Keberangkatan jemaah haji Khusus akan dimulai pada 13 Mei 2025. Sebanyak 17.680 jemaah siap bertolak ke Tanah Suci.
"Sebagai informasi, kloter pertama jemaah haji khusus akan berangkat pada tanggal 13 Mei 2025 atau tinggal beberapa hari lagi," kata Direktur Umrah dan Haji Khusus, Nugraha Stiawan, dalam konferensi pers yang ditayangkan di YouTube Kemenag, Jumat (9/5/2025).
"Total kloter haji khusus tahun ini adalah 17.680 jemaah atau 8 persen dari total kuota haji Indonesia," lanjutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nugraha Stiawan meminta kepada seluruh pemangku kepentingan, termasuk Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK), untuk memastikan seluruh aspek layanan jemaah telah siap secara menyeluruh. Artinya, setiap langkah pelayanan harus disiapkan dengan matang.
"Mulai dari keberangkatan jemaah haji, penjemputan di Tanah Suci, akomodasi, transportasi, hingga layanan kesehatan dan tentunya bimbingan ibadah bagi seluruh jemaah," jelasnya.
Kami berharap seluruh PIHK dan petugas yang bertugas di lapangan dapat menjalankan amanah ini dengan sungguh-sungguh. Karena sesungguhnya, menjaga kenyamanan dan keselamatan jemaah adalah bagian dari ibadah," sambung Nugraha.
Dalam rangka memastikan kelancaran dan kualitas pelayanan bagi ribuan jemaah haji khusus, Kemenag mengambil langkah proaktif dengan menggelar orientasi khusus bagi para petugas yang akan mendampingi mereka. Untuk pertama kalinya, kegiatan orientasi ini melibatkan petugas dari 156 pemegang bendera PIHK, yang mewakili 336 PIHK yang memberangkatkan jemaah tahun ini.
"Alhamdulillah, untuk pertama kalinya, Kementerian Agama telah mengadakan orientasi petugas haji Khusus. Ini menjadi tonggak penting dalam peningkatan kualitas penyelenggaraan ibadah haji Khusus," ujar Nugraha.
Dalam orientasi tersebut, para petugas mendapatkan pembekalan teknis dan pelatihan penanganan situasi darurat. Kegiatan ini juga melibatkan lintas kementerian, termasuk Kementerian Kesehatan, Kementerian Luar Negeri, serta Kantor Urusan Haji Indonesia di Jeddah.
"Tujuannya adalah agar semua petugas haji Khusus memahami medan tugasnya dengan baik dan siap berkoordinasi saat menghadapi kondisi darurat di lapangan. Kami juga tekankan pentingnya komunikasi dan kekompakan lintas instansi," imbuhnya.
Walau berasal dari latar belakang berbeda, semua petugas di lapangan adalah satu tim dengan satu tujuan. Yakni melayani jemaah dengan amanah dan sepenuh hati.
Nugraha juga mengingatkan bahwa penyelenggaraan haji Khusus tidak boleh dipandang hanya sebagai bisnis perjalanan. Ia menegaskan pentingnya menjaga marwah dan kepercayaan jemaah terhadap kualitas layanan haji Indonesia.
"Ini adalah ladang amanah, ladang ibadah, dan ladang pertaruhan kepercayaan dari para jemaah. Mari kita jaga bersama marwah penyelenggaraan haji Indonesia," serunya.
Ia berharap seluruh jemaah haji Khusus dapat menjalankan ibadah dengan lancar dan kembali ke Tanah Air dalam kondisi sehat, tenang, dan penuh berkah.
"Pastikan setiap jemaah haji Khusus kembali dengan hati yang tenang, tubuh yang sehat, dan jiwa yang bersih setelah menjalankan ibadah suci ini. Haji Indonesia aman, nyaman, mabrur sepanjang umur," pungkasnya.
Ikuti dan simak laporan kabar haji langsung dari Tanah Suci di detik.com
(hnh/lus)
Komentar Terbanyak
MUI Konfirmasi Dugaan Nampan MBG Terpapar Minyak Babi
Erdogan Sebut Kematian di Gaza Itu Genosida Total dan Hamas Bukan Teroris
Batas Wilayah Palestina dan Israel Jika Tercapai Solusi Dua Negara