Setelah berlalunya Idul Adha, umat Islam kembali disunnahkan untuk menunaikan ibadah puasa. Salah satu yang dianjurkan adalah puasa Ayyamul Bidh, yaitu puasa tiga hari di pertengahan bulan Hijriah. Sebelum menjalankannya, penting untuk memahami bacaan niat puasa Ayyamul Bidh agar ibadah ini dilakukan sesuai tuntunan syariat.
Puasa sunnah ini tidak hanya memberi pahala, tetapi juga mendidik diri dalam pengendalian nafsu dan kedisiplinan. Ibadah ringan tetapi penuh keutamaan ini bisa menjadi penyambung semangat ibadah setelah suasana Idul Adha berlalu.
Lantas, bagaimanakah bacaan niat puasa Ayyamul Bidh yang dilaksanakan pada Juni 2025? Mari simak penjelasan lengkapnya!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bacaan Niat Puasa Ayyamul Bidh Juni 2025
Dalam buku Koleksi Doa & Dzikir Sepanjang Masa karya Ustadz Ali Amrin Al Qurawy dijelaskan bahwa niat puasa Ayyamul Bidh cukup dilakukan di dalam hati. Waktu berniat dapat dimulai sejak malam sebelumnya hingga sebelum matahari tergelincir di siang hari, selama belum melakukan hal yang membatalkan puasa.
Asalkan seseorang meniatkan diri untuk menjalankan puasa sunnah pada pertengahan bulan Hijriah sebagaimana diajarkan Rasulullah SAW, maka niat tersebut sudah dianggap sah. Meski begitu, tidak ada larangan bila seseorang ingin melafalkan niat puasa Ayyamul Bidh secara lisan. Berikut adalah bacaan niat yang bisa diucapkan:
ΩΩΩΩΩΩΨͺΩ Ψ΅ΩΩΩΩ Ω ΩΩΩΩΩ Ω Ψ§ΩΩΨ¨ΩΩΩΨΆΩ Ψ³ΩΩΩΩΨ©Ω ΩΩΩΩΩΩΩ ΨͺΩΨΉΩΨ§ΩΩΩ
Nawaitu shauma yaumi al-biidh sunnatan lillaahi ta'aalaa
Artinya: "Saya berniat puasa sunnah Ayyamul Bidh karena Allah Ta'ala."
Keutamaan Mengerjakan Puasa Ayyamul Bidh
Masih merujuk pada penjelasan dalam buku Koleksi Doa & Dzikir Sepanjang Masa karya Ustadz Ali Amrin Al Qurawy, puasa Ayyamul Bidh memiliki banyak keutamaan yang dapat dirasakan dari sisi rohani, kesehatan tubuh, serta pahala yang besar dari Allah.
1. Menghidupkan Sunnah Rasulullah SAW
Segala anjuran Rasulullah SAW selalu membawa kebaikan dan manfaat bagi umatnya. Saat seorang Muslim menjalankan puasa Ayyamul Bidh, artinya ia tengah meneladani sunnah Nabi yang penuh keberkahan.
Mengikuti sunnah ini adalah salah satu bentuk kecintaan kepada Rasulullah yang dapat mendekatkan seseorang dengannya di akhirat kelak. Anjuran ini juga menjadi bentuk kasih sayang Nabi kepada umatnya agar memperoleh pahala besar. Dalam hadits disebutkan:
"Puasa tiga hari setiap bulan adalah seperti puasa sepanjang tahun." (HR. Bukhari, no. 1979; Muslim, no. 1159)
2. Pahala Setara Puasa Setahun Penuh
Salah satu keutamaan besar dari puasa Ayyamul Bidh adalah pahala yang seolah-olah setara dengan berpuasa sepanjang tahun. Karena dalam Islam satu kebaikan dibalas sepuluh kali lipat, maka tiga hari berpuasa dalam sebulan dihitung sama seperti tiga puluh hari.
Jika dilakukan setiap bulan, berarti satu tahun penuh dihiasi dengan pahala puasa. Sebagaimana disebutkan dalam hadits dari Abdullah bin 'Amr bin 'Ash:
"Rasulullah SAW bersabda kepadaku: 'Berpuasalah tiga hari setiap bulan, karena satu kebaikan dibalas sepuluh kali lipat. Maka itu seperti puasa sepanjang masa.'" (HR. Bukhari dan Muslim)
Ini menegaskan bahwa ibadah yang sederhana tetapi rutin dapat menghasilkan pahala yang luar biasa besar.
3. Menjaga Kesehatan dan Memberi Waktu Istirahat bagi Tubuh
Puasa Ayyamul Bidh bukan hanya bermanfaat untuk sisi spiritual, tetapi juga memberi dampak positif bagi kesehatan. Dengan mengurangi asupan makanan dan minuman selama beberapa waktu, tubuh diberikan kesempatan untuk melakukan proses pemulihan dan pembersihan alami.
Rasulullah SAW sangat memperhatikan keseimbangan antara rohani dan fisik. Anjuran untuk berpuasa tiga hari setiap bulan mencerminkan perhatian beliau terhadap kondisi kesehatan umat. Dengan tubuh yang lebih sehat, seorang Muslim dapat melaksanakan ibadah lainnya dengan lebih baik dan optimal.
Perbedaan Pelaksanaan Puasa Ayyamul Bidh pada Bulan Dzulhijjah
Puasa Ayyamul Bidh merupakan salah satu ibadah sunnah yang dilaksanakan setiap bulan Hijriah pada tiga tanggal tertentu, yaitu tanggal 13, 14, dan 15. Ketiga hari ini dikenal sebagai Ayyamul Bidh atau hari-hari putih karena pada malam harinya bulan tampak terang dan berbentuk bulat sempurna di langit.
Khusus untuk bulan Dzulhijjah, pelaksanaan puasa ini memiliki pengecualian. Mengacu pada penjelasan Khalifa Zain Nasrullah dalam bukunya Siapa Berpuasa Dimudahkan Urusannya, meskipun tanggal 13 Dzulhijjah termasuk dalam rentang hari putih, umat Islam tidak boleh berpuasa pada hari itu.
Sebab, tanggal tersebut masih masuk dalam rangkaian hari tasyrik, yaitu tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah, yang termasuk hari-hari yang dilarang untuk berpuasa. Maka dari itu, puasa Ayyamul Bidh di bulan ini hanya dapat dilakukan pada tanggal 14 dan 15 saja.
Oleh karena itu, puasa Ayyamul Bidh Juni 2025 hanya dilaksanakan pada dua hari berikut ini:
- Selasa, 10 Juni 2025: 14 Dzulhijjah 1446 H
- Rabu, 11 Juni 2025: 15 Dzulhijjah 1446 H
Demikian penjelasan lengkap mengenai bacaan niat puasa Ayyamul Bidh yang dilaksanakan pada Juni 2025. Semoga bermanfaat!
(sto/dil)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
Jokowi Berkelakar soal Ijazah di Reuni Fakultas Kehutanan UGM
Blak-blakan Jokowi Ngaku Paksakan Ikut Reuni buat Redam Isu Ijazah Palsu