Healing Spiritual Terbaik dengan Iktikaf

Healing Spiritual Terbaik dengan Iktikaf

Kristina - detikHikmah
Sabtu, 22 Mar 2025 17:30 WIB
Jakarta -

Sepuluh hari terakhir Ramadan menjadi waktu yang disunnahkan untuk melaksanakan iktikaf. Iktikaf dibatasi ruang, hanya bisa dilakukan di masjid.

Iktikaf menjadi sarana setiap sebagai jeda dari kehidupan dunianya. Sebab, seseorang yang melakukan iktikaf harus berada di masjid.

Anggota Dewan Pengawas Syariah BTN, H. Muhammad Faiz, Lc, MA, atau yang akrab disapa Gus Faiz, mengatakan iktikaf bisa disebut sebagai healing spiritual terbaik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ketika iktikaf kita berpindah dari hiruk pikuk keduniawian untuk masuk ke dalam masjid. Di masjid itu, ketika kita melakukan iktikaf itu tidak ada teknis ibadah apa pun. Anda boleh membaca Al-Qur'an, Anda boleh berdzikir, Anda boleh diam merenung di sana, Anda boleh mendengarkan kajian. Kalau ini yang terjadi maka iktikaf itu akan menjadi jeda spiritual yang luar biasa untuk membangun kembali aspek rohani yang ada di dalam diri manusia," kata Gus Faiz dalam detikKultum, Sabtu (22/3/2025).

Gus Faiz menceritakan kisah salah seorang sahabat nabi bernama Hanzhalah yang gemar beribadah saat bersama Nabi SAW. Ketika Rasulullah SAW mengatakan keutamaan salat malam, Hanzhalah berupaya menghidupkan ibadah tersebut. Ketika Rasulullah SAW mengajarkan semangat sedekah dan zakat, yang tertanam dalam benak Hanzhalah menjadi manusia yang mudah berbagi kepada sesama makhluk Allah SWT.

ADVERTISEMENT

Semangat beribadah itu berubah menjadi ujian bagi Hanzhalah ketika ia telah pulang ke rumah. Ia menjadi lalai untuk melakukan ibadah-ibadah tersebut.

"Apa yang disampaikan oleh seorang sahabat nabi yang sangat saleh yang bernama Sayyidina Hanzhalah tadi mengajarkan kepada kita bahwa saat kita berada di masjid, saat kita berada pada satu keadaan dengan nuansa rohani yang lebih sejuk, lari dari kebisingan kehidupan duniawi itu mampu memberikan sugesti positif," kata Gus Faiz menarik hikmah kisah itu.

Oleh karena itu, lanjut Gus Faiz, iktikaf di bulan Ramadan menjadi utama untuk diamalkan bagi mereka yang memiliki kesempatan meninggalkan kewajiban pekerjaannya.

Ketua Umum MUI DKI Jakarta itu menjelaskan, ada banyak amalan yang bisa dikerjakan saat iktikaf. Mulai dari bermuhasabah, membaca Al-Qur'an hingga mempelajari tafsir yang harapannya bisa membuka cakrawala bahwasanya sepanjang apa pun kehidupan dunia itu hanya bersifat sementara, jembatan yang mengantarkan ke kehidupan akhirat.

"Saat-saat iktikaf kita keluar dari rutinitas setiap hari, saat kita iktikaf berada di rumah Allah di sana terdengar dzikir, di sana terdengar bacaan Al-Qur'an, di sana ada ilmu yang disampaikan oleh para guru-guru itu akan membuka cakrawala kita jangan-jangan selama ini amalan yang kita kerjakan karena kita terlalu larut dalam nafsu duniawi, terlalu larut dalam rutinitas keseharian kita," jelasnya.

Gus Faiz berpesan agar memanfaatkan malam-malam ganjil bulan Ramadan untuk iktikaf di masjid.

Selengkapnya detikKultum bersama Gus Faiz: Healing Spiritual Terbaik dengan Iktikaf tonton DI SINI. Kajian bersama Gus Faiz ini tayang tiap hari selama Ramadan di detikcom pukul 17.30 WIB. Jangan terlewat!

(kri/lus)

Hide Ads