Anjuran Membacakan Adzan untuk Bayi yang Baru Lahir

Anjuran Membacakan Adzan untuk Bayi yang Baru Lahir

Devi Setya - detikHikmah
Sabtu, 26 Nov 2022 14:30 WIB
Bayi 1 Bulan Sudah Bisa Apa? Simak Perkembangannya yang Bikin Bunda Takjub
Ilustrasi bayi yang diadzani ketika baru lahir Foto: Getty Images/iStockphoto/katrinaelena
Jakarta -

Mengadzani bayi yang baru lahir adalah sunnah Rasulullah SAW. Setiap anak adalah anugerah dari Allah SWT. Kehadirannya hendaklah disambut dengan suka cita dan penuh syukur.

Rasulullah SAW pernah bersabda:

"Setiap anak yang dilahirkan telah membawa fitrah beragama (perasaan percaya kepada Allah), maka kedua orang tuanyalah yang menjadikan anak tersebut Yahudi, Nasrani, Majusi atau ia masuk ke dalam Islam." (HR. Bukhari)

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagai keluarga muslim yang beriman, para orang tua wajib memberikan pendidikan tauhid Islam pada anak-anaknya sejak dini. Bahkan Rasulullah SAW menganjurkan untuk membacakan kalimat 'La laaha illallah' yang artinya tidak ada Tuhan selain Allah.

Hal ini sesuai dengan hadits Rasulullah SAW yang bersabda:

ADVERTISEMENT

"Bacakanlah/bukalah kepada anak-anak kamu kalimat pertama dengan 'Laa ilaaha illallaah' (tidak ada Tuhan selain Allah." (HR. Hakim)

Anjuran Mengadzani Bayi yang Baru Lahir

Dikutip dari buku Fiqih Islam wa Adilatuhu Jilid 4 oleh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili dijelaskan bahwa sesuai syariat Islam, hendaknya seorang anak yang baru lahir diperdengarkan adzan di telinga kanannya dan iqamah di telinga kirinya. Hal ini dilakukan Rasulullah SAW pada cucunya Hassan ketika baru dilahirkan Fatimah.

Diriwayatkan dari Ibnu Sunni dari Hassan bin Ali bahwa Rasulullah SAW bersabda:

"Siapa yang dikaruniai anak, lantas mengumandangkan adzan di telinga kanannya dan iqamah di telinga kirinya maka anaknya itu tidak akan diganggu ummush-shibyan."

Ummush-shibyan adalah sebutan untuk jin yang mengiringi setiap manusia.

Kumandang adzan pada telinga bayi yang baru lahir juga bertujuan agar suara pertama yang didengar bayi ketika tiba di dunia adalah kalimat tauhid. Selain itu, kalimat adzan juga akan membuat bayi terlindungi dari setan. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang mengatakan bahwa setan lari terbirit-birit saat mendengar adzan.

Selain adzan dan iqamah, bayi yang baru lahir juga bisa dibacakan doa keselamatan.

Sunnah Memberikan Nama yang Baik pada Bayi

Setiap orang tua tentu ingin anaknya memiliki kehidupan yang baik. Nama adalah doa, jadi hendaklah memberikan nama pada bayi dengan nama yang artinya baik.

Rasulullah SAW bersabda:

"Sesungguhnya kalian di hari Kiamat nanti akan dipanggil dengan nama kalian dan nama bapak kalian. Oleh karena itu, baguskanlah nama-nama kalian." (HR. Dawud)

Adapun nama yang paling utama adalah Abdullah dan Abdurrahman, karena dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Muslim disebutkan, "Nama yang paling disukai di sisi Allah SWT adalah Abdullah dan Abdurrahman."

Dalam riwayat lain dari Abu Dawud, terdapat tambahan berikut,

"...dan nama yang paling bagus adalah Haris dan Hamam, sementara nama yang paling buruk adalah Harb dan Murrah."

Ada beberapa kategori nama yang baik, yakni nama yang berunsur Asmaul Husna, nama para nabi dan juga nama malaikat. Rasulullah SAW dalam sebuah hadits mengizinkan untuk menggunakan namanya pada bayi yang baru lahir namun melarang untuk menggunakan gelarnya.

Sebagai bagian dari doa kepada anak, sebaiknya hindari memberi nama yang artinya buruk karena termasuk makruh. Misalnya memberi nama anak seperti Setan, Zalim, Syihab (panah api), Jimat (keledai), Kulaib (anjing kecil) dan nama-nama yang berlebihan.

Bagi anak-anak yang diberikan nama dengan arti kurang baik, sebab orang tuanya tidak mengerti, maka disunnahkan untuk mengganti nama tersebut. Hal itu berdasarkan hadits yang diriwayatkan Imam Muslim sebagai berikut,

"Sesungguhnya Rasulullah SAW telah menukar nama seseorang yang bernama 'Ashiyah (perempuan yang suka bermaksiat) dengan Jamilah (perempuan yang cantik)"

Di dalam Shahih Bukhari dan Muslim juga disebutkan bahwa Rasulullah SAW telah mengubah nama Barrah menjadi Zainab, yaitu Zainab binti Jahsy.

Ucapan Selamat untuk Orang Tua dan Bayi

Memberi ucapan selamat kepada orang tua dan bayi yang baru lahir juga merupakan sunnah. Ucapan selamat juga diiringi dengan doa yang baik.

Ath Thabrani mengeluarkan dalam Ad Du'a' dari jalur Al Yasri bin Yahya, ia berkata bahwa apabila seseorang dikaruniai seorang anak, Al Hasan Al Bashri akan mendoakannya dengan doa,

جَعَلَهُ اللهُ مُبَارَكًا عَلَيْكَ وَعَلَى أُمَّةِ مُحَمَّد

"Ja'alahullahu mubaarokan 'alaika wa 'ala ummati Muhammadin"

Yang artinya adalah: "Semoga Allah memberinya keberkahan untukmu dan untuk umat Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam."

Kemudian bisa juga membacakan surat Al-Qadr ayat 1 sampai dengan 5:

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ (1) وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ (2) لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ (3) تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ

مِنْ كُلِّ أَمْرٍ (4) سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ (5)


Artinya: "Sesungguhnya kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan Malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar."

Demikian beberapa sunnah terkait bayi yang baru dilahirkan. Ketika seorang muslim melahirkan bayi, hendaknya disambut dengan suka cita sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT.




(dvs/erd)

Hide Ads