menangis. Rasulullah SAW lalu menjawab, 'Aku menangis karena kawanmu menawarkan kepadaku untuk menerima uang tebusan, dan kini telah diperlihatkan kepadaku azab yang nyaris menimpa kalian. Azab tersebut tampaknya lebih dekat lagi dari pohon ini,' sambil menunjuk ke arah sebatang pohon yang tidak jauh darinya."
Dari kejadian di atas, kemudian turunlah ayat Al-Qur'an surat Al Anfal ayat 67-69:
Surat Al-Anfal Ayat 67
مَا كَانَ لِنَبِىٍّ أَن يَكُونَ لَهُۥٓ أَسْرَىٰ حَتَّىٰ يُثْخِنَ فِى ٱلْأَرْضِ ۚ تُرِيدُونَ عَرَضَ ٱلدُّنْيَا وَٱللَّهُ يُرِيدُ ٱلْءَاخِرَةَ ۗ وَٱللَّهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
Arab-Latin: Mā kāna linabiyyin ay yakụna lahū asrā ḥattā yuṡkhina fil-arḍ, turīdụna 'araḍad-dun-yā wallāhu yurīdul-ākhirah, wallāhu 'azīzun ḥakīm
Artinya: Tidak patut, bagi seorang Nabi mempunyai tawanan sebelum ia dapat melumpuhkan musuhnya di muka bumi. Kamu menghendaki harta benda duniawiyah sedangkan Allah menghendaki (pahala) akhirat (untukmu). Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
Surat Al-Anfal Ayat 68
لَّوْلَا كِتَٰبٌ مِّنَ ٱللَّهِ سَبَقَ لَمَسَّكُمْ فِيمَآ أَخَذْتُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ
Arab-Latin: Lau lā kitābum minallāhi sabaqa lamassakum fīmā akhażtum 'ażābun 'aẓīm
Artinya: Kalau sekiranya tidak ada ketetapan yang telah terdahulu dari Allah, niscaya kamu ditimpa siksaan yang besar karena tebusan yang kamu ambil.
Surat Al-Anfal Ayat 69
فَكُلُوا۟ مِمَّا غَنِمْتُمْ حَلَٰلًا طَيِّبًا ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
Arab-Latin: Fa kulụ mimmā ganimtum ḥalālan ṭayyibaw wattaqullāh, innallāha gafụrur raḥīm
Artinya: Maka makanlah dari sebagian rampasan perang yang telah kamu ambil itu, sebagai makanan yang halal lagi baik, dan bertakwalah kepada Allah; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Kisah Rasulullah SAW Melihat Siksa Kubur
Diceritakan oleh Ibnu Abbas ra., "Sewaktu Nabi SAW berjalan bersama para sahabatnya melewati dua kuburan, tiba-tiba beliau berkata, orang yang berada di dalam dua kubur ini telah disiksa oleh Allah. 'Para sahabat lalu bertanya, Apakah keduanya itu disiksa karena melakukan dosa besar?"
Nabi SAW menjawab, Benar, salah satunya berjalan (di muka bumi ini) dengan suka mengadu domba. Adapun yang satunya lagi tidak pernah menutupi dari air kencingnya (artinya: percikan dari air kencingnya itu seringkali mengenai tubuhnya atau pakaiannya. Lalu, dipakainya untuk melakukan shalat tanpa mencucinya terlebih dahulu atau berganti dengan pakaian yang suci). Kemudian, Rasulullah SAW mengambil kayu yang masih basah lalu dipatahkan menjadi dua. Selanjutnya, beliau menancapkan kayu tadi pada masing-masing dua kubur tersebut, seraya bersabda, Semoga kayu ini dapat meringankan siksa keduanya selama ia belum kering. "(HR Bukhari I/239)
Dalam riwayat yang lain diceritakan oleh Abi Ayyub ra., ia berkata: "Sewaktu Rasulullah SAW keluar (dari rumahnya) Matahari telah terbenam, beliau lalu mendengar suara. Kemudian beliau berkata, Orang Yahudi telah disiksa di dalam kuburnya." (HR Bukhari, I/239)
Mukjizat dapat melihat siksa kubur ini merupakan bagian dari kelebihan Rasulullah SAW dibandingkan dengan manusia lainnya yang diberikan oleh Allah SWT. Dengan gambaran ini, umat muslim bisa melakukan amal ibadah terbaik selama di dunia agar terhindar dari siksa kubur.
(dvs/erd)
Komentar Terbanyak
13 Asosiasi Haji-Umrah Serahkan DIM ke PKS, Tolak Legalisasi Umrah Mandiri
Respons Menag Nasaruddin Usai Kantor Kemenag Digeledah KPK
Bisakah Tes DNA untuk Menentukan Nasab? Ini Kata Buya Yahya