Cerita Anak Pantai dari NTB yang Kini Jadi Peneliti di Polandia

Devita Savitri - detikEdu
Rabu, 16 Agu 2023 17:00 WIB
Alumnus Unair Lalu Ary Kurniawan Hardi yang kini menjadi mahasiswa S2 dan peneliti di Polandia Foto: dok. Pri
Jakarta -

Ungkapan 'hasil tidak akan menghianati proses' tampaknya benar-benar terjadi dalam kehidupan seorang Lalu Ary Kurniawan Hardi. Pria kelahiran Mataram ini jalani proses yang luar biasa hingga bisa mendapat gelar 'Best Student' untuk program magister di Nicolaus Copernicus University, Torun, Polandia.

Gelar itu bukanlah yang pertama bagi pria yang akrab dipanggil Ary ini. Sebelumnya ia meraih predikat sebagai wisudawan terbaik FISIP Universitas Airlangga (Unair) dengan IPK 3,98.

Meski begitu, tak banyak yang tahu perjuangan sosok berusia 25 tahun ini. Begini kisahnya.

Anak Pantai dan Dukungan Orang Tua

Berbicara tentang kehidupannya, putra kebanggaan Nusa Tenggara Barat (NTB) ini menyinggung tentang masa kecil. Ia berasal dari Lombok, NTB tepatnya Kabupaten Lombok Barat.

Ary kecil tumbuh dari keluarga yang biasa-biasa saja. Ibunya pedagang kecil dan sang ayah dahulu seorang pengangguran.

"Orang tua saya bukan pejabat atau orang yang punya privilese. Ibu saya dulu pedagang dan ayah seorang pengangguran. Beliau baru bekerja pada tahun 2004 saat saya menginjak bangku kelas 1 atau kelas 2 SD. Jadi bisa dibilang kami datang dari keluarga yang menengah ke bawah dalam tanda kutip" ucap Ary Rabu (26/7/2023) ditulis Senin (14/8/2023).

Masa kecil Ary erat kaitannya dengan pantai sehingga ia punya asosiasi yang kuat dengan pemandangan laut, sawah, dan pemandangan alam. Tidak seperti anak lain yang mengembangkan bakat dan minat sejak kecil ia lebih sering menghabiskan diri dengan bermain di pantai.

Tentang peran orang tua dalam pengembangan dirinya, Ary dengan mantap menjawab sangat besar. Bahkan dalam keadaan terpuruk secara ekonomi sekalipun, orang tuanya selalu mengusahakan yang terbaik demi pendidikan putra mereka.

Sejak SD Ary selalu masuk sekolah dengan reputasi yang paling unggul di Kota Mataram. Ia merupakan alumnus dari SDN 13 Ampenan, SMPN 2 Mataram, dan SMAN 5 Mataram.

Di matanya, orang tua adalah suporter utama dalam hidup. Jadi, ia sangat menghargai peran kedua orang tuanya terlepas dari situasi keluarga pada saat itu.

"Bisa dibilang dari SD, SMP, SMA sekalipun orang tua saya keterbatasan, beliau siap melakukan apapun supaya saya masuk ke institusi pendidikan paling baik, paling bagus, di mana saya bisa mengembangkan diri saya,"

"Ibaratnya orang tua berkata 'oke, makan mungkin bisa kita tunda, tapi sekolah kamu harus jalan," tambahnya.

Selanjutnya, Gagal Masuk Fakultas Kedokteran >>>




(pal/pal)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork