Doa Ketika Turun Hujan: Bacaan Arab, Latin, dan Terjemahannya

Doa Ketika Turun Hujan: Bacaan Arab, Latin, dan Terjemahannya

Tia Kamilla - detikHikmah
Kamis, 30 Okt 2025 18:30 WIB
Woman hand with umbrella in the rain in green nature background
Ilustrasi hujan. Foto: Getty Images/iStockphoto/Sasiistock
Jakarta -

Hujan adalah salah satu nikmat besar dari Allah yang mendatangkan berkah bagi kehidupan. Dalam Islam, turunnya hujan bukan hanya tanda kasih sayang Allah kepada makhluk-Nya, tetapi juga menjadi momen yang penuh doa dan harapan.

Sebab, ada waktu-waktu tertentu yang mustajab untuk berdoa, dan turunnya hujan termasuk salah satunya.

Menurut buku Kumpulan Doa Mustajab Pembuka Pintu Rezeki dan Kesuksesan karya Deni Lesmana, waktu hujan adalah waktu Allah menurunkan rahmat-Nya berupa curahan air hujan yang menghidupkan dan menyurburkan tanaman.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Maka tidak heran jika waktu hujan ini merupakan bagian dari waktu yang mustajab untuk kita berdoa. Rasulullah SAW bersabda, "Dua orang yang tidak ditolak doanya adalah ketika adzan dan ketika rapatnya barisan saat perang." Dalam riwayat lain disebutkan, "Dan ketika hujan turun." (HR. Abu Dawud).

Nah, agar Muslim bisa memanfaatkan momen tersebut dengan baik, berikut bacaan doa ketika turun hujan lengkap dalam bahasa Arab, latin, dan terjemahannya.

ADVERTISEMENT

Doa Ketika Turun Hujan

Mengutip buku Kumpulan Doa & Dzikir dalam al-Qur'an dan Sunnah karya Prof. Dr. Abdurrazzaq, dari Aisyah RA, Rasulullah SAW saat mendapati hujan, beliau membaca:

اللَّهُمَّ صَيِّبًا نَافِعًا

Allāhumma shayyiban nāfi'an

Artinya: "Ya Allah, turunkanlah hujan yang bermanfaat (untuk manusia, tanaman dan binatang)." (HR. Al- Bukhari, no. 1032)

Doa setelah Turun Hujan

Lalu, umat Islam bisa membaca doa setelah hujan turun yang dikutip dari buku Sa'id bin Ali Wahf Al-Qahthani HISNUL MUSLIM Panduan Do'a dan Dzikir berdasarkan Al'quran dan Sunnah karya Said bin Ali Wahf Al-Qahthani, ini adalah doanya:

مُطِرْنَا بِفَضْلِ اللَّهِ وَرَحْمَتِهِ

Muṭirnā bi-faḍlillāhi wa raḥmatih

Artinya: "Kita diberi hujan berkat karunia dan rahmat Allah." (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Doa Ketika Mendengar Petir

Dari sumber sebelumnya, yaitu buku Kumpulan Doa & Dzikir dalam al-Qur'an dan Sunnah karya Prof. Dr. Abdurrazzaq, ini adalah doa saat kita mendengar petir, dari Abdullah bin az-Zubair, Rasulullah SAW bersabda:

سُبْحَانَ الَّذِي يُسَبِّحُ الرَّعْدُ بِحَمْدِهِ وَالْمَلَائِكَةُ مِنْ خِيفَتِهِ

Subḥānal-ladzī yusabbiḥur-ra'du bi-ḥamdih, wal-malā'ikatu min khīfatih

Artinya: "Mahasuci Allah yang halilintar bertasbih dengan memuji-Nya, begitu pula para Malaikat karena takut kepada-Nya." (HR. Malik dalam al-Muwaththa', no. 1822 dan al-Bukhari dalam al-Adab al-Mufrad, no. 723)

Doa agar Hujan Berhenti

Melansir dari buku sebelumnya, yaitu Sa'id bin Ali Wahf Al-Qahthani HISNUL MUSLIM Panduan Do'a dan Dzikir berdasarkan Al-Quran dan Sunnah karya Said bin Ali Wahf Al-Qahthani, ini adalah doa meminta agar hujan berhenti:

اللَّهُمَّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا، اللَّهُمَّ عَلَى الأَكَامِ وَالطَّرَابِ، وَبُطُوْنِ الْأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ

Allāhumma ḥawālainā wa lā 'alainā, Allāhumma 'alal-akāmi waṭ-ṭarāb, wa buṭūnil-awdiyati wa manābitis-syajar

Artinya: "Ya Allah, hujanilah di sekitar kami, jangan kepada kami. Ya, Allah, berilah hujan ke dataran tinggi, beberapa anak bukit perut lembah dan beberapa tanah yang menumbuhkan pepohonan."

Siklus Hujan dalam Al-Qur'an

Menurut Dodi Mawardi dalam buku Ayat-Ayat Hijau: Pesan Allah dalam Al-Quran untuk menjaga kelestarian Alam, sains modern menjelaskan bahwa hujan terjadi melalui proses evaporasi, kondensasi, dan presipitasi.

Menariknya, Al-Qur'an telah menjelaskan konsep ini sejak 1400 tahun yang lalu. Allah SWT berfirman dalam surat Ar-Rum ayat 48:

اَللّٰهُ الَّذِيْ يُرْسِلُ الرِّيٰحَ فَتُثِيْرُ سَحَابًا فَيَبْسُطُهٗ فِى السَّمَاۤءِ كَيْفَ يَشَاۤءُ وَيَجْعَلُهٗ كِسَفًا فَتَرَى الْوَدْقَ يَخْرُجُ مِنْ خِلٰلِهٖۚ فَاِذَآ اَصَابَ بِهٖ مَنْ يَّشَاۤءُ مِنْ عِبَادِهٖٓ اِذَا هُمْ يَسْتَبْشِرُوْنَۚ

Allâhulladzî yursilur-riyâḫa fa tutsîru saḫâban fa yabsuthuhû fis-samâ'i kaifa yasyâ'u wa yaj'aluhû kisafan fa taral-wadqa yakhruju min khilâlih, fa idzâ ashâba bihî may yasyâ'u min 'ibâdihî idzâ hum yastabsyirûn

Artinya: "Allahlah yang mengirim angin, lalu ia (angin) menggerakkan awan, kemudian Dia (Allah) membentangkannya di langit menurut yang dikehendaki-Nya dan Dia menjadikannya bergumpal-gumpal, lalu engkau melihat hujan keluar dari celah-celahnya. Maka, apabila Dia menurunkannya kepada hamba-hamba-Nya yang dikehendaki-Nya, seketika itu pula mereka bergembira.




(inf/inf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads