Doa Nabi Yunus dan Ayat Seribu Dinar Dibaca Kapan?

Doa Nabi Yunus dan Ayat Seribu Dinar Dibaca Kapan?

Tia Kamilla - detikHikmah
Selasa, 16 Des 2025 06:30 WIB
Doa Nabi Yunus dan Ayat Seribu Dinar Dibaca Kapan?
Ilustrasi berdoa. Foto: Freepik
Jakarta -

Ada masa ketika hati kita terasa gelisah dan keadaan tidak berjalan sesuai harapan. Pada saat seperti itu, umat Islam dianjurkan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui doa dan ayat Al-Qur'an.

Doa Nabi Yunus dan Ayat Seribu Dinar sering diamalkan oleh umat Islam saat sedang dilanda kesulitan atau membutuhkan pertolongan Allah SWT. Kedua bacaan ini dikenal sebagai doa yang penuh makna dan harapan.

Lalu, kapan waktu yang tepat membaca Doa Nabi Yunus dan Ayat Seribu Dinar? Berikut penjelasannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Waktu yang Tepat Membaca Doa Nabi Yunus

Doa Nabi Yunus dianjurkan untuk dibaca setiap hari. Waktu yang pas, yakni sebelum salat Subuh sebanyak 100 kali dan setelah salat Isya 100 kali, agar hati lebih tenang dan doa lebih mudah sampai. Hal ini dijelaskan dalam buku Menyelami Seluk-Beluk Makrifat karya Nasaruddin Umar.

Sementara itu, mengutip buku Rahasia Jalur Langit: Jalan Cepat Menuju Sukses karya Fitri Anggraini, doa ini berasal dari kisah Nabi Yunus yang memanjatkannya saat berada dalam kesulitan besar di perut ikan paus. Karena itu, bacaan ini sering diamalkan saat hati sedang sempit atau hidup terasa berat.

ADVERTISEMENT

Syekh Ali Jaber, sebagaimana dikutip dalam buku tersebut, juga menyampaikan penjelasan dari Ibnu Qayyim, bahwa siapa pun yang rutin membaca doa Nabi Yunus selama 40 malam, insyaallah hajat dan doanya akan dituntaskan oleh Allah SWT.

Selain itu, doa Nabi Yunus bisa dibaca 100 kali atau 40 kali sebelum Subuh, terutama saat kita merasa sedang tidak baik-baik saja. Banyak yang meyakini, bacaan ini membantu menenangkan hati dan memperbaiki keadaan.

Secara umum, doa ini juga baik dibaca di waktu-waktu mustajab, salah satunya pada sepertiga malam terakhir, saat doa lebih mudah dikabulkan.

Bacaan Doa Nabi Yunus: Arab, Latin dan Artinya

Berikut bacaan doa Nabi Yunus AS yang diambil dari penggalan Surah Al-Anbiya ayat 87:

لَّآ اِلٰهَ اِلَّآ اَنْتَ سُبْحٰنَكَ اِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظّٰلِمِيْنَ

Laa ilaaha illaa anta subhaanaka innii kuntu minaz-zaalimiin

Artinya: "Tidak ada tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau. Sesungguhnya aku termasuk orang-orang zalim."

Dalam buku Fiqih Musibah karya Farid Nu'man Hasan, dijelaskan bahwa doa Nabi Yunus ini punya makna yang sangat dalam. Doa ini berisi pengakuan keesaan Allah SWT, pujian kepada-Nya, sekaligus kejujuran hati bahwa kesulitan yang datang berawal dari kekhilafan diri sendiri. Sebab ketulusan doa inilah, Allah SWT pun menyelamatkan Nabi Yunus AS dari gelap dan sempitnya perut ikan besar.

Rasulullah SAW juga menjelaskan bahwa doa Nabi Yunus termasuk doa yang mustajab. Siapa pun yang memanjatkannya dengan sungguh-sungguh, insyaallah doanya akan dikabulkan. Rasulullah SAW bersabda,

"Doa Dzun Nun saat dia berdoa di dalam perut ikan, 'Laa ilaaha illa Anta subhaanaka innii kuntu minazh zhalimiin.' Sesungguhnya, tidaklah seorang Muslim berdoa dengan tersebut dalam suatu hal, melainkan Allah akan mengabulkan untuknya." (HR. At-Tirmidzi dan Ahmad. Imam Al-Hakim mengatakan hadits ini shahih)

Waktu yang Tepat Membaca Ayat Seribu Dinar

Ayat Seribu Dinar bisa dipanjatkan pada waktu-waktu tertentu yang diyakini lebih mustajab. Salah satu keutamaan ayat ini adalah sebagai pembuka rezeki.

Dalam buku Shalat Dhuha untuk Wanita: Disertai Doa-doa Pemanggil Rezeki karya Zakiyah Ahmad, dijelaskan bahwa Ayat Seribu Dinar termasuk ayat yang jika diamalkan dengan sungguh-sungguh dapat menghadirkan rezeki dari arah yang tidak terduga.

Namun, mengamalkan Ayat Seribu Dinar tidak cukup hanya dibaca. Ayat ini perlu diamalkan secara istiqomah dan diiringi dengan penghayatan maknanya, yaitu hidup dalam ketakwaan, berserah diri kepada Allah, serta menerima takdir dengan lapang dada.

Pada dasarnya, doa bisa dipanjatkan kapan saja. Meski begitu, ada beberapa waktu yang dikenal lebih baik dan lebih mustajab untuk berdoa, sehingga harapan yang dipanjatkan dapat lebih maksimal.

Salah satu waktu terbaik membaca Ayat Seribu Dinar adalah setelah sholat Tahajud. Sepertiga malam terakhir dikenal sebagai waktu yang penuh keberkahan, saat doa-doa lebih dekat untuk dikabulkan oleh Allah SWT.

Selain itu, Ayat Seribu Dinar juga baik dibaca menjelang Subuh. Waktu ini termasuk saat yang tenang dan penuh rahmat, sehingga sangat dianjurkan untuk memperbanyak doa dan zikir, termasuk mengamalkan Ayat Seribu Dinar.

Ayat ini juga bisa diamalkan setelah salat Subuh. Sebaiknya tidak langsung beranjak dari tempat salat, melainkan meluangkan waktu sejenak untuk berdoa dan membaca Ayat Seribu Dinar.

Waktu sahur juga menjadi momen yang baik untuk membaca Ayat Seribu Dinar, terutama di bulan Ramadan.

Selain waktu-waktu tersebut, Ayat Seribu Dinar juga dapat dibaca sebelum memulai aktivitas harian.

Bacaan Ayat 1000 Dinar: Arab, Latin dan Artinya

Ayat Seribu Dinar adalah sebutan untuk penggalan Surat Ath-Thalaq ayat 2 dan 3. Ayat ini sering dibaca karena berisi pesan tentang ketakwaan, tawakal, serta janji Allah SWT mengenai jalan keluar dan rezeki bagi hamba-Nya yang taat. Di dalamnya, Allah mengajarkan bahwa hidup yang dijalani dengan patuh dan berserah diri akan selalu diberi kemudahan. Berikut bacaan Ayat Seribu Dinar:

وَمَنْ يَّتَّقِ اللّٰهَ يَجْعَلْ لَّهٗ مَخْرَجًا ۙ ٢ وَّيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُۗ وَمَنْ يَّتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ فَهُوَ حَسْبُهٗ ۗاِنَّ اللّٰهَ بَالِغُ اَمْرِهٖۗ قَدْ جَعَلَ اللّٰهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا

Wa may yattaqillāha yaj'al lahụ makhrajā wa yarzuq-hu min ḥaiṡu lā yaḥtasib, wa may yatawakkal 'alallāhi fa huwa ḥasbuh, innallāha bāligu amrih, qad ja'alallāhu likulli syai`ing qadrā.

Artinya: "Siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya. dan menganugerahkan kepadanya rezeki dari arah yang tidak dia duga. Siapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)-nya. Sesungguhnya Allahlah yang menuntaskan urusan-Nya. Sungguh, Allah telah membuat ketentuan bagi setiap sesuatu." (QS At-Talaq: 2-3).

Cara Mengamalkan Ayat Seribu Dinar

Mengutip buku Shalat Dhuha untuk Wanita karya Zakiyah Ahmad, Ayat Seribu Dinar dapat diamalkan dengan beberapa langkah sederhana agar manfaatnya lebih terasa. Amalan ini sebaiknya dilakukan dengan hati yang tenang dan penuh keyakinan.

1.Membaca Al-Fatihah 1.000 kali

Amalan dimulai dengan membaca Surah Al-Fatihah sebanyak 1.000 kali pada malam pertama setiap bulan Hijriah.

2. Membaca Surah Al-Maidah ayat 114

Setelah selesai membaca Al-Fatihah, lanjutkan dengan membaca Surah Al-Maidah ayat 114 sebagai doa memohon rezeki dan keberkahan dari Allah SWT.

قَالَ عِيْسَى ابْنُ مَرْيَمَ اللّٰهُمَّ رَبَّنَآ اَنْزِلْ عَلَيْنَا مَاۤىِٕدَةً مِّنَ السَّمَاۤءِ تَكُوْنُ لَنَا عِيْدًا لِّاَوَّلِنَا وَاٰخِرِنَا وَاٰيَةً مِّنْكَ وَارْزُقْنَا وَاَنْتَ خَيْرُ الرّٰزِقِيْنَ

Qāla 'īsabnu maryamallāhumma rabbanā anzil 'alainā mā'idatam minas-samā'i takūnu lanā 'īdal li'awwalinā wa ākhirinā wa āyatam minka warzuqnā wa anta khairur-rāziqīn(a).

Artinya: "Isa putra Maryam berdoa, "Ya Allah Tuhan kami, turunkanlah kepada kami hidangan dari langit (yang hari turunnya) akan menjadi hari raya bagi kami, yaitu bagi orang-orang yang sekarang bersama kami maupun yang datang setelah kami, dan menjadi tanda bagi kekuasaan-Mu. Berilah kami rezeki. Engkaulah sebaik-baik pemberi rezeki.""

3. Membaca Ayat Seribu Dinar 21 kali

Selanjutnya, bacalah Ayat Seribu Dinar sebanyak 21 kali dengan penuh pengharapan kepada Allah SWT.

4. Membaca Asma Allah SWT 10 kali

Sebagai penutup, perbanyak zikir dengan menyebut nama-nama Allah SWT sebanyak 10 kali untuk memohon kelapangan rezeki dan kecukupan hidup. Berikut bacaannya:

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ بِسْمِكَ يَا فَتَّاحُ يَا رَزَّاقُ يَا كَرِيمُ يَا غَنِي يَا كَافِي يَا بَسِيطُ

Bacaan latin: allahumma inni as aluka bismika yaa fattaahu yaa razzaqu yaa kariimu yaa ghaniyyu yaa kaa fii yaa basiith.

Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada Mu dengan nama Mu, wahai Yang memberi rezeki, wahai Yang membuka, wahai yang memberi karunia, wahai Yang Maha Kaya, wahai Yang mencukupi, wahai Yang membentangkan".

Amalan ini hendaknya dilakukan secara rutin dan disertai sikap tawakal, agar setiap doa yang dipanjatkan dapat sampai dan dikabulkan oleh Allah SWT.




(inf/inf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads