Mukjizat Nabi Ilyas AS, Mendatangkan Kemarau Panjang dan Hujan

Mukjizat Nabi Ilyas AS, Mendatangkan Kemarau Panjang dan Hujan

Azkia Nurfajrina - detikHikmah
Minggu, 13 Nov 2022 08:00 WIB
One day One Hadits berpuasa ketika melihat Hilal
Ilustrasi Mukjizat Nabi Ilyas AS (Ilustrator: Mindra Purnomo/detikcom)
Jakarta -

Nabi Ilyas AS adalah salah satu nabi dan rasul yang Allah utus untuk Bani Israil. Ia ditugaskan untuk mengajak kembali Bani Israil kepada jalan Allah dan meninggalkan penyembahan berhala yang dinamakan Ba'l.

Mengutip Tafsir Al-Munir Jilid 12 oleh Prof. Dr. Wahbah Az-Zuhaili, nama lengkap Nabi Ilyas adalah Ilyas bin Yasin bin Finhas bin Al-'Izar bin Harun bin Imran (saudara Nabi Musa AS). Nabi Ilyas diutus setelah setelah Hizqil AS (Yehezkiel) kepada penduduk Ba'labak, terletak di bagian barat Damaskus.

Sebagai seorang utusan-Nya, ia memiliki mukjizat dari Allah untuk membuktikan kenabian serta kerasulan kepada orang-orang yang meragukannya. Yakni dapat mendatangkan musim kemarau dan hujan tentunya atas izin Allah.

Dalam buku Riwayat 25 Nabi dan Rasul oleh Gamal Komandoko diceritakan mukjizat dan kisah Nabi Ilyas.


Kemarau Panjang Menimpa Bani Israil


Setelah diutus oleh Allah sebagai nabi dan rasul-Nya, Nabi Ilyas segera mengajak Bani Israil untuk meninggalkan penyembahan patung Ba'l serta segera kembali menyembah Allah.


Ia mengingatkan , "Ba'l hanyalah berhala, ia adalah benda mati dan tidak dapat berbuat apa pun. Ba'l merupakan buatan manusia, mana mungkin orang-orang malah menyembah dan mengakuinya sebagai tuhan. Bukankah sudah seharusnya manusia menyembah Sang Pencipta Manusia?"


Bani Israil marah mendengar seruannya. Mereka semakin murka ketika mendengar Nabi Ilyas merendahkan dan melecehkan tuhan mereka. Karena bagi mereka, kehidupan makmur dan sejahtera yang ada dikarenakan berkah melimpah yang dikaruniakan oleh Ba'l.


Kemudian mereka menyangkal ajakan dan mendustakan kenabiannya. Bahkan mereka mengatakan bahwa Nabi Ilyas telah hilang kewarasannya.


Untuk menyadarkan kekeliruan, Nabi Ilyas memohon kepada Allah agar Bani Israil diberi pelajaran. Allah pun mengabulkan doa Nabi-Nya itu.


Ketika musim hujan tiba, hujan yang seharusnya datang malah tidak ada. Terjadilah kemarau berkepanjangan. Mata air, sungai, dan sumur-sumur menjadi kering. Pepohonan dan tanaman layu kekurangan air. Pertanian serta perkebunan mereka pun menjadi hancur. Begitu pula dengan usaha peternakan mereka.


Bani Israil mengalami kelaparan hebat karena kekurangan air. Ba'l yang mereka puja dan sembah ternyata tidak mampu menurunkan hujan seperti yang mereka mohon. Musim kemarau dan kekeringan melanda selama tiga tahun.


Mereka menyangka semua musibah yang dialami ulah Nabi Ilyas sehingga membuat Ba'l murka. Mereka pun memutuskan untuk membunuh Nabi Ilyas. Orang-orang Bani Israil kemudian mencari Nabi Ilyas, tetapi tak kunjung ditemukan.


Sementara Nabi Ilyas bersembunyi di lereng-lereng gunung sesuai petunjuk Allah SWT yang diterimanya. Ia terus berpindah-pindah persembunyian, hingga suatu hari ia menemukan rumah seorang wanita Bani Israil yang baik hati.


Wanita itu memiliki anak lelaki bernama Yusak bin Nun. Yusak sudah lama menderita sakit, dan hanya terbaring di ranjangnya. Mengetahui kedatangan Nabi Ilyas, ibu Yusak memohon agar didoakan untuk kesembuhan anaknya.


Nabi Ilyas pun berdoa, dan Yusak seketika itu sembuh dari penyakitnya. Kemudian ia beriman kepada Allah dan menjadi pengikut sekaligus murid Nabi Ilyas.


Yusak menemani Nabi Ilyas berdakwah secara sembunyi-sembunyi. Ia menyeru agar Bani Israil bertobat dan meninggalkan penyembahan Ba'l agar Allah menghentikan azab-Nya, sehingga hujan dapat turun.


Perlahan ajakan Nabi Ilyas diikuti banyak orang dari Bani Israil. Mereka mulai sadar dan membenarkan dakwah Nabi Ilyas. Terlebih ketika mereka mendapati Ba'l tidak berdaya untuk menghentikan bencana yang dialami.


Mereka juga yakin bahwa seruan seruan Nabi Ilyas adalah demi kebaikan mereka sendiri. Serta kekeringan juga musim kemarau berkepanjangan itu sesungguhnya karena kedurhakaan dan pengingkaran mereka atas Allah dan nabinya.


Kemudian mereka mencari Nabi Ilyas, dan ia menyambut gembira perubahan sikap Bani Israil. Lantas Nabi Ilyas berdoa kepada Allah SWT agar berkenan menurunkan hujan untuk mengakhiri kemarau dan kekeringan yang telah berlangsung lama.


Tak lama hujan lebat pun turun. Sungai sungai kembali mengalirkan air dan sumber-sumber mata air kembali memancarkan air. Mereka kembali berbahagia karena pertanian, perkebunan, dan peternakan yang mereka usahakan kembali mendatangkan hasil.


Banyak dari Bani Israil pun tak lagi menyembah Ba'l, melainkan kepada Allah dan mengikuti ajaran Nabi Ilyas AS.




(erd/erd)
Mukjizat Para Nabi

Mukjizat Para Nabi

20 konten
Allah SWT memberikan mukjizat kepada para Nabi dan Rasul pilihan. Allah memberi mukjizat kepada utusan-Nya sebagai bukti kenabian serta kerasulan. Siapa Nabi dan Rasul yang mendapat mukjizat dari Allah, dan apa mukjizat nya?

Hide Ads