Perjalanan Athi Masuk SMP hingga S2 Tanpa Tes, Kini Kuliah di Kampus Top UK

ADVERTISEMENT

Perjalanan Athi Masuk SMP hingga S2 Tanpa Tes, Kini Kuliah di Kampus Top UK

Cicin Yulianti - detikEdu
Senin, 14 Agu 2023 20:00 WIB
Athir, lulusan UNY yang berhasil raih beasiswa S2 ke Inggris
Athi, perempuan asal Jombang dengan segudang prestasi. Foto: Doc. UNY
Jakarta -

Athi Nur Auliati, gadis asal Jombang yang kini berhasil menempuh pendidikan S2 di University of Bristol berkat segudang prestasi yang dimilikinya. Bahkan, sejak masuk SMP hingga kuliah S2, Athi lolos tanpa harus tes terlebih dahulu. Bagaimana sosok Athi bisa meraihnya?

Athi bercerita bahwa semua prestasi yang diraihnya berawal karena kecintaannya terhadap dunia fisika dan desain poster. Berbagai ajang perlombaan Athi coba meski tak semuanya memperoleh gelar pemenang.

Berkat ambisinya untuk terus berprestasi, Athi sukses menang di beberapa lomba nasional maupun internasional. Prestasi-prestasi tersebutlah yang membuat Athi bisa masuk SMP dan SMA tanpa tes, bahkan S1 tanpa harus mengerjakan skripsi seperti mahasiswa pada umumnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dulu lulus SD, enggak ada tes-tesan, terus masuk ke SMP terbaik di Madura, SMP 2 Pamekasan, aku masuk situ tanpa tes karena sempet juara lomba. Terus pas SMA udah zamannya zonasi jadi aku enggak kena zonasi karena ku enggak masuk lewat jalur prestasi juga. Lalu, aku masuk UNY lewat jalur prestasi, jadi aku pake sertifikat juara dan S1 selesai, lulus bebas skripsi," ujar Athi kepada detikedu, Kamis (10/8/2023).

Menyenangi Fisika Sejak Kecil

Sejak SD, Athi mengaku senang terhadap dunia Fisika. Ia secara konsisten mendalami ilmu fisika, hingga saat S1 Athi mengambil jurusan program studi Pendidikan Fisika, di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).

ADVERTISEMENT

"Aku dulu waktu SD pernah baca bukunya Yohanes Surya, beliau itu nama bukunya Fisika Gasing: Gampang, Asyik, Menyenangkan. Terus pas SMP aku masuk kelas Excellent Fisika. Jadi aku belajar fisika-nya SMA.

Saat ini, Athi pun mengambil studi S2 di bidang fisika yakni Nanoscience and Functional Nanomaterials, School of Physics, Faculty of Science, University of Bristol lewat Beasiswa Indonesia Maju (BIM). Ia memiliki mimpi untuk bisa menjadi seorang ahli di bidang fisika.

"Saya pengen banget jadi generasi penerus yang ahli di bidangnya. Saya saat ini menekuni di bidang nano material, jadi saya pengen banget jadi ahli di bidang nano material atau nano science gitu," ungkapnya.

Langganan Juara Desain Poster

Salah satu prestasi yang mengantarkan Athi bisa lulus S1 tanpa skripsi adalah berkat predikat juara 1 pada lomba Student Digital Innovation Competition (LIDM) yang diselenggarakan oleh Pusat Prestasi Nasional, Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek).

"Aku suka desain, terus alhamdulillah berapa kali aku dapat juara lomba poster. Aku suka ngedesain poster, termasuk aku yang lulus bebas skripsi itu karena aku juara 1 lomba Inovasi Digital Mahasiswa yang dilombakan oleh Puspresnas,"

Tak tanggung-tanggung, Athi pun sempat menjadi juara best poster yang diadakan oleh Royal Society Chemistry. Bahkan, ia mengalahkan peserta lain yang merupakan mahasiswa S3 dari berbagai kampus top dunia lainnya.

"Sempat dapat best poster di konferensi ilmiah itu yang diadakan oleh Royal Society Chemistry, Royal Society itu kak perkumpulan akademisi ilmiah kayak scientist ilmiah yang prominent sejak zaman dulu di Inggris kayak Albert Einstein, Edison, terus Marry Curry," ungkap Athi.

Motivasi Athi Terus Berprestasi

Athi mengungkap bahwa mental juaranya telah terlatih berkat seringnya ia mendaftar perlombaan. Menurutnya, prestasi yang ia raih lewat perlombaan memiliki pengaruh besar terhadap perjalanan pendidikannya.

"Semangat mengejar pendidikan itu merupakan salah satu dari proses menuntut ilmu. Jadi saya seneng banget kalau ikut lomba. Dengan saya ikut lomba yang bisa kalah, bisa menang, itu saya bisa mengerjakan hal-hal itu yang lebih dari cukup karena sudah terbiasa mengerjakan hal-hal yang lebih dari cukup itu, maka kegiatan itu berdampak ke kegiatan lainnya misalnya saya mengerjakan tugas, itu saya jadi lebih tinggi" ujar Athi.

Athi merasa sangat bahagia saat dirinya bisa melanjutkan S2 ke universitas yang masuk sebagai 10 kampus terbaik di Inggris. Selama menempuh studi di sana, Athi mendapat banyak ilmu dari para ahli sains ternama.

"Dengan berkuliah di luar juga saya jadi memiliki kesempatan untuk diajar oleh scientist-scientist kondang, ada yang penelitiannya didanai oleh perusahaan-perusahaan internasional kayak AstraZeneca, Johnson & Johnson. Penelitian-penelitian itu keren banget, kayak mengkristalkan proteinnya yang ada di virus Covid, terus ada juga dosen saya yang reviewer jurnal scopus, kemudian periset bareng dengan perusahaan energi terbarukan dari sini" tuturnya.

Pesan Athi bagi Anak Muda Indonesia

Duta Kampus Merdeka ini berpesan kepada anak muda di Indonesia untuk semangat melanjutkan pendidikan tinggi hingga ke luar negeri. Ia mengatakan bahwa mahasiswa asal Indonesia memiliki kesan yang baik di mata masyarakat Inggris.

"Kita tuh dilihat performanya bagus sehingga teman-teman harusnya berbangga karena menjadi mahasiswa Indonesia dengan kelebihan yang diakui oleh bule di sini, jadi semangat untuk terus menuntut ilmu dan berprestasi di bidang apapun yang teman-teman suka," ujarnya.




(cyu/nah)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads