Jakarta
-
Salat sunnah rawatib adalah salat sunnah yang mengiringi salat fardhu baik sebelum maupun setelahnya. Menurut sebuah riwayat, Allah SWT akan membangunkan rumah di surga bagi orang yang mengerjakan salat ini.
Rasulullah SAW bersabda:
مَا مِنْ عَبْدٍ مُسْلِمٍ يُصَلِّي لِلَّهِ كُلَّ يَوْمٍ ثِنْتَىْ عَشْرَةَ رَكْعَةً تَطَوُّعًا غَيْرَ فَرِيضَةٍ إِلاَّ بَنَى اللَّهُ لَهُ بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ أَوْ إِلاَّ بُنِيَ لَهُ بَيْتٌ فِي الْجَنَّةِ
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya: "Jika seorang hamba Allah SWT salat 12 rakaat (sunnah) setiap hari, sebelum dan setelah salat wajib, maka Allah SWT akan membangunkannya sebuah rumah di surga atau rumah akan dibangun untuknya di surga." (HR Muslim)
Muhammad Ajib Lc mengatakan dalam buku 33 Macam Jenis Shalat Sunnah, ulama besar mazhab Syafi'i, Imam an-Nawawi rahimahullah, mengatakan bahwa menurut mazhab Syafi'i dan mayoritas ulama, salat sunnah rawatib juga disunnahkan bagi orang yang sedang dalam perjalanan (safar). Namun, lebih dianjurkan bagi orang yang mukim.
Jumlah Rakaat dalam Salat Sunnah Rawatib
Syekh Nawawi al-Bantani mengatakan dalam Kitab Nihayatuz Zain, jumlah seluruh salat sunnah rawatib yang mengiringi salat fardhu adalah 22 rakaat. Di antaranya:
- 4 rakaat sebelum zuhur
- 4 rakaat setelah zuhur
- 4 rakaat sebelum ashar
- 2 rakaat sebelum maghrib
- 2 rakaat setelah maghrib
- 2 rakaat sebelum isya
- 2 rakaat setelah isya
- 2 rakaat sebelum subuh
Dari jumlah tersebut, para ulama membaginya ke dalam dua jenis berdasarkan hukumnya, yakni salat sunnah muakkad dan ghairu muakkad.
Salat sunnah muakkad adalah salat sunnah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan, sedangkan salat sunnah ghairu muakkad adalah salat sunnah yang pelaksanaannya tidak begitu dikuatkan.
1. Muakkad
Salat sunnah rawatib muakkad terdiri dari 10 rakaat dalam sehari semalam, yaitu:
- 2 rakaat sebelum zuhur
- 2 rakaat setelah zuhur
- 2 rakaat setelah maghrib
- 2 rakaat setelah isya
- 2 rakaat sebelum subuh
Dalil yang menguatkan pendapat ini adalah hadits riwayat Bukhari dan Muslim. Dari Ibnu Umar RA beliau berkata:
"Saya telah menjaga 10 rakaat salat sunnah dari Nabi SAW, yaitu 2 rakaat sebelum zuhur, 2 rakaat setelah zuhur, 2 rakaat setelah maghrib di rumahnya, 2 rakaat setelah isya di rumahnya dan 2 rakaat sebelum subuh."
2. Ghairu Muakkad
Salat sunnah rawatib ghairu muakkad terdiri dari 12 rakaat, yaitu:
- 2 rakaat sebelum zuhur
- 2 rakaat setelah zuhur
- 4 rakaat sebelum ashar
- 2 rakaat sebelum maghrib
- 2 rakaat sebelum isya
Sementara itu, Rasulullah SAW bersabda dalam haditsnya bahwa Allah SWT akan membangunkan rumah di surga bagi orang yang mengerjakan salat sunnah rawatib sebanyak 12 rakaat. Salat yang dimaksud tersebut terdiri dari:
- 4 rakaat sebelum zuhur
- 2 rakaat setelah zuhur
- 2 rakaat setelah maghrib
- 2 rakaat setelah isya
- 2 rakaat sebelum subuh
Dari Aisyah RA beliau berkata, Nabi SAW telah bersabda, "Barang siapa yang mengerjakan 12 rakaat salat sunnah maka Allah SWT akan membangunkan baginya rumah di surga. 12 rakaat itu adalah 4 rakaat sebelum zuhur, 2 rakaat setelah zuhur, 2 rakaat setelah maghrib, 2 rakaat setelah isya dan 2 rakaat sebelum subuh." (HR at-Tirmidzi dan an-Nasa'i)
Selanjutnya keutamaan mengerjakan salat sunnah rawatib>>
Keutamaan Mengerjakan Salat Sunnah Rawatib
Salat sunnah rawatib memiliki sejumlah keutamaan. Di antaranya akan dijauhkan dari api neraka, diangkat derajatnya oleh Allah SWT hingga dibangunkan rumah di surga. Merangkum berita detikHikmah, berikut keutamaan mengerjakan salat sunnah rawatib:
1. Dijauhkan dari Api Neraka
Dalam sebuah hadits riwayat At Tirmidzi dan Imam Ahmad, disebutkan bahwa mengerjakan salat sunnah rawatib sebelum dan sesudah salat zuhur akan dihindarkan dari api neraka.
مَنْ حَافَظَ عَلَى أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ قَبْلَ الظُّهْرِ وَأَرْبَعٍ بَعْدَهَا حَرَّمَهُ اللَّهُ عَلَى النَّارِ
Artinya: "Barangsiapa yang mengerjakan dengan rutin empat rakaat sebelum zuhur dan empat rakaat sesudahnya, maka Allah mengharamkan api neraka baginya."
2. Diangkat Derajatnya oleh Allah
Dikutip dari buku Panduan Sholat Rasulullah oleh Imam Abu Wafa, Nabi Muhammad SAW pernah berpesan kepada salah seorang budak yang dibebaskan beliau yang bernama Tsauban. Dalam pesan tersebut beliau mengatakan bahwa orang yang memperbanyak sujud akan ditinggikan derajatnya oleh Allah SWT. Sebagaimana sabdanya dalam sebuah hadits berikut:
"Hendaknya engkau memperbanyak sujud, karena sesungguhnya engkau tidak sujud sekali melainkan Allah tinggikan satu derajat untukmu dan menghapus satu kesalahanmu." (HR Muslim)
3. Lebih Baik dari Dunia dan Seisinya
Pahala orang yang mengerjakan salat sunnah rawatib disebut lebih baik daripada dunia dan seisinya. Keutamaan ini disebutkan dalam sebuah hadits riwayat Imam Muslim. Hadits ini menerangkan tentang keutamaan orang yang mendirikan salat sunnah rawatib subuh atau qobliyah subuh.
رَكْعَتَا الْفَجْرِ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا
Artinya: "Dua rakaat fajar (salat sunnah qobliyah subuh) lebih baik daripada dunia dan seisinya."
4. Amalan yang Tidak Pernah Ditinggalkan Rasulullah
Keutamaan salat sunnah rawatib selanjutnya adalah mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Disebutkan dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa Rasulullah SAW tidak meninggalkan salat sunnah rawatib zuhur dan subuh.
عن عائشةَ رضِيَ اللَّه عنْهَا ، أَنَّ النَّبِيَّ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم كانَ لا يدَعُ أَرْبعاً قَبْلَ الظُّهْرِ ، ورَكْعَتَيْنِ قبْلَ الغَدَاةِ . رواه البخاري .
Artinya: "Dari Aisyah radhiallahu 'anha bahwasanya Nabi shalallahu alaihi wasalam itu tidak meninggalkan shalat sunnah empat rakaat sebelum zuhur dan dua rakaat sebelum subuh." (HR Bukhari)
5. Dibangunkan Rumah di Surga
Keutamaan salat sunnah rawatib lainnya adalah akan dibangunkan rumah di surga. Hal ini merujuk pada hadits riwayat Imam Muslim, Rasulullah SAW bersabda:
مَا مِنْ عَبْدٍ مُسْلِمٍ يُصَلِّي لِلَّهِ كُلَّ يَوْمٍ ثِنْتَىْ عَشْرَةَ رَكْعَةً تَطَوُّعًا غَيْرَ فَرِيضَةٍ إِلاَّ بَنَى اللَّهُ لَهُ بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ أَوْ إِلاَّ بُنِيَ لَهُ بَيْتٌ فِي الْجَنَّةِ
Artinya: "Jika seorang hamba Allah SWT sholat demi allah SWT 12 rakaat (sunnah) setiap hari, sebelum dan setelah sholat wajib, maka Allah SWT akan membangunkannya sebuah rumah di surga atau rumah akan dibangun untuknya di surga. Aku tidak pernah absen melakukannya, sejak mendengarnya dari Rasulullah SAW."
Ada sejumlah hadits yang memperkuat pelaksanaan salat sunnah rawatib. Dari Abdullah bin Mughffal RA, Rasulullah SAW bersabda:
"Antara setiap dua azan boleh salat sunnah, antara setiap dua azan boleh salat sunnah, antara setiap dua azan boleh salat sunnah." Dalam ketiga kalinya ini beliau shallallahu alaihi wasallam bersabda: 'Bagi orang yang suka mengerjakan itu." (HR Muttafaq 'alaih)
Imam Nawawi dalam Kitab Riyadhus Shalihin menjelaskan, yang dimaksud dengan dua azan pada hadits di atas adalah azan dan iqomah.
Simak Video "Video: Masih Ada Sisa Waktu, Ini Puasa Sunnah Menyambut Idul Adha!"
[Gambas:Video 20detik]
Komentar Terbanyak
MUI Kecam Rencana Israel Ambil Alih Masjid Al Ibrahimi di Hebron
Pengumuman! BP Haji Buka Lowongan, Rekrut Banyak SDM untuk Persiapan Haji 2026
Info Lowongan Kerja BP Haji 2026, Merapat!