Ada 12 rakaat sholat sunnah rawatib yang mengiringi sholat wajib. Ibadah ini memiliki keutamaan besar sebagaimana disebutkan dalam hadits.
Mengutip buku Sholat-Sholat Sunnah karya Siti Barokah, sholat sunnah rawatib adalah sholat sunnah yang dikerjakan dalam 2 rakaat sebelum dan sesudah sholat fardhu. Ada juga yang mengerjakan 4 rakaat dengan 2 kali salam.
Jumlah Rakaat Sholat Rawatib
Mengutip buku Rahasia Istana Surga, Keutamaan-keutamaan Sholat Rawatib yang Selama Ini Diremehkan karya Abdullah bin Za'l Al-'Anazi, jumlah rakaat sholat sunnah rawatib adalah 12 rakaat. Hal ini mengacu pada hadits riwayat Aisyah, Rasulullah SAW bersabda,
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
مَنْ ثَابَرَ عَلَى ثِنْتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً مِنْ السُّنَّةِ بَنَى اللَّهُ لَهُ بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ قَبْلَ الظُّهْرِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَهَا وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْمَغْرِبِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْعِشَاءِ وَرَكْعَتَيْنِ قَبْلَ الْفَجْرِ
Artinya: "Barang siapa yang selalu mengerjakan sholat sunnah 12 rakaat (dalam sehari semalam), maka kelak Allah SWT akan membangunkan untuknya sebuah rumah di surga. Kedua belas rakaat itu adalah empat rakaat sebelum sholat Zuhur, dua rakaat sesudah sholat Zuhur, dua rakaat sesudah sholat Maghrib, dua rakaat sesudah sholat Isya, dan dua rakaat sebelum sholat Subuh." (HR Tirmidzi & Ibnu Majah)
Ada juga riwayat yang menjelaskan sholat rawatib berjumlah 10 rakaat. Hal ini bersandar pada hadits Ibnu Umar, dia berkata,
حَفِظْتُ مِنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَشْرَ رَكَعَاتِ رَكْعَتَيْنِ قَبْلَ الظُّهْرِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَهَا وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْمَغْرِبِ فِي بَيْتِهِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْعِشَاءِ فِي بَيْتِهِ وَرَكْعَتَيْنِ قَبْلَ صَلَاةِ الصُّبْحِ
Artinya: "Aku menghafal 10 rakaat dari Nabi, yaitu: 2 rakaat sebelum sholat Zuhur, 2 rakaat sesudahnya, 2 rakaat sesudah sholat magrib di rumah, 2 rakaat sesudah sholat Isya di rumah, dan 2 rakaat sebelum sholat Subuh."
Bacaan Niat 12 Rakaat Sholat Sunnah Rawatib
Mengutip buku Kumpulan Sholat-Sholat Sunnah karya Ajen Dianawati, berikut ini bacaan niat sholat sunnah rawatib.
Niat 4 Rakaat sebelum Sholat Zuhur
أصَلَّى سُنَّةَ الظُّهْرِ رَكْعَتَيْنِ قَبْلِيَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Arab-latin: Ushalli sunnatazh dhuhri rak'ataini qabliyyatan lillaahi ta'aalaa.
Artinya: "Aku niat sholat sunnah sebelum Zuhur 2 rakaat karena Allah Ta'ala."
Sholat rawatib 4 rakaat sebelum sholat Zuhur dapat dikerjakan dengan 2 rakaat salam.
Niat 2 Rakaat setelah Sholat Zuhur
أصَلَّى سُنَّةَ الظهر رَكْعَتَيْنِ بَعْدِيَّةٌ لِلَّهِ تَعَالَى
Arab-latin: Ushalli sunnatazh dhuhri rak'ataini ba'diyyatan lillaahi ta'aalaa.
Artinya: "Aku niat sholat sunnah sesudah Zuhur 2 rakaat karena Allah Ta'ala."
Niat 2 Rakaat setelah Maghrib
اُصَلِّيْ سُنَّةَ اْلْمَغْرِبِ رَكْعَتَيْنِ قَبْلِيَّةً مُسْتَقْبِلَ اْلقِبْلَةِ اَدَاءً لِلَّهِ تَعَالَى
Arab-latin: Usholli sunnatal maghribi rok'ataini qobliyyatan mustaqbilal qiblati lillahi ta'ala
Artinya: "Aku niat mengerjakan sholat sunnah sebelum Maghrib dua rakaat, menghadap kiblat karena Allah."
Niat 2 Rakaat setelah Sholat Isya
أصَلَّى سُنَّةَ العِشَاءِ بَعْدِيَّةً رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى
Arab-latin: Ushalli sunnatal 'isyaa'i rak'ataini ba'diyyatan lillaahi ta'aalaa.
Artinya: "Aku niat sholat sunnah sesudah Isya 2 rakaat karena Allah Ta'ala."
Niat 2 Rakaat sebelum Sholat Subuh
أصَلَّى سُنَّةَ الصُّبْحِ رَكْعَتَيْنِ قَبْلِيَّةٌ لِلَّهِ تَعَالَى
Arab-latin: Ushalli sunnatash shubhi rak'ataini qabliyyatan lillaahi ta'aalaa.
Artinya: "Aku niat sholat sunnah sebelum Subuh 2 rakaat karena Allah Ta'ala."
Keutamaan Sholat Sunnah Rawatib
Mengerjakan 12 rakaat sholat sunnah rawatib memiliki sejumlah keutamaan. Mengacu pada sumber sebelumnya, Ummu Habibah mengatakan pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda,
مَنْ صَلَّى اثْنَتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً فِي يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ بُنِيَ لَهُ بِهِنَّ بَيْتُ فِي الْجَنَّةِ
Artinya: "Barang siapa yang sholat 12 rakaat dalam sehari semalam, maka dengan sholat tersebut dia akan dibangunkan sebuah rumah di surga."
Ummu Habibah berkata, "Sejak aku mendengarnya dari Rasulullah, maka aku tidak pernah meninggalkannya."
Anbasah berkata, "Sejak aku mendengarnya dari Ummu Habibah, maka aku tidak pernah melewatkannya."
Amr bin Aus berkata, "Sejak mendengarnya dari Anbasah, aku tidak pernah meninggalkannya."
Nu'man bin Salim berkata, "Sejak mendengarnya dari Amr bin Aus, aku tidak pernah meninggalkannya."¹
Ash-Shan'ani mengatakan, "Seakan-akan maksudnya adalah setiap sehari-semalam, bukan satu hari atau satu malam dari hari-hari dan malam-malam yang ada."
Riwayat lainnya, Ummu Habibah menuturkan mendengar Rasulullah SAW bersabda,
مَنْ حَافَظَ عَلَى أَرْبَعٍ قَبْلَ الظُّهْرِ وَ أَرْبَعِ بَعْدَهَا حَرَّمَهُ اللَّهُ عَلَى النَّارِ
Artinya: "Barang siapa yang senantiasa menjaga empat rakaat sebelum Zuhur dan empat rakaat sesudahnya, niscaya Allah mengharamkan dirinya dari neraka."
Asy-Syaukani berkata, "Jadi, tidaklah diharamkan dari neraka, selain orang yang selalu menjaganya."
Wallahu a'lam.
(kri/kri)
Komentar Terbanyak
MUI Kecam Rencana Israel Ambil Alih Masjid Al Ibrahimi di Hebron
Pengumuman! BP Haji Buka Lowongan, Rekrut Banyak SDM untuk Persiapan Haji 2026
Merapat! Lowongan di BP Haji Bisa untuk Nonmuslim