Sayyidul istighfar adalah doa istighfar terbaik dan paling utama yang diajarkan langsung oleh Rasulullah SAW.
Sayyidul istighfar disebut sebagai "pemimpin istighfar" karena kandungannya yang sangat lengkap, mencakup pengakuan tauhid, kesadaran akan nikmat Allah SWT, pengakuan akan dosa, serta permohonan agar Allah SWT mengampuni kesalahan seorang hamba.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bagi seorang muslim, membaca sayyidul istighfar dengan benar bukan sekadar melafalkan kata-kata, tetapi menghadirkan hati, menundukkan jiwa, dan menegaskan ketergantungan penuh kepada Allah SWT.
Dalam sabdanya, Rasulullah SAW berkata,
سيد الاستغفار أن تقول : اللهم أنت ربي لاإله إلا أنت ، خلقتني وأنا عبدك ، وأنا على عهدك ووعدك ما استطعت ، أعوذ بك من شر ما صنعت ، أبوء لك بنعمتك علي ، وأبوء بذنبي فاغفر لي ، فإنه لا يغفر الذنوب إلا أنت " . قال : " ومن قالها من النهار موقنا بها فمات من يومه قبل أن يمسي فهو من أهل الجنة ، ومن قالها من الليل وهو موقن بها فمات قبل أن يصبح فهو من أهل الجنة " . رواه البخاري .
Artinya: "Sayyidul Istighfar adalah Allahumma Anta rabbii laa ilaaha illaa anta khalaqtanii wa anna 'abduka wa anaa 'alaa 'ahdika wa wa'dika. Mastatha'tu a'uudzu bika min syarri maa shana'tu abuu u laka bini' matika 'alayya wa abuu-u bidzanbii faghfir lii fa innahu laa yagfirudz dzunuuba illa anta. "Barangsiapa mengucapkannya (Sayyidul istighfar) di siang hari dengan meyakininya lalu dia mati pada hari itu sebelum sore hari, maka dia termasuk penghuni surga. Dan barangsiapa mengucapkannya di malam hari dengan meyakininya lalu dia mati pada malam itu sebelum pagi, maka dia termasuk penghuni surga." (HR Bukhari).
Bacaan Sayyidul Istighfar
Dikutip dari kitab Riyadhus Shalihin oleh Imam An-Nawawi, berikut bacaan Sayyidul Istighfar lengkap dalam tulisan Arab, latin dan artinya:
اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ
Arab latin: Allahumma anta rabbii laa ilaaha illaa anta khalaqtanii wa anna 'abduka wa anaa 'alaa 'ahdika wa wa'dika. Mastatha'tu a'uudzu bika min syarri maa shana'tu abuu u laka bini' matika 'alayya wa abuu-u bidzanbii faghfir lii fa innahu laa yagfirudz dzunuuba illa anta
Artinya: "Wahai Tuhanku, Engkau Tuhanku. Tiada tuhan yang disembah selain Engkau. Engkau yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku berada dalam perintah iman sesuai perjanjian-Mu sebatas kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan yang kuperbuat. Kepada-Mu, aku mengakui segala nikmat-Mu padaku. Aku mengakui dosaku. Maka itu ampunilah dosaku. Sungguh tiada yang mengampuni dosa selain Engkau." (HR Bukhari).
Tata Cara Membaca Sayyidul Istighfar
Dikutip dari buku Ternyata Kita Tak Pantas Masuk Surga karya H. Ahmad Zacky, terdapat tata cara dan adab yang dianjurkan ketika mengamalkan sayyidul istighfar.
1. Membaca pada Waktu yang Dianjurkan
Rasulullah SAW secara khusus mengajarkan Sayyidul Istighfar untuk dibaca pada dua waktu utama yakni pada pagi dan sore hari.
Waktu Pagi
Dibaca setelah Subuh atau sejak terbit fajar sampai menjelang waktu Dhuha.
Tujuannya untuk memulai hari dengan memohon perlindungan dan keberkahan.
Waktu Petang
Dibaca menjelang Maghrib atau setelah Ashar hingga masuk malam.
Tujuannya untuk menutup hari dengan memohon ampun dan perlindungan Allah.
Meski begitu, doa ini juga boleh dibaca kapan saja, karena istighfar dianjurkan setiap waktu.
2. Bacaan Doa Taubat
Menurut Imam at-Thibi, sayyidul istighfar mencakup makna taubat secara keseluruhan.
Ibnu Abi Jamrah berkata, "Di dalam doa ini terdapat, pengakuan uluhiyyah (tauhid) kepada Allah SWT semata, pengakuan bahwa Dia adalah al-Khaliq (pencipta), pengakuan perjanjian dan pengharapan janji, berlindung dari pelanggaran seorang hamba kepada dirinya, menyandarkan semua nikmat kepada pembuatnya dan menyandarkan dosa pada dirinya, antusias pada maghfirah dan pengakuan bahwa tiada satu pun yang dapat melakukan semua itu selain Allah SWT."
3. Tidak Tergesa-gesa
Dalam membaca sayyidul istighfar, seseorang juga dianjurkan untuk tidak tergesa-gesa. Lafaz doa sebaiknya diucapkan perlahan dan tenang, memberi ruang bagi hati untuk memahami maknanya.
Jika memungkinkan, doa ini dibaca dalam kondisi suci, duduk dengan tenang, dan menghadap kiblat. Meskipun tidak bersifat wajib, adab-adab ini diperhatikan para ulama sebagai bentuk penghormatan terhadap doa yang istimewa ini.
(dvs/inf)












































Komentar Terbanyak
Benarkah Malaikat Tidak Masuk Rumah yang Ada Anjingnya? Ini Penjelasan Ulama
7 Adab terhadap Guru Menurut Ajaran Rasulullah dan Cara Menghormatinya
Hukum Memakan Balut bagi Muslim, Halal atau Haram?