Imam Syamsuddin Al-Qurthubi mengatakan dalam Kitab At-Tadzkirah, pendapat tersebut bersandar pada hadits riwayat Ibnu Mas'ud RA yang menyebut, "Arwah para syuhada ada dalam perut burung-burung hijau.' dan riwayat Malik yang mengatakan, "Jiwa orang mukmin adalah burung."
Sementara itu, Al-A'masy juga meriwayatkan dari Abdullah bin Murrah, dari Abdullah bin Mas'ud ketika ditanya tentang roh para syuhada. Dia menjawab,
"Arwah para syuhada di sisi Allah bagaikan burung-burung hijau di dalam lentera-lentera di bawah Arsy. Mereka berkeliaran dalam surga, ke mana saja mereka suka, kemudian kembali ke lentera-lentera mereka masing-masing..."
Riwayat serupa juga dikatakan oleh Ibnu Syihab dari Ibnu Ka'ab bin Malik dari ayahnya bahwa Rasulullah SAW bersabda,
"Arwah para syuhada adalah burung-burung hijau, makan di pohon-pohon surga."
Imam Syamsuddin Al-Qurthubi menjelaskan, hadits tersebut semuanya shahih jika dilihat dari periwayatannya. Sebab, semuanya terdapat dalam Shahih Muslim dan disampaikan oleh perawi yang adil dari perawi yang adil pula.
Dijelaskan lebih lanjut, roh yang dimaksud bersemayam di burung-burung hijau pada hadits tersebut adalah roh para syuhada. Roh mereka berupa burung-burung yang makan di pohon-pohon dalam surga dan ada pula yang berlindung dalam lentera-lentera di bawah Arsy.
Sementara itu, dalam Kitab Ar-Ruh li Ibnil Qayyim karya Ibnu Qayyim Al-Jauziyah disebutkan, roh yang berada di burung-burung hijau tersebut adalah roh orang mukmin. Sedangkan roh orang-orang kafir berada di dalam burung-burung berwarna hitam yang makan dan minum api neraka.
Terlepas dari itu, pendapat mengenai keberadaan roh ini hanya Allah SWT yang mengetahuinya. Sebagaimana Allah SWT berfirman,
ΩΩΩΩΨ³ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ ΨΉΩΩΩ Ψ§ΩΨ±ΩΩΩΩΨΩΫ ΩΩΩΩ Ψ§ΩΨ±ΩΩΩΩΨΩ Ω ΩΩΩ Ψ§ΩΩ ΩΨ±Ω Ψ±ΩΨ¨ΩΩΩΩ ΩΩΩ ΩΨ§Ω Ψ§ΩΩΩΨͺΩΩΩΨͺΩΩ Ω Ω ΩΩΩΩ Ψ§ΩΩΨΉΩΩΩΩ Ω Ψ§ΩΩΩΩΨ§ ΩΩΩΩΩΩΩΩΨ§ Ω¨Ω₯
Artinya: "Mereka bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang roh. Katakanlah, "Roh itu termasuk urusan Tuhanku, sedangkan kamu tidak diberi pengetahuan kecuali hanya sedikit." (QS Al Isra': 85)
Wallahu a'lam.
(kri/erd)
Komentar Terbanyak
Ada Penolakan, Zakir Naik Tetap Ceramah di Kota Malang
Sosok Ulama Iran yang Tawarkan Rp 18,5 M untuk Membunuh Trump
Respons NU dan Muhammadiyah Malang soal Ceramah Zakir Naik di Stadion Gajayana