Ketika masuknya sholat lima waktu yang ditandai dengan berkumandangnya adzan, Rasulullah menganjurkan umat Islam untuk mejawab kalimat adzan bersama muadzin (orang yang adzan). Kemudian bila adzan telah selesai, maka hendaklah untuk membaca doa serta bershalawat kepada Nabi SAW. Bagaimana bacaan doa mendengar adzan?
Syaikh Abdurrazaq bin Abdul Muhsin Al-Badr dalam Fiqih Doa dan Dzikir Jilid 2, menjelaskan bahwa adzan adalah panggilan atau seruan untuk mendirikan sholat dan menandakan bahwa telah masuknya waktu sholat. Selain itu, bacaan adzan tidaklah sembarangan melainkan terangkai lafaz-lafaz khusus.
Adapun saat adzan dibentangkan oleh muadzin, sepatutnya bagi kaum muslim untuk mengulang kalimat adzan tersebut. Sebagaimana Rasulullah menganjurkannya dalam hadits riwayat dari Abu Said Al-Khudri:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
إِذَا سَمِعْتُمُ النَّدَاءَ فَقُولُوا مِثْلَ مَا يَقُولُ الْمُؤَذِّنُ
Artinya: "Apabila kamu mendengar adzan, maka ucapkanlah seperti yang diucapkan muadzin." (HR Bukhari & Muslim)
Lalu Apa yang Mesti Dilafalkan ketika Mendengar Adzan?
Masih dari buku Fiqih Doa dan Dzikir Jilid 2, disebutkan dalam sebuah hadits bahwa bila mendengar lantunan adzan, hendaklah seseorang menjawab kalimat adzan seperti yang muadzin katakan, kecuali dalam beberapa katanya.
Lafaz dan jawaban adzan tercantum dalam hadits riwayat Umar bin Khattab, bahwasanya Nabi SAW bersabda:
إِذَا قَالَ الْمُؤَذِّنُ : اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ، فَقَالَ أَحَدُكُمْ اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ
Artinya: "Apabila muadzin mengucapkan: 'Allahu Akbar... Allahu Akbar... (Allah Mahabesar... Allah Mahabesar)' Lalu salah seorang kamu mengucapkan: 'Allahu Akbar... Allahu Akbar... (Allah Mahabesar... Allah Mahabesar),'
ثُمَّ قَالَ: أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ، قَالَ: أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ،
Artinya: 'kemudian muadzin mengucapkan: 'Asyhadu an laa ilaaha illa Allah... (Aku bersaksi tidak ada sembahan yang hak kecuali Allah)' dan dia berkata: 'Asyhadu an laa ilaaha illa Allah... (Aku bersaksi tidak ada sembahan yang haq kecuali Allah),'
ثُمَّ قَالَ : أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ الله ، قَالَ : أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ الله
Artinya: 'kemudian muadzin mengucapkan: 'Asyhadu anna muhammadan rasuulullah... (Aku bersaksi Muhammad adalah Rasulullah)' dan dia berkata: 'Asyhadu anna muhammadan rasuulullah... (Aku bersaksi Muhammad adalah Rasulullah),'
ثُمَّ قَالَ: حَيَّ عَلَى الصَّلَاةِ، قَالَ: لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ،
Artinya: 'lalu muadzin berkata: 'hayya 'alash sholaah... (Marilah menuju shalat)' dan dia berkata: 'laa hawla wa laa quwwata illa billah... (Tidak ada upaya dan kekuatan kecuali dari Allah),'
ثُمَّ قَالَ: حَيَّ عَلَى الْفَلَاحِ، قَالَ: لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ،
Artinya: 'kemudian muadzin mengucapkan: 'hayya 'alal falaah... (Marilah menuju kemenangan)' dan dia berkata: 'laa hawla wa laa quwwata illa billah... (Tidak ada upaya dan kekuatan kecuali dari Allah),'
ثُمَّ قَالَ: اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ، قَالَ: اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ،
Artinya: 'kemudian muadzin mengucapkan: 'Allahu Akbar... Allahu Akbar... (Allah Mahabesar... Allah Mahabesar)' dan dia berkata: 'Allahu Akbar... Allahu Akbar... (Allah Mahabesar... Allah Mahabesar),'
ثُمَّ قَالَ: لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، قَالَ: لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ،
Artinya: 'lalu muadzin berkata: 'laa ilaaha illa Allah... (Tidak ada sembahan yang haq kecuali Allah)' dan dia berkata: 'laa ilaaha illa Allah... (Tidak ada sembahan yang haq kecuali Allah),'
مِنْ قَلْبِهِ دَخَلَ الْجَنَّةَ
Artinya: dari dalam hatinya, niscaya dia masuk surga." (HR Muslim)
Syaikh Abdurrazaq bin Abdul Muhsin Al-Badr menjelaskan bahwa di akhir hadits, Nabi SAW menyatakan bila mereka yang menjawab adzan dengan ikhlas mengharap ridha Allah SWT dan tanpa paksaan, maka orang itu akan diperkenankan memasuki surga-Nya.
Doa dan Shalawat setelah Mendengar Adzan
Disebutkan dalam buku Fiqih Doa dan Dzikir Jilid 2, doa setelah adzan yang Rasulullah contohkan dalam hadits adalah sebagai berikut:
اللَّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلَاةِ الْقَائِمَةِ آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيْلَةَ وَالْفَضِيلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُوْدًا الَّذِي وَعَدْتَهُ، حَلَّتْ لَهُ شَفَاعَتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ
Allahumma rabba hadzihi ad-da'wati at-taammati wash sholaatil qaa'imati aati muhammadan al-wasiilata wal fadhiilata wab'atshu maqaaman mahmuudan alladzi wa'adtah
Artinya: "Ya Allah, pemilik seruan yang sempurna ini, dan shalat yang akan didirikan, berilah Muhammad wasilah dan keutamaan, dan bangkitkan untuknya kedudukan terpuji yang Engkau janjikan." (Dari Jabir bin Abdullah, HR Bukhari)
Selain doa, Syaikh Abdurrazaq bin Abdul Muhsin Al-Badr mengatakan bagi kaum muslim yang mendengar lantunan adzan juga dianjurkan untuk bershalawat kepada Nabi SAW. Dan utamanya dengan membaca shalawat Ibrahimiyah, sesuai perkataan Nabi SAW dalam hadits:
"Apabila kamu mendengar muadzin maka ucapkanlah seperti yang dia ucapkan, kemudian bershalawatlah atasku." (Dari Abdullah bin Amr bin Al-Ash, HR Muslim)
Berikut lafaznya shalawat ibrahimiyah mengutip buku Fiqih Doa dan Dzikir Jilid 2:
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ، إِنَّكَ جَيْدٌ مَجِيدٌ اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
Allahumma shalli 'ala muhammadin wa 'ala aali muhammadin, kamaa shallayta 'ala ibraahiim wa 'ala aali ibraahiim, innaka hamiidun majiid, Allahumma baarik 'ala muhammadin wa 'ala aali muhammadin, kamaa baarakta 'ala ibraahiim wa 'ala aali ibraahiim, innaka hamiidun majiid
Artinya: "Ya Allah, limpahkan shalawat atas Muhammad dan atas keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau limpahkan shalawat atas Ibrahim dan atas keluarga Ibrahim. Sungguh Engkau Maha Terpuji lagi Mahaagung. Ya Allah, berkahilah atas Muhammad dan atas keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau berkahi atas Ibrahim dan atas keluarga Ibrahim, sungguh Engkau Maha Terpuji lagi Mahaagung."
Itulah penjelasan mengenai doa mendengar adzan, dimulai dari lafaz dan jawabannya, serta doa dan sholawat yang dilafalkan setelah adzan berkumandang. Semoga bisa diamalkan ya!
(lus/lus)
Komentar Terbanyak
Ada Penolakan, Zakir Naik Tetap Ceramah di Kota Malang
Sosok Ulama Iran yang Tawarkan Rp 18,5 M untuk Membunuh Trump
Respons NU dan Muhammadiyah Malang soal Ceramah Zakir Naik di Stadion Gajayana