Ini yang Disita KPK Saat Geledah Rumah Fuad Bos Maktour

Ini yang Disita KPK Saat Geledah Rumah Fuad Bos Maktour

Hanif Hawari - detikHikmah
Selasa, 16 Sep 2025 15:31 WIB
Pemilik agensi perjalanan haji Maktour, Fuad Hasan Masyhur (tengah) berjalan keluar usai menjalani pemeriksaan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis (28/8/2025). KPK memanggil Fuad Hasan Masyhur sebagai saksi kasus dugaan korupsi dalam penentuan kuota dan penyelenggaraan ibadah haji pada Kementerian Agama tahun 2023-2024.
Pemilik agensi perjalanan haji Maktour, Fuad Hasan Masyhur (tengah). Foto: Ari Saputra/detikcom
Jakarta -

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan penggeledahan di rumah pemilik biro perjalanan haji Maktour Travel, Fuad Hasan, terkait kasus dugaan korupsi kuota haji. Sejumlah dokumen disita.

Fuad Hasan, saat dimintai konfirmasi detikcom, Selasa (16/9/2025), membenarkan kabar tersebut. Ia menjelaskan penggeledahan di rumahnya sudah berlangsung sekitar dua minggu lalu, beberapa hari setelah kantornya juga digeledah.

"Jadi bukan kemarin. Sudah dua minggu lalu yang habis dari kantor. Mungkin kali ini KPK baru berkesempatan untuk sampaikan," kata Fuad.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam penggeledahan tersebut, KPK menyita beberapa barang bukti. Saat ditanya lebih lanjut apa saja yang diamankan, Fuad tidak merincinya.

ADVERTISEMENT

"Ada dokumen-dokumen yang mungkin KPK beranggapan itu menyangkut masalah haji. Jadi ada yang diambil. Mungkin ada beberapa item, anak-anak saya sampaikan," tutur Fuad.

Meski demikian, Fuad menyatakan dirinya dan Maktour akan bersikap kooperatif. Ia berjanji akan proaktif dalam memberikan informasi atau dokumen apa pun yang dibutuhkan oleh KPK untuk mengungkap kasus dugaan korupsi kuota haji tersebut.

"Sepanjang KPK membutuhkan, kami insyaallah akan proaktif untuk selalu memberikan informasi atau apa yang dibutuhkan. Jadi insyaallah apa yang diinginkan, semua kami akan lebih proaktif. Tidak pernah kami diminta untuk hadir atau untuk apa, kami lalai insyaallah nggak," ungkap Fuad.

Fuad Hasan menekankan bahwa Maktour yang sudah berdiri selama 41 tahun tidak akan merusak kredibilitasnya hanya demi kuota haji khusus yang menyimpang. Ia menjamin perusahaannya selalu taat pada aturan yang ditetapkan pemerintah.

"Yakinlah, Maktour, selalu taat kepada semua aturan. Kami yakin bahwa tidak ada hal-hal yang kami berbuat di luar ketentuan yang sudah digariskan oleh pemerintah," jelas Fuad.

"Disuruh isi, kami isi. Kami tidak ada hal-hal yang menyimpang. Insyaallah. Masa 41 tahun hanya gara-gara kuota baru pertama diberikan, kami harus merusak kredibilitas Maktour. Insyaallah kami akan jaga amanah dari masyarakat," tukasnya.

Sebelumnya, juru bicara KPK Budi Prasetyo mengatakan penggeledahan rumah Fuad disaksikan oleh keluarga. Hal itu sudah menjadi prosedur KPK dalam melakukan penggeledahan.

"Jadi memang dalam prosedur penggeledahan ada pihak-pihak yang berwenang di rumah itu atau di kantor itu untuk menyaksikan dalam proses penggeledahannya. Sekaligus bisa menunjukkan apa-apa saja yang dicari, lokasinya dimana itu bisa menunjukkan," kata Budi Prasetyo kepada wartawan di gedung Merah Putih KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (15/9/2025), dikutip detikNews.




(hnh/kri)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads