60 Persen Kuota Murur Terpenuhi, Skema Berangkat Duluan Dibatalkan

Kabar Haji dari Tanah Suci

60 Persen Kuota Murur Terpenuhi, Skema Berangkat Duluan Dibatalkan

Erna Mardiana - detikHikmah
Minggu, 09 Jun 2024 19:11 WIB
Jamaah haji menunggu kendaraan untuk mengantarkan mabit ke Muzdalifah di Arafah, Arab Saudi, Selasa (27/6/2023). Jamaah haji Indonesia melakUkan prosesi selanjutnya yakni mabit dan mengambil kerikil di Muzdalifah untuk melontar jumrah di Jamarat. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/aww.
Ilustrasi jemaah haji di Muzdalifah. (Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)
Makkah -

Sebanyak 32.554 jemaah haji Indonesia sudah terdaftar untuk melaksanakan skema murur di Muzdalifah. Ada perubahan rencana yang awalnya jemaah skema murur akan berangkat lebih dulu dari Arafah, kini bersama-sama dengan jemaah haji lainnya.

"Sudah ada 32.554 jemaah yang terdaftar atau 60 persen dari kuota. Kami masih menunggu sisanya, terakhir pendaftaran sebelum berangkat ke Arafah," ujar Direktur Layanan Haji Luar Negeri Kemenag Subhan Cholid ditemui di Kantor Daerah Kerja (Daker) Makkah, Minggu (9/6/2024).

Petugas Penyelenggara Haji Indonesia (PPHI) mempersiapkan 55 ribu kuota untuk skema murur. 55 ribu jemaah tersebut tidak akan bermalam di Muzdalifah, mereka hanya akan melintas dan akan langsung menuju Mina.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menjelaskan, kuota murur tersebut diutamakan bagi jemaah risiko tinggi secara medis, jemaah lansia, jemaah disabilitas, dan para pendampingnya. Namun, menurut Subhan, jika kuotanya masih ada jemaah yang tidak termasuk kuota tersebut juga bisa mendaftar.

"Jemaah biasa juga bisa mendaftar, daftarnya bisa melalui ke ketua kloter. Ketua kloter nantinya akan menyampaikan ke ketua sektor," kata Subhan.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut dia menjelaskan, pada awalnya jemaah haji yang mengikuti skema murur akan diberangkatkan duluan dari Arafah ke Mina. Setelah itu baru jemaah haji skema normal. Namun, dengan berbagai pertimbangan, akhirnya baik jemaah murur maupun skema normal akan berangkat bersamaan.

"Kemarin kita sampai pada kesepakatan bahwa pergerakannya akan dilakukan secara bersamaan mulai pukul 19.00 malam. Jadi terbenam matahari, baik yang murur maupun yang normal itu akan diberangkatkan secara bersama-sama," jelas Subhan.

Sebab setelah dihitung ulang, kata dia, apabila tiga jam menunda pergerakan jemaah skema normal karena memprioritaskan jemaah skema murur maka akan berdampak pada keterlambatan pergerakan jemaah.

Lebih lanjut kata Subhan, jemaah haji Indonesia menempati 1.269 tenda di Arafah yang terbagi dalam 73 maktab atau markaz.

"Sebanyak enam bus setiap maktab disiapkan untuk membawa jemaah dari Arafah menuju Muzdalifah secara taraddudi. Sedang empat city bus disiapkan untuk membawa jemaah dari Arafah lalu melintas di Muzdalifah dan langsung ke Mina. Jadi untuk keperluan murur, akan disiapkan empat city bus per Maktab," jelas Subhan.




(rah/rah)

Hide Ads