Jangan Asal Berangkat! Ini Bekal Penting Jamaah Umrah Mandiri

Jangan Asal Berangkat! Ini Bekal Penting Jamaah Umrah Mandiri

Devi Setya - detikHikmah
Senin, 27 Okt 2025 14:05 WIB
Jangan Asal Berangkat! Ini Bekal Penting Jamaah Umrah Mandiri
ilustrasi umrah Foto: Getty Images/iStockphoto/Gatot Adriansyah
Jakarta -

Melaksanakan ibadah umrah merupakan impian banyak umat Islam di seluruh dunia. Apalagi saat ini pemerintah melegalkan umrah mandiri, diperkirakan akan banyak umat Islam yang melaksanakan umrah secara mandiri.

Seperti diketahui, UU No 14 tahun 2025 tentang perubahan ketiga atas UU No. 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah, pasal 86 ayat 1 huruf b menyatakan perjalanan ibadah umrah bisa dilakukan secara mandiri. Padahal sebelumnya, umrah hanya bisa dilakukan melalui Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU).

"Perjalanan Ibadah Umrah dilakukan: a. melalui PPIU; b. secara mandiri; atau c. melalui Menteri," bunyi pasal 86 tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ada banyak pertimbangan mengapa seorang muslim memilih berangkat secara mandiri tanpa bergabung dalam rombongan travel. Beberapa alasanya yakni untuk menekan biaya, menyesuaikan waktu, hingga ingin lebih bebas dalam beribadah.

ADVERTISEMENT

Namun, perlu disadari bahwa umrah mandiri tidak bisa dilakukan sembarangan. Jamaah perlu menyiapkan berbagai bekal, bukan hanya uang dan tiket pesawat, tetapi juga pengetahuan, dokumen, serta kesiapan fisik dan mental. Tanpa persiapan yang matang, ibadah umrah bisa menjadi berat, bahkan berisiko mengganggu kekhusyukan beribadah.

Berikut panduan lengkap tentang bekal penting yang wajib disiapkan oleh jamaah umrah mandiri sebelum berangkat ke Tanah Suci.

Bekal Penting Jemaah Umrah Mandiri

1. Bekal Ilmu

Bekal pertama dan paling utama bagi jamaah umrah mandiri adalah ilmu tentang ibadah umrah itu sendiri. Pelajari rukun dan wajib umrah sebelum memutuskan untuk berangkat secara mandiri.

Dikutip dari buku Panduan Umrah Lengkap karya DM. A. Fuad Rahman, berikut urutan rukun dan wajib umrah:

Wajib Umrah

Syarat wajib untuk dapat melaksanakan umroh adalah sebagai berikut:

  • Muslim
  • Mukallaf (Sudah dibebani syariat)
  • Mampu
  • Merdeka

Rukun Umrah

1. Ihram

Ihram adalah niat untuk memulai ibadah umrah, disertai dengan menjauhi semua larangan ihram. Ihram bukan sekadar memakai pakaian putih, tetapi dimulai dari niat di hati.

Rasulullah SAW bersabda:

"Sesungguhnya segala amal tergantung pada niat, dan setiap orang akan mendapatkan sesuai dengan apa yang ia niatkan." (HR. Bukhari dan Muslim)

Selain itu, Allah SWT berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 196,

"Dan sempurnakanlah haji dan umrah karena Allah."

Niat ihram dilakukan dari miqat, yaitu batas tempat yang telah ditentukan untuk memulai ihram. Setiap jamaah yang melewati miqat tanpa niat ihram wajib membayar dam.

2. Thawaf

Thawaf berarti mengelilingi Ka'bah sebanyak tujuh kali putaran dengan posisi Ka'bah di sebelah kiri jamaah, dimulai dan diakhiri di Hajar Aswad.

Rasulullah SAW bersabda,

"Barang siapa thawaf di Baitullah tujuh kali putaran dan shalat dua rakaat, maka pahalanya seperti memerdekakan seorang budak." (HR. Tirmidzi)

3. Sa'i

Sa'i adalah berjalan atau berlari kecil antara bukit Shafa dan Marwah sebanyak tujuh kali. Dimulai dari Shafa dan berakhir di Marwah.

4. Tahallul

Tahallul berarti mengakhiri keadaan ihram dengan mencukur atau memendekkan rambut kepala setelah selesai thawaf dan sa'i.

5. Tertib

Tertib berarti melaksanakan rukun-rukun umrah secara berurutan.
Artinya, jamaah tidak boleh mendahulukan satu rukun sebelum menyelesaikan rukun sebelumnya.

Tanpa pengetahuan yang cukup, jamaah bisa melakukan kesalahan dalam niat, urutan ibadah, atau pelaksanaan ritual.

2. Bekal Dokumen: Pastikan Semua Administrasi Lengkap

Jamaah umrah mandiri bertanggung jawab penuh atas semua dokumen perjalanan. Pastikan seluruh persyaratan berikut sudah siap jauh hari sebelum keberangkatan:

  • Paspor yang masih berlaku minimal 7 bulan.
  • Visa umrah resmi dari Kerajaan Arab Saudi.
  • Tiket pesawat pulang-pergi.
  • Bukti pemesanan hotel di Makkah dan Madinah.
  • Sertifikat vaksin meningitis
  • Asuransi perjalanan internasional.

Selain itu, penting untuk menyimpan semua dokumen dalam bentuk digital di ponsel sebagai cadangan, jika terjadi kehilangan di perjalanan.

3. Bekal Keuangan

Biaya umrah mandiri bisa lebih fleksibel, tetapi juga memiliki risiko pengeluaran tak terduga. Karena itu, jamaah perlu membuat rencana keuangan yang realistis.

Beberapa pos penting yang perlu diperhitungkan:

  • Tiket pesawat dan penginapan.
  • Transportasi lokal (taksi, bus antar kota, ziarah).
  • Makan dan kebutuhan harian.
  • Biaya tambahan (laundry, tip, oleh-oleh).
  • Dana darurat untuk situasi tak terduga.

Gunakan kartu debit internasional atau aplikasi e-wallet global yang diterima di Arab Saudi untuk mempermudah transaksi. Hindari membawa uang tunai berlebihan, tetapi pastikan tetap memiliki uang riyal secukupnya untuk kebutuhan kecil.

4. Bekal Kesehatan

Ibadah umrah memerlukan tenaga ekstra. Aktivitas thawaf dan sa'i yang dilakukan berulang, ditambah suhu ekstrem di Tanah Suci, menuntut kondisi fisik yang prima.

Bekal kesehatan yang harus disiapkan antara lain:

  • Pemeriksaan kesehatan sebelum berangkat
  • Obat-obatan pribadi
  • Masker dan hand sanitizer untuk menjaga kebersihan.
  • Krim pelembap, kacamata hitam, dan tabir surya untuk melindungi dari panas.
  • Alas kaki ringan namun kuat untuk perjalanan panjang.

Rasulullah SAW mengingatkan pentingnya menjaga tubuh:

"Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah daripada mukmin yang lemah." (HR. Muslim)

5. Bekal Ibadah

Selain perlengkapan pribadi, jamaah perlu menyiapkan bekal ibadah yang akan membantu selama di Tanah Suci. Berikut yang perlu dibawa:

  • Kain ihram (untuk pria) dan pakaian tertutup yang nyaman (untuk wanita).
  • Sabuk ihram atau dompet kecil untuk menyimpan uang dan kartu.
  • Buku doa dan panduan umrah.
  • Sajadah lipat, tas kecil, serta botol air zamzam kosong.
  • Mukena, kaus kaki, dan pakaian yang sopan untuk sholat di masjid.

Sebaiknya gunakan pakaian yang ringan, menyerap keringat, dan mudah dicuci. Hindari membawa barang terlalu banyak agar perjalanan tetap ringan dan praktis.

6. Bekal Mental dan Akhlak

Bekal terakhir yang tidak kalah penting adalah niat dan akhlak.
Perjalanan umrah bukan sekadar wisata religi, tetapi perjalanan spiritual menuju ampunan Allah SWT.

Perbaiki niat sebelum berangkat, hanya karena Allah SWT, bukan demi status sosial atau pamer pengalaman. Saat di Tanah Suci, jagalah sikap dan lisan. Hindari bertengkar, membicarakan orang lain, atau berbuat kasar kepada sesama jamaah.

7. Bekal Teknologi

Sebagai jamaah mandiri, teknologi dapat menjadi penolong utama selama perjalanan. Beberapa aplikasi penting yang sebaiknya diunduh sebelum berangkat:

  • Nusuk (resmi dari pemerintah Arab Saudi) untuk izin masuk ke Raudhah dan informasi umrah.
  • Tawakkalna dan Absher untuk keperluan administratif dan keamanan.
  • Google Maps atau Muslim Pro untuk navigasi dan arah kiblat.
  • Translator Arabic-English/Indonesia untuk komunikasi dasar.




(dvs/erd)
Umrah Mandiri

Umrah Mandiri

21 konten
Pemerintah melalui Kementerian Agama resmi melegalkan umrah mandiri 2025. Artinya, jamaah kini bisa mengurus visa umrah sendiri, memesan tiket, dan mengatur keberangkatan ke Tanah Suci tanpa bergantung pada biro perjalanan resmi.

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads