Tidak hafal bacaan sujud tilawah kerap menjadi pertanyaan di kalangan muslim, khususnya bagi mereka yang baru belajar fiqih salat dan tilawah Al-Qur'an. Kondisi ini sering terjadi saat seseorang membaca ayat sajdah secara tiba-tiba, baik di dalam maupun di luar salat.
Dalil sujud tilawah bersandar pada hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah RA. Rasulullah SAW bersabda,
"Apabila seseorang membaca ayat sajdah lalu ia sujud, maka menyingkirlah setan dengan menangis berkata: Sungguh celaka, manusia diperintah sujud lalu ia sujud, maka baginya surga. Sedangkan aku diperintah sujud tetapi aku membangkang, maka bagiku neraka." (HR Ahmad, Muslim, dan Ibnu Majah)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setan sendiri enggan sujud, seperti dikatakan dalam firman Allah SWT,
ŮŮاŮذŮا ŮŮŘąŮŘŚŮ ŘšŮŮŮŮŮŮŮ٠٠اŮŮŮŮŘąŮاٰŮŮ ŮŮا ŮŮŘłŮŘŹŮŘŻŮŮŮŮŮ Ű ŰŠ
Artinya: "Apabila Al-Qur'an dibacakan kepada mereka, mereka tidak (mau) bersujud." (QS Al-InsyiqÄq: 21)
Bacaan Sujud Tilawah
Ketika seorang Muslim mendengar atau membaca ayat sajdah, dianjurkan untuk melaksanakan sujud tilawah sebagai bentuk ketundukan dan pengagungan kepada Allah SWT. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam buku 1/2 Jam Sehari Bisa Baca dan Hafal Al-Qur'an: Plus Tabel Ayat Mutasyabih (Mirip) & Rasm Utsmani (Kaidah Menulis Ayat Al-Qur'an) karya Ustadz Arif Rahman.
Dalam salah satu riwayat dari sahabat 'Ali bin Abi Thalib RA, disebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW membaca doa tertentu ketika melakukan sujud. Adapun bacaan sujud tilawah yang lebih lengkap tersebut adalah sebagai berikut:
اŮŮŮŮŮŮŮ ŮŮ ŮŮŮŮ ŘłŮŘŹŮŘŻŮŘŞŮ ŮŮبŮŮ٠آ٠ŮŮŮŘŞŮ ŮŮŮŮŮŮ ŘŁŮŘłŮŮŮŮ ŮŘŞŮ ŘłŮŘŹŮŘŻŮ ŮŮŘŹŮŮŮŮ ŮŮŮŮŮذŮŮ ŘŽŮŮŮŮŮŮŮ ŮŮŘľŮŮŮŮŘąŮŮŮ ŮŮŘ´ŮŮŮŮ ŘłŮŮ ŮŘšŮŮŮ ŮŮبŮŘľŮŘąŮŮŮ ŘŞŮبŮاعŮŮ٠اŮŮŮŮŮŮ ŘŁŮŘŮŘłŮŮ٠اŮŮŘŽŮاŮŮŮŮŮŮŮ
Latin: Allahumma laka sajadtu, wa bika aamantu wa laka aslamtu, sajada wajhi lilladzi khalaqahu, wa shawwarahu, wa syaqqa sam'ahu, wa basharahu. Tabarakallahu ahsanul khaliqiin.
Artinya: "Ya Allah, kepada-Mu lah aku bersujud, karena-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah diri. Wajahku bersujud kepada Penciptanya, yang Membentuknya, yang Membentuk pendengaran dan penglihatannya. Maha Suci Allah Sebaik-baik Pencipta." (HR Muslim)
Sujud tilawah disunnahkan baik di dalam atau di luar salat. Disyaratkan menghadap kiblat, suci dari hadats, boleh diawali dari berdiri atau duduk, boleh dengan atau tanpa membaca takbiratul ihram.
Lantas, bagaimana ketentuan sujud tilawah bagi seseorang yang belum menghafal bacaan doanya? Apakah bacaan tersebut boleh diganti dengan lafaz lain atau cukup dengan tasbih?
Pengganti Bacaan Sujud Tilawah
Masih dikutip dari sumber yang sama, para ulama menjelaskan bahwa bacaan dalam sujud tilawah hukumnya sunnah dan tidak bersifat wajib.
Dengan demikian, apabila seseorang tidak menghafal bacaan sujud tilawah secara lengkap, ia tetap diperbolehkan membaca tasbih sebagaimana bacaan dalam sujud salat, seperti SubḼÄna Rabbiyal A'lÄ.
Hal ini didukung oleh riwayat dari Hudzaifah RA yang menceritakan tata cara salat Nabi Muhammad SAW. Dalam riwayat tersebut disebutkan bahwa ketika bersujud, Rasulullah SAW membaca:
ŘłŮبŮŘŮاŮŮ ŘąŮبŮŮŮ٠اŮŮŘŁŮŘšŮŮŮŮ
Latin: Subhaana rabbiyal a'laa
Artinya: "Maha Suci Allah Yang Maha Tinggi." (HR Muslim)
Bahkan, sebagian ulama berpendapat bahwa berdoa dengan lafaz apa pun yang mengandung pujian kepada Allah SWT sudah dianggap mencukupi, selama sujud tilawah tersebut dilakukan dengan niat yang benar dan disertai tuma'ninah.
Oleh karena itu, tidak menghafal bacaan sujud tilawah bukanlah penghalang untuk melaksanakannya. Islam memberikan kemudahan dalam pelaksanaan ibadah, selama esensi perintahnya tetap dijalankan. Dengan pemahaman ini, umat Islam diharapkan tidak ragu untuk melakukan sujud ketika menjumpai ayat sajdah dalam Al-Qur'an.
(kri/kri)












































Komentar Terbanyak
Sosok Pria Muslim Hentikan Penembakan Massal Yahudi di Pantai Bondi
Benarkah Malaikat Tidak Masuk Rumah yang Ada Anjingnya? Ini Penjelasan Ulama
Ditjen PHU Pamit dari Kemenag setelah 75 Tahun Tangani Haji Indonesia