Puncak ibadah yang paling dinantikan dan diharapkan kaum muslimin di bulan Ramadan adalah Lailatul Qadar. Allah SWT merahasiakan waktunya, tetapi menurut pendapat yang masyhur terdapat dalam malam ganjil pada 10 hari terakhir Ramadan.
Pada malam-malam ganjil itu kaum muslimin mengoptimalkan ibadah dengan tujuan mendapatkan kemuliaan Lailatul Qadar. Namun, tuntutan pekerjaan terkadang membuat seseorang tidak bisa mengoptimalkan kesempatan meraih Lailatul Qadar dengan ibadah khusus. Bagaimana solusinya?
Menjawab pertanyaan tersebut, Anggota Dewan Pengawas Syariah BTN, H. Muhammad Faiz, Lc, MA, atau yang akrab disapa Gus Faiz, mengatakan tidak perlu berkecil hati saat tidak bisa mengerjakan ibadah khusus pada malam Lailatul Qadar. Pekerja malam tetap bisa meraih kemuliaan Lailatul Qadar dengan pekerjaannya itu jika diniatkan ibadah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gus Faiz menjelaskan, ibadah terdiri dari dua kategori, khusus dan umum. Ibadah khusus adalah bentuk ritual yang teknis pelaksanaannya dibatasi syariat, sedangkan ibadah umum adalah bentuk pekerjaan yang didedikasikan, diniatkan semata karena perintah Allah SWT.
"Pekerjaan yang bersifat duniawi menurut para ulama dimasukkan dalam kategori ibadah kepada Allah SWT, dia tetap mendapatkan kesempatan untuk mendapatkan pahala ibadah," kata Gus Faiz dalam detikKultum, Jumat (21/3/2025).
Baca juga: Cara Mendapat Ampunan Allah dari Segala Dosa |
Gus Faiz mencontohkan beberapa pekerjaan malam hari yang menuntut seseorang fokus sehingga tidak punya kesempatan menjalankan ibadah khusus. Seorang security yang berjaga malam hari, masinis yang harus membawa kereta api dalam perjalanan malam, dokter yang harus menyelamatkan pasien darurat malam hari, dan beberapa pekerja malam lainnya tetap bisa mendapat kesempatan meraih Lailatul Qadar.
"Hal yang seperti ini tidak boleh menjadikan mereka-mereka berkecil hati, seolah-olah Allah itu rahmat-Nya dibatasi hanya turun kepada mereka yang melakukan amal ibadah tertentu," jelasnya.
"Seorang security nanti di akhirat ketika dia menjaga kedamaian dan kesejahteraan lingkungan dengan baik, tidak menutup kemungkinan dia akan mendapatkan pahala Lailatul Qadar dengan baju security-nya," kata Gus Faiz mencontohkan.
"Maka orang yang seperti ini itu tidak akan kehilangan pahala malam Lailatul Qadar," sambungnya.
Ketua Umum MUI DKI Jakarta itu membagikan satu doa yang diajarkan Rasulullah SAW kepada istri beliau Aisyah RA saat malam Lailatul Qadar. Berikut bacaan doanya:
اَللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ اَلْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
Allāhumma innaka afuwwun karīmun tuhibbul 'afwa fa'fu 'annī
Artinya: "Ya Allah, sungguh Engkau maha pemaaf yang pemurah. Engkau juga menyukai maaf. Oleh karena itu, maafkanlah aku."
Gus Faiz berpesan agar mengamalkan doa tersebut di tengah kesibukan apa pun dengan penuh ketundukan hati.
Selengkapnya detikKultum bersama Gus Faiz: Harus Kerja Malam, Bagaimana Cara Raih Lailatul Qadar? tonton DI SINI. Kajian bersama Gus Faiz ini tayang tiap hari selama Ramadan di detikcom pukul 17.30 WIB. Jangan terlewat!
Baca juga: Suami Teladan Kunci Rumah Tangga Bahagia |
Komentar Terbanyak
MUI Kecam Rencana Israel Ambil Alih Masjid Al Ibrahimi di Hebron
Mengoplos Beras Termasuk Dosa Besar & Harta Haram, Begini Penjelasan MUI
Merapat! Lowongan di BP Haji Bisa untuk Nonmuslim